Part 3

11.1K 1.1K 439
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Saat ini Chanyeol, Wendy, dan Om Park sedang berada di dalam mobil. Mereka sedang dalam perjalanan ke Incheon Airport, mengantar Om Park yang mau pergi ke Jepang.

Suasana di mobil cukup ramai dan hangat karena didominasi oleh percakapan antara Om Park dan Wendy. Chanyeol yang bertugas menyetir mobil kebanyakan diam. Dia hanya sesekali menimpali, itu pun kalau Om Park bertanya kepada pria bertubuh tinggi itu.

"Wen, waktu di Kanada, kamu pernah pacaran?" tanya Om Park.

Wendy tersenyum. "Enggak pernah, paman."

Dahi Om Park berkerut, "lho, kenapa? Kan orang Kanada ganteng-ganteng, Wen."

Wendy tertawa. "Iya sih, paman. Tapi enggak ah. Aku maunya sama orang Korea aja." saat berujar, Wendy melirik Chanyeol. Dia mau tau reaksi sepupu gantengnya itu. Tapi Chanyeol cuma diam. Kelihatan banget pria itu gak tertarik dengan pembicaraan ini. Wendy agak sebal jadinya.

"Hahahaha, lebih baik sama cowok lokal ya, Wen." Om Park ngakak sampai perutnya yang agak buncit sedikit berguncang. Chanyeol melirik Om Park yang duduk di sampingnya. Etdah si papa, perutnya buncit juga ya. Jadi ingat waktu dia masih SD.

"Hehehe iya, paman." sahut Wendy.

"Tapi, gak apa-apa sih sama orang luar, Wen. Buktinya, mendiang mama kamu nikah sama mendiang papa kamu yang orang Kanada. Lahir kamu deh yang cantik banget." kata Om Park sambil tertawa ala bapak-bapak.

Wajah Wendy merona, salah satu kebiasaannya kalau merasa malu. "Enggak kok, paman. Biasa aja hehehe."

"Hahahaha, tapi kamu beneran cantik banget kok." puji Om Park. Lalu beliau menoleh pada Chanyeol yang dari tadi diam kayak patung. "Iya kan, Yeol?"

Chanyeol melirik Om Park sekilas lalu memandang lurus lagi ke jalanan. "Biasa aja."

Om Park melotot lalu menoleh pada Wendy dengan senyum canggung. "Maaf ya, Wen. Chanyeol emang begitu kalau sama cewek."

Wendy berusaha tersenyum, meskipun dia agak kesal sekaligus kecewa dengan jawaban Chanyeol. "Iya kok, paman. Gak apa-apa."

Lalu hening. Gak ada lagi yang bicara. Untung aja hal ini gak berlangsung lama karena mereka udah sampai di Incheon Airport.

"Kalian baik-baik ya di Korea." kata Om Park sambil tersenyum.

Wendy sedih karena baru aja sehari bertemu, dia harus berpisah lagi dengan Om Park. Tapi dia tetap tersenyum, berusaha terlihat biasa aja. Dia gak mau Om Park khawatir dan kepikiran nantinya.

"Paman juga baik-baik ya di Jepang. Salam untuk Kak Yoora dan bibi." Wendy memeluk Om Park dengan erat.

"Iya, pasti itu, Wen." ujar Om Park lalu melepas pelukannya. Om Park beralih pada Chanyeol yang cuma berdiri di samping Wendy dengan wajah datar.

"Yeol, kamu tolong jagain Wendy ya!" Om Park berpesan pada Chanyeol.

Chanyeol cuma mengangguk, meskipun dia agak gak ikhlas sih dengan kehadiran Wendy di rumahnya. Bagaimana pun, Chanyeol tetap menghormati papanya. Dia gak mau membuat papanya kecewa.

Pesawat jurusan Jepang udah hampir berangkat. Om Park buru-buru menyeret kopernya sambil terus melambaikan tangan ke arah Chanyeol dan Wendy. Wendy membalas lambaian tangan Om Park sambil menahan tangis. Chanyeol cuma mengangguk sambil berdoa di dalam hati agar perjalanan papanya lancar.

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang