Apdet lagi nihh!
Happy reading!!!
.
.
.
"Begitulah, selama kurang lebih lima tahun kita sekelas dan dia selalu menjabat sebagai ketua kelas. Tentu saja karena sifat baiknya itu yang disukai juga oleh semua orang." Setelah panjang lebar cerita yang sudah disampaikan, Cho Cho menikmati hidangan yang sudah datang sepuluh menit lalu itu.
"Jadi begitu..." Boruto merespon dengan suara rendah dan wajah yang tertekuk. Shikadai hanya memperhatikan. Boruto bertanya lagi, "..dan kenapa kalian menceritakan hal itu kepadaku?"
"Seperti yang dikatakan oleh pria nanas ini,..." Jawab Cho Cho sambil menunjuk Shikadai. "..kau itu ber'potensi'. Lagipula..." Cho Cho mempause perkataannya.
"Lagipula apa?" Boruto penasaran. Kali ini Sarada yang berdehem, "Ehem, soal kenapa dia bisa dekat dengan mu." Lanjutnya.
Boruto diam saja. Dan Sarada melanjutkan omongannya, "Dia berkata begini saat istirahat tadi..."
.
Flashback [Istirahat]
"Kau kenapa Sarada aku kan masih...." Ketika ingin bertanya lebih jauh lagi dia melihat Sumire yang nampak tidak ingin menjawab lantaran hal 'itu' sepertinya masih menghantuinya.
"Oh..maafkan aku inchou." Cho Cho menyadari kesalahannya lalu dengan nada sendu dia meminta maaf.
"Ngg..tidak apa-apa Cho Cho aku baik-baik saja. Soal Boruto-kun..." Setelah itu Sumire mulai bercerita. "Entah kenapa jika aku dekat dengannya.....aku merasa nyaman, bahkan sangat. Karena itu aku ingin selalu berada dekat dengannya. Namun aku masih belum melupakan kejadian itu. Trauma itu. Karena itu aku masih belum yakin soal Boruto-kun jika dia dekat denganku. Tapi untuk saat ini tidak masalah, aku masih baik-baik saja."
Cho Cho dan Sarada hanya saling menatap satu sama lain. Mengendikkan bahu. Cho Cho mencoba meng'investigasi' kembali, "Jadi, apa yang membuatmu kalau si Boruto itu berbeda?"
Kali ini pipi Sumire terdapat semburat merah, "Wa..wa ka..kalau soal i..itu..." Nada gugup keluar lagi dari mulut gadis ungu. "A..aku malu mengatakannya." Sambil menunduk.
Cho Cho yang melihat itu hanya terkikik geli. "Nee, sudahlah cepat katakan." Cho Cho makin menggoda gadis ungu ini. Cho Cho memang suka begitu. Sumire yang daripada mati karena malu, memilih menjawab.
"A...aku s...."
End of Flashback [Istirahat]
.
"Cukup sampai disitu!" Cho Cho melarang Sarada untuk melanjutkan. "Itu adalah bagian yang menarik! Kenapa kau ingin membocorkannya juga!"
Sepertinya Sarada sudah terlalu banyak untuk bicara. Dia menutup mulut menyadari hal itu. Cho Cho menunjuk pada Boruto. "Nah Boruto! Sekarang kau sudah tahu kan masa lalu inchou sayang mu itu, jadi bayarlah pesanan kami!"
"HAH! Kenapa begitu?!" Boruto tidak terima, padahal niat awal mereka hanya mengajak. Tapi kalau akhirnya begini, bisa puasa tiga hari dia! (Yang ini lebay sih).
"Anggap saja ini adalah bantuan dari kita, dan juga untuk merencanakan langkah pertamamu mendapatkan hati inchou kami. Tapi sepertinya setelah pulang sekolah kau sudah melakukannya ya." Cho Cho menyipitkan matanya sambil menyeringai, menggoda.
Boruto tersipu sedikit, "Ba..baiklah! Aku yang bayar! Kalau begitu aku boleh pulang kan?" Sambil memberi uang yang sesuai lalu dia pamit. Dibalas anggukan oleh yang lain. Shikadai memilih pulang bersama dua gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lady
Romance[COMPLETED] Boruto yang sepertinya mulai mengenal dengan yang namanya cinta//Sumire yang memiliki sedikit trauma terhadap laki-laki.// Sebuah cerita buatan from my idea. Sorry jika ada salah-salah My first Story. END!!