Perbaikan

875 45 6
                                    

Happy Reading!!

.

.

.


To SumireK@email

Sumire, apa kau sudah menyelesaikan urusanmu?

.

From SumireK@email

Aku sudah menyelesaikannya kemarin Boruto-kun. Terima kasih sudah menanyakan, :)

.

To SumireK@email

Wah syukurlah. Latihanku juga sudah selesai, kostum untuk pertunjukan pun sudah siap.

.

From SumireK@email

Itu karena Boruto-kun yang mendukungku. Dan juga berjuanglah untuk pertunjukan nanti!

.

To SumireK@email

Tak perlu disuruh juga aku pasti berjuang untuk memeriahkan festival besok!

.

Itulah sedikit percakapan yang terjadi melalui email diantara mereka, hubungan mereka pun sudah membaik. Setelah menekan tombol kirim, Boruto melihat langit-langit kamarnya. Angannya menuju kejadian Rabu kemarin, berjalan bersama saat hujan lalu err...berpelukan. Pemuda kuning itu masih saja malu mengingat kejadian itu, namun yang menjadi ingatan utamanya adalah...

[Flashback]

Mereka sudah sampai di rumah gadis ungu, hujan masih belum menunjukkan tanda-tanda reda sedikitpun. Sumire sudah mengetuk pintu rumah dan Boruto pun berteduh untuk sementara. Setelah pintu terbuka, terlihatlah wanita yang tidak lain adalah Ibu dari Sumire itu pun menyambut mereka.

"Akhirnya! Kau sudah pulang Sumire. Ibu khawatir sekali karena kau tidak membawa payung pagi ini, kenapa kau begitu pelupa sampai meninggalkan payungmu di rumah?" Nada yang ditinggikan menandakan rasa khawatir yang ditunjukkan kepada anaknya itu.

"Iya, aku minta maaf Ibu. Tapi tadi Boruto-kun sudah mengantarku jadi aku tidak kehujanan." Sambil menunjuk ke seorang pemuda yang sedang menatap awan dan hanya bediam diri disana.

"Boru-kun! Maafkan putriku ini ya, yang sudah merepotkan mu. Aku harus berterimakasih padamu lagi Boruto-kun." Ibu itu baru menyadari kehadiran pemuda itu setelah ditunjuk oleh Sumire.

"Eh? Tidak merepotkan kok Oba-san. Hahaha lagipula saya memang kebetulan ingin membeli sesuatu." Jawab pemuda itu dengan tangan yang sedang menggaruk kepala meskipun itu tidak gatal.

"Kalau begitu masuklah, sekalian berteduh dulu. Kalau sudah agak reda nanti kau baru pulang ke rumah." Tawar Ibu itu. Boruto menatap sang gadis, gadis itu malah mengangguk pertanda mengiyakan ajakan Oba-san itu. Lalu pemuda itu melihat langit sekali lagi, hujan sepertinya bertambah deras dari yang tadi, tak ada pilihan lain.

"Baiklah, mungkin aku akan berteduh sebentar." Pemuda kuning itu berkata tanpa mengalihkan pandangannya.

Kedua orang itu akhirnya masuk ke dalam rumah tersebut, Boruto menaruh payungnya dekat rak sepatu lalu ikut dengan mereka. Hangat, itulah kata pertama yang terlintas dan dia rasakan saat masuk rumah ini. Rumah yang tidak terlalu besar namun nyaman, cukup bagus sebagai tempat tinggal, pikir pemuda itu.

"Nah Boru-kun, kau bisa duduk disitu. Ibu akan membuat teh untuk kalian." Ibu itu langsung berlalu menuju dapur, Boruto duduk lesehan dekat dengan meja lebar yang letaknya ditengah-tengah ruang keluarga. Meja ini bisa untuk lebih dari delapan orang jika untuk duduk mengelilingi meja tersebut. Gadis itu pun ikut duduk dekat dengan pemuda itu.

Sweet LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang