Kebersamaan

1.1K 74 15
                                        

Waduh untung gk lupa buat apdet...maaf jika kelamaan nunggunya! Sudah saya apdet dan semoga gk mengecewakan! Huuu T_T Langsung saja Happy Reading!


Previous


Setelah menekan tombol kirim, ternyata dia lupa menanyakan sesuatu.

"Waduh! Aku lupa bertanya tentang waktu untuk besok! Tapi sudahlah itu bisa nanti." Boruto ingin menanyakan apakah gadis ungu memiliki waktu senggang untuk besok. Tapi karena saking semangatnya dia berbalas pesan, akhirnya dia malah lupa dengan tujuan itu. Tapi, tetap dia merasa senang tidak diabaikan oleh inchounya itu. Dia melihat langit-langit kamar, sambil tersenyum. 'Asik juga yah' pikirnya.

Dia lalu melihat jam. Jam 8. Masih banyak yang bis dilakukan, namun dia memilih merapikan diri lalu tidur.

.

.

.

Dan setelah malam itu Boruto sudah harus memulai aksinya, hari Rabu, serta dibantu oleh Shikadai. Meski hanya bisa membuat obrolan kecil disaat-saat tertentu saja. Seperti, setelah guru keluar kelas, sebelum menuju kantin, disela-sela kesempatan, dan setelah pulang sekolah tentunya. Sedangkan pada saat akhir pekan dimana tidak masuk sekolah, maka Boruto akan mengirim pesan berupa email kepada Sumire. Sekedar menyapa dan menanyakan kabar, tapi tahu-tahu malah menjadi obrolan elektronik berkepanjangan.

Dengan kebulatan tekad pada hari keenam setelah hari dimulai aksinya itu, pemuda kuning ingin mengajak gadis ungu ke suatu tempat yang sudah direkomendasikan oleh Shikadai. Tempat itu tidak jauh dari Sekolah jadi tidak perlu capek-capek bejalan dari sekolahnya. Saat itu sudah bel pulang dan banyak murid yang sudah meninggalkan kelas. Boruto menatap gadis yang duduk disampingnya, Sumire. Dengan segenap keberanian yang sudah dia kumpulkan dia mulai dari memanggilnya terlebih dahulu.

"E..etoo....inchou?" Memanggil dan sudah pasti dengan jarak sedekat itu pasti akan terdengar oleh telinga si gadis.

"Hmm? Ada apa Boruto-kun?" Sambil menoleh ke sumber suara yang sudah dia kenal itu. "Ada perlu apa?"

Boruto sedikit gugup untuk bagian yang ini. "Begini...ano...apakah kau punya waktu luang untuk besok? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Dengan satu tarikan napas dan 'tanpa terbata-bata', dia melakukannya dengan baik dan langsung to the point.

Cho Cho yang melihat (sedikit melirik) kejadian itu, langsung menarik Sarada agar bergabung untuk menguping pembicaraan mereka. 'Kencan' kata Cho Cho, dan Sarada hanya menurut saja.

Gadis ungu nampak berpikir, "Ngg...bagaimana ya? Aku harus minta ijin kepada ibuku dulu. Memangnya mau mengajakku kemana?", katanya penasaran.

Boruto yang mendengar itu hanya menjawab, "ada deeeh. Tapi apa benar kau bisa pergi?", memastikan lagi.

Cho Cho hanya berbisik, "Bagaimana sih si Sumire itu? Harusnya diterima saja!", Sarada hanya menggelengkan kepala, "Tentu saja dia itu benar bodoh, masa pergi tanpa memberitahu orang tua." ditambah helaan nafas lelah keluar dari mulut si uchiha.

Kembali ke cerita. Sumire hanya tersenyum pada Boruto, "Tentu, kalau di'ijin'kan. Aku tak bisa pulang terlambat tanpa suatu alasan Boruto-kun. Ibuku nanti jadinya khawatir kepadaku. Jadi tunggu kepastiannya dulu ya." Boruto hanya memandang kearah lain mendapat senyum dari inchounya itu.

"Ba..baiklah, kutunggu jawabanmu." Setelah itu Boruto mengambil tas selempang miliknya dan menatap Sumire kembali. "Kalau begitu, sampai jumpa besok inchou."

"Ya, sampai jumpa besok, Boruto-kun." Sumire setelah menjawab itu didatangi oleh dua perempuan yang dia tahu adalah teman dekatnya.

"Wah, ternyata si Uzumaki itu pemberani juga." Cho Cho hanya nyeloteh di depan gadis ungu. Sumire menatap perempuan gembul itu dengan tatapan bingung. "Maksudmu apa Cho Cho?"

Sweet LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang