Happy Reading!
.
.
.
.
."Benturan di kepalanya cukup keras, tapi untung saja dia tidak mengalami cedera yang berat."
Sehun menghela napas lega mendengar penuturan dari Dokter Lim. Pandangannya beralih pada sosok Wendy yang masih berbaring di ranjang rumah sakit.
"Jadinya Wendy harus dirawat inap di sini, dok?" tanya Sehun.
"Sebenarnya sih harus, tapi kalau mau dibawa pulang juga boleh. Kondisi Nona Wendy sudah lumayan stabil. Saya sangat salut padanya. Meskipun terkena benturan keras dan terjatuh dari ketinggian, Nona Wendy tidak mengalami traumatik yang berarti." ujar Dokter Lim panjang lebar.
Kedua mata Sehun terbelalak. "Jatuh dari ketinggian, dok?"
Dokter Lim mengangguk. "Dilihat dari luka yang terdapat di beberapa bagian tubuhnya, saya rasa Nona Wendy jatuh dari ketinggian."
Dahi Sehun berkerut. Kalau memang benar begitu, bagaimana bisa Wendy jatuh dari ketinggian? Dan bagaimana pula Wendy bisa berada di daerah rumahnya? Sedangkan sepengetahuan Sehun, Wendy tidak pernah nekad jalan-jalan keluar sendirian.
"Saya akan buatkan resep untuk Nona Wendy dulu."
Lamunan Sehun buyar. Dengan setengah linglung, Sehun mengangguk.
"Ini resepnya, tuan. Silahkan ditebus di apotek." Dokter Lim menyerahkan resep kepada Sehun. Beliau pamit undur diri pada Sehun karena masih harus memeriksa pasien yang lain.
"Makasih banyak, dok." Sehun mengambil resep itu, berdiri, dan membungkuk singkat pada Dokter Lim.
Setelah menebus obat di apotek, Sehun kembali ke ruang inap. Cowok bermarga Oh itu mengamati wajah cantik Wendy yang penuh dengan luka lebam dan goresan.
Tatapan mata Sehun meredup. Dia sangat sedih melihat kondisi Wendy yang sangat jauh dari kata "baik".
"Wen.." tangan Sehun terulur, mengelus bagian wajah Wendy yang masih mulus dengan hati-hati. "Kenapa kamu bisa kayak gini?"
Tidak bisa dipungkiri hati Sehun sedih. Dia tidak tega melihat cewek yang dicintainya mengenaskan seperti ini.
Sehun mengambil handphone dan menekan nomor Chanyeol, namun ternyata sahabat sekaligus bosnya itu tidak bisa dihubungi. Sehun mencoba sekali lagi, namun hasilnya tetap sama.
"Ck! Lu kemana sih, Yeol? Di saat kayak gini, lu malah gak bisa dihubungin."
Sehun memesan taxi online. Setelah orderan nya diterima, Sehun menggendong Wendy keluar dari kamar inap ala bridal style. Sehun memutuskan untuk membawa Wendy ke rumahnya dulu. Besok pagi, ketika Wendy sudah sadar, Sehun akan mengantarkan cewek cantik itu pulang.
.
.
.
.
.Paginya, Wendy terbangun. Kedua mata hazelnya menyipit, berusaha menyesuaikan sinar yang menerpa wajah cantiknya.
"Aku dimana?" gumam Wendy setelah berhasil menyesuaikan diri. Dia amati ruangan yang saat ini sedang ditempatinya. Sebuah kamar yang tidak terlalu luas namun sangat rapi dan bersih. Kamar itu didominasi dengan warna hitam dan putih, sama seperti kamar Chanyeol.
Wendy tersentak. Apakah saat ini dia sedang ada di kamar Chanyeol?
"Kak Chanyeol.."
Wendy baru saja ingin menyingkirkan selimut, namun gerakannya langsung terhenti ketika merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/126095329-288-k844257.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
▶Trapped! ✔
Random• Completed! Berhati-hatilah dalam mengambil keputusan dan bertindak! Sebab jika salah sedikit, dirimu sendiri lah yang akan terjebak. pastelseungwan © 2017 Beautiful cover design by: @heyitsnochukook ❤️