Mereka yang mengatakan bahwa perempuan harus diperebutkan adalah salah besar, wanita bukan untuk diperebutkan melainkan diPerjuangkan.
_____________Aku berjalan menuju perpustakaan, hari ini memang ada kelas, tapi dosen ternyata sedang berhalangan hadir, lebih baik aku keperpustakaan dan membaca buku yang belum ku baca.
Aku memilih-milih buku. Hari ini perpustakaan lumayan ramai. Aku mengambil buku tentang System Komputer, kemudian mencari tempat duduk.
Aku membaca tentang Bab FlowChart atau bagan alir.
FlowChart biasanya bertujuan untuk menunjukkan langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu permasalahan untuk komputasi dengan cara mengekspresikannya kedalam serangkaian simbol-simbol grafik khusus.
Aku tidak begitu paham dengan bentuk-bentuk simbolnya, kadang aku masih sering keliru, hihi. Kalau fungsi-fungsinya aku lumayan tahu.
Aku merasa ada seseorang yang berdiri disampingku, aku mendongakkan kepalaku.
Degg!
Itu kan..
"Yusuf?." Kataku kaget. Yusuf hanya nyengir menampilkan jajaran giginya.
Sepertinya, dia tidak canggung lagi jika mengobrol denganku. Atau malah aku yang canggung kalau mengobrol dengannya? Entahlah.
"Assalamu'alaikum, Ukhty Ningrum." Kata Yusuf dengan senyumnya.
Aku mengalihkan pandanganku. Aku merutuki jantungku yang sudah melompat-lompat seperti ingin keluar.
"Wa'alaikum salam." Jawabku.
Yusuf masih berdiri, tidak mungkin kan aku menyuruhnya untuk duduk disampingku.
Biar saja dia berdiri, supaya dia mengerti kalau aku tidak menanggapi kehadirannya.
Bukan, bukan aku benci. Aku malah senang ketika Yusuf ada didekatku, tapi aku tahu batasan, aku dan dia bukanlah mahram, lagian ini juga tidak baik bagi kesehatan jantungku.
"Sendirian aja?". Tanya Yusuf. Apa dia mengharapkan ada Iren disini?. Tiba-tiba hatiku terasa sesak jika yang aku fikirkan itu benar.
"Hm.. Keliatannya?." Aku bertanya balik ke Yusuf sambil berpura-pura membaca buku, padahal aku sedang menetralkan detak jantungku.
"Ning..." Hatiku berdesir ketika Yusuf menggumamkan namaku, aku ingin menangis, entah kenapa aku tidak mau jika Yusuf menjadi milik orang lain.
"Ya?." Jawabku. Tenggorokanku rasanya tercekat, aku terus menunduk, aku merasakan mataku menghangat, satu ketipan saja pasti air bening itu meluncur kepipi ku.
"Siang ada acara?." Ucap Yusuf.
"Mungkin nggak ada."
"Kalo kamu nggak sibuk, sehabis dzuhur aku tunggu ditaman kompleks rumahmu."
Aku mencerna kata-kata yang diucapkan Yusuf, kemudian aku mendongakkan kepalaku
"Tap-" Aku kaget, Yusuf tidak ada disampingku lagi. Kemana dia? Tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa mau menunggu persetujuanku.
Aku menengokkan kanan kiriku, aku melihat punggung Yusuf yang mulai menjauh, dia berjalan menuju pintu keluar.
Aku mendesah pelan. Ada apa dengan Yusuf? Apa dia sedang mengajakku ketemuan?.
Tunggu. Tapi darimana dia tahu arah rumahku? Taman kompleks? bagaimana dia bisa mengetahuinya? apa dia sering kesitu?.
Beribu pertanyaan ada dikepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Halalku ✔
SpiritualPernahkah kalian merasa sangat lelah untuk menunggu kedatangan seseorang yang selalu kalian sebut namanya dalam doa? Perihal cinta, wanita memang identik dengan moment penantian atau menunggu kepastian. Ya, ini memang terjadi karena fitrah wanita ad...