"Taehyung-sshi, kau pria itu kan" ucap Jimin ambigu namun Taehyung tidak bodoh untuk dapat mengerti perkataan Jimin, Tae menatap Jimin tajam seolah berkata 'dan kau yang akan kubunuh selanjutnya'
"Hah... hahaha" Tae tertawa sejenak sebelum kembali menatap Jimin tajam dengan mata elangnya, Nayeon benar-benar takut melihat sikap Tae, Nayeon tertunduk lemas ditempatnya, dia terduduk memeluk lututnya dia benar-benar merasa ketakutan
"Ahh... psycho" ucap Jimin masih tak percaya
"Dan kau yang akan kubunuh selanjutnya" ucap Tae memainkan lidahnya, dijongkokkan tubuhnya dan diambilnya darah Johan dengan ibu jarinya.
"Cihh... rasa darahmu seburuk prilakumu" ucap Tae setelah mencicipi darah Johan"Ta.. taaaeehh" lirih Nayeon.....
Semuanya menjadi gelap bagi Nayeon, seolah rasa takutnya merenggut jiwanya, dia tidak bisa melihat apapun sekarang, gelap dan hanya gelap tak ada apapun yang ditangkap netranya.
Tubuh mungil itu terbaring nyaman dirumah ranjang, nampak terlelap dengan nyaman dengan kekasih tampan yang setia menggenggam dan beberapa kali mengecup tangan mungil itu
"Tenanglah" ucap pria tampan Jeon yang melihat kecemasan di wajah Tae
"Tapi hyung dia melihatku, dia melihatnya" ucap Tae menjelaskan
"Aku yang akan menyelesaikannya" ucap Jungkook menepuk pelan pundak Tae
"Ahh... satu lagi jangan biarkan dia mengabari ayah atau ibuku, mereka akan sangat khawatir kau tau anak kecil ini kan, dia sangat manja" jelas Jungkook dan Tae hanya mengangguk dengan tampang bloonnya"Tapi hyung, bagaimana jika.." ucap Tae tiba-tiba dipotong oleh Jungkook
"Tae selama kau bisa membuktikan janjimu untuk membahagiakannya, apapun akan aku lakukan untuk membantumu, tapi jika kau berani melukainya aku sendiri yang akan membunuhmu" ucap Jungkook tegas Tae hanya mengangguk mengerti
Sekitar 10 menit setelah pembicaraan para pria tampan itu, Nayeon terbangun dari mimpinya.
"Eenggghhhh" Nayeon mulai membuka matanya
"Nayeon-ahh.. neo gwenchana?" Tanya Jungkook yang langsung mengecek keadaan adik tersayangnya
"Neo gwenchana?" Tanya Tae juga
"Aghh... aku mau duduk" ucap Nayeon dengan susah payah
"Ini dikamar, tapi kenapa ada kalian?" Tanya Nayeon merasa aneh atas kehadiran kakak dan pacarnya itu"Ahh semalam ka...kau..." Tae gugup
"Semalam oppa menelfon Tae, kau terus berteriak saat tidur membuat oppa khawatir" ucap Jungkook berbohong
"Ahh.. aku fikir itu nyata, ternyata hanya mimpi" ucap Nayeon seperti berfikir
"Kau kenapa?" Tanya Tae yang melihat Nayeon bingung
"Dimana kembang gula kapasku?" Tanya Nayeon begitu mengingat makanannya
"Ahh sudah oppa makan" jawab Jungkook santai
Bukk..bak...
"Oppa kau menyebalkan" ucap Nayeon sambil melempari Jungkook dengan bantal
"Tunggulah sebentar oppa akan membelikanmu lagi" ucap Jungkook sambil menarik Tae keluar dari kamar Nayeon
Jungkook membawa Tae kekamarnya.
"Wae?" Tanya Tae yang tak mengerti
"Jimin sudah meminta maaf atas nama perusahaan kepada ayahku, tapi aku tidak yakin Johan akan terima tindakan adiknya, yang aku khawatirkan Johan akan menyerang adiknya sendiri, Johan paling tidak suka direndahkan, dan meminta maaf sama saja merendahknnya" jelas Jungkook
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA (NC 18+) END
FanfictionSeorang pria Kim yang ingin membahagiakan gadis yang ia sayangi hingga mengabaikan dirinya, kadang itu membuatnya terluka namun senyuman gadisnya sudah cukup menghilangkan segala luka dihatinya. Hanya saja dia tidak bisa mengatakan siapa sebenarnya...