Mereka memainkan permainan itu, untuk pertama Jimin memasang batu, Nayeon memasang batu dan Tae memasang kertas, tentu Tae yang memang, Nayeon dan Jimin mencium Tae, Nayeon tak masalah untuknya tapi Jimin membuatnya sedikit geli.
Kedua Nayeon yang menang, Tae dan Jimin harus mencium Nayeon, melihat Jimin mencium Nayeon sudah sangat membuat Tae marah sekarang namun ia harus menahan semuanya demi Nayeon dia tak ingin mengecewakan gadisnya, lanjutlah permainnan ke 3 ke 4 hingga ke 5 kalinya Jiminlah yang menang, saat Nayeon mencium Jimin, Tae benar-benar tidak bisa lagi menahan amarahnya, dia benar-benar hampir berteriak, rahangnya mengeras, matanya tertutup..Sedetik....
Duadetik......
Tigadetik........
Tae membuka matanya dan seperti biasanya dia menunjukan senyuman kotaknya menanggapi tingkah kekasihnya itu
"Apa kita bisa berhenti memainkan ini? Sebaiknya kita pulang ini sudah larut" ucap Tae memasang wajah cerianya benar-benar membuat Nayeon kecewa dengan sikap Tae
'Bagaimana bisa kau bersikap biasa saja, bahkan setelah aku mencium Jimin, kau benar-benar membuatku kecewa' Nayeon membatin
"Hei.. ayo pulang" ucap Tae sekali lagi karena merasa Nayeon mengabaikannya, namun Nayeon masih diam
"Nayeon-ahh" panggil Tae lembut sambil mengusap puncak kepala gadisnya
"Ayo pulang" kata Tae sekali lagi.Srett....
Nayeon menjauhkan tangan kekar pacar tampannya itu
"Menjauhlah" ucap Nayeon sambil bergeser menjauhi Tae
"Wae?" Tanya Tae heran, sedangkan Jimin hanya memperhatikan mereka, dia benar-benar bingung harus bersikap bagaimana mana jadi memutuskan untuk diam saja
"Kau tidak mencintaiku, aku tidak ingin kau mendekatiku" ucap Nayeon enggan menatap Tae membuat pria itu semakin bingung
"Apa yang kau bicaran sayang? Aku mencintaimu, sungguh" ucap Tae yang memang benar apa adanya
"Kau dusta, kau tidak mencintaiku, aku membencimu, sungguh aku membencimu" ucap Nayeon masih enggan menatap Tae, dia menahan air matanya, Tae benar-benar merasa sakit sekarang, seandainya saja Nayeon tahu betapa ia sangat cemburu, betapa ia sangat terluka, dia hanya tak ingin gadisnya merasa tak nyaman, apa salahnya?
Tae memegang dadanya, dia benar-benar merasa sakit, dipukul-pukulnya dadanya sendiri mencoba menghilangkan sedikit rasa sakitny, namun semakin lama sakitnya semakin bertambah banyak.
"Pergilah" ucap Nayeon pelan semakin mengiris dada Tae
"Hajima" ucap Nayeon lagi
"Gajima" ucap Nayeon lagi semakin membuat Tae pusing apa sebenarnya maunya gadisnya
"Aku membencimu, tapi aku mencintaimu, aku ingin kau pergi tapi aku tak bisa tanpamu, kau benar-benar menyebalkan aku benar-benar membencimu Kim Taehyung" maki Nayeon pada Tae"Mianhae Nayeon-aah" ucap Tae lembut
"Kau selalu saja bersikap biasa, kau tidak pernah cemburu padaku, kau tidak mencintaiku, jika kau mencintaiku harusnya kau cemburu padaku, tapi kau selalu mengabaikanku sikapku begini, aku berusaha membuatmu cemburu tapi kau hanya bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa, aku membencimu" lagi-lagi Nayeon menyuarakan sumpah serapah untuk seorang pria Kim yang tamvan itu
Grebb..
Tae menarik tangan Nayeon kuat, dibawanya gadis itu kedekat tembok dan...
Brakk....
Tae mendorong Nayeon kuat membuat punggung gadis itu menabrak tembok yang pastinya keras, Jimin yang melihat adegan itu langsung berdiri hendak menghajar Tae namun semua rencananya terhenti saat melihat Tae semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Nayeon
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA (NC 18+) END
FanfictionSeorang pria Kim yang ingin membahagiakan gadis yang ia sayangi hingga mengabaikan dirinya, kadang itu membuatnya terluka namun senyuman gadisnya sudah cukup menghilangkan segala luka dihatinya. Hanya saja dia tidak bisa mengatakan siapa sebenarnya...