"Gajima" ucap Tae menarik Nayeon dan membawa gadis itu kepelukannya
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud melukaimu, maafkan aku, kau boleh menghukumku" ucap Tae mengusap lembut puncak kepala gadis dalam pelukannya itu"Antarkan aku pulang" ucap Nayeon datar membuat Tae sedikit sakit, bagaimana bisa gadisnya mengatakan kata-kata seperti itu disaat dirinya sedang berusaha menenangkan gadisnya, Tae tidak suka namun apa yang bisa dia lakukan sekarang, Tae hanya semakin mendekap Nayeon dalam pelukannya, mempererat pelukannya pada gadisnya
"Appo" rintih Nayeon saat merasa Tae mendekapnya terlalu kuat"Aahh.. mianhae" ucap Tae yang menyadari kesalahannya
"Pulang" ucap Nayeon masih datar, Tae hanya bisa menahan dirinya dan segera mengantarkan gadisnya pulang
Dijalan Nayeon terus mengunci rapat mulutnya, gadis manis ini benar-benar marah pada kekasihnya, bibirnya benar-benar sakit.
Tae yang melihat Nayeon begini benar-benar bingung harus bagaimana, sepanjang jalan suasananya menjadi awkard, benar-benar tak ada percakapan diantara mereka.Tae segera membukakakn pintu untuk Nayeon begitu mereka sampai dirumah, namun masih sama Nayeon masih setia bersama diamnya.
"Turunlah, aku akan membawakan bukumu" ucap Tae setelah membukakan pintu mobil, namun Nayeon hanya diam sambil melangkahkan kakinya kepintu
Ting....tong.....
....ting.....tong......
Nayeon menekan bel karena pintunya dikunci.Krieett....
Nyonya Jeon membukakan pintu"Ommo, ada apa dengan wajahmu?" Tanya nyonya Jeon yang melihat wajah anaknya berantakan dan pakaian yang awut-awutan
"Bajuku ketumpahan ice cream" jawab Nayeon singkat dan segera masuk kekamarnya
"Anyeong eommanim" sapa Tae sambil menunduk
"Ommo banyak sekali bawaanmu" ucap nyonya Jeon saat melihat Tae dengan banyak bawaan
"Ne, mian eommanim aku akan mengantarkan ini kekamar Nayeon" ucap Tae dengan sopan dan segera menyusul Nayeon kekamarnya
Tok...tok....
Tae mengetuk pintu namun Nayeon tidak menyahutinya
Krieet...
Tae membuka sendiri pintu kamar itu tanpa meninggu pemiliknya
"Maafkan aku" ucap Tae saat mendapati Nayeon tidur atau lebih tepatnya pura-pura tidur di ranjang
"Agh" ucap Tae lega setelah meletakan tumpukan buku itu di raknya, Tae melangkahkan kakinya mendekati Nayeon, didudukannya pantatnya pada bibir ranjang, di usapnya lembut kepala gadisnya
"Maafkan aku melukaimu" ucap Tae lembut, Nayeon tak bisa menahan tangisnya, dia benar-benar marah pada Taehyung karena melukai bibirnya namun dia juga tak tega melihat Tae seperti ini, perlahan air mata Nayeon menembus matanya yang tertutup itu."Hiks.." Nayeon mengeluarkan sedikit suara tangisnya membuat Tae sadar jika gadis menangis
"Chagi-yaa" panggil Tae lembut, Nayeon langsung bangun dan memeluk pacar tampannya itu.
"Taee. " panggil Nayeon dalam tangisnya sambil menenggelamkan wajahnya makin dalam didada bidang Tae
"Jangan menangis" ucap Tae lembut mengusap kepala Nayeon
"Kau menyebalkan, kenapa kau menyakitiku, dasar bodoh, Taehyung bodoh, tidak tahu diri, lelaki laknat, Tae bodoh" maki Nayeon sambil memukul-mukul Tae namun itu membuat Tae tersenyum karena dia tahu Nayeon sudah tidak marah lagi padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA (NC 18+) END
FanfictionSeorang pria Kim yang ingin membahagiakan gadis yang ia sayangi hingga mengabaikan dirinya, kadang itu membuatnya terluka namun senyuman gadisnya sudah cukup menghilangkan segala luka dihatinya. Hanya saja dia tidak bisa mengatakan siapa sebenarnya...