27

59.9K 3K 10
                                    

Teruslah berjuang menjemputku diatas ridho Allah, agar kelak jika kita berjodoh, aku pantas untukmu dan kamu pantas untukku.

                     🍁🍁🍁

       
      Aku tersadar dari lamunanku ketika seseorang mengetuk pintu kamar, itu pasti Pak Atthar. Aku langsung beranjak dari dudukku, menaruh ponselku disebelah ponsel Pak Atthar.

Aku berjalan menuju pintu dengan senyuman dibibirku, aku membuka pintu, yang pertama aku lihat adalah suamiku.

Pak Atthar mengerutkan keningnya, memandangku bingung, mungkin karena sedari tadi aku tersenyum terus.

Setelah mengumpulkan nyali aku langsung berhambur kepelukan Pak Atthar. Awalnya Pak Atthar kaget tapi kemudian dia membalas pelukanku.

"Jangan disini, nanti ada yang lihat." Bisiknya ditelingaku.

Aku langsung memukul lengannya, kemudian masuk kedalam kamar.

"Ningrum baru tau kalo Pak Atthar suka main sosmed." Kataku sambil duduk dikasur.

Pak Atthar menutup pintu lalu menguncinya. Eh.., kok dikunci sih.

Kemudian dia berjalan kearahku dan duduk disampingku. "Sebenernya saya jarang buka sosmed, tapi berhubung kita udah menikah jadi saya upload foto pernikahan kita biar nanti pas dikampus nggak nimbulin fitnah." Ucapnya sambil menggenggam tanganku.

Aku mengangguk-angguk mengerti "Tapi kan nanti juga pas walimahan temen Pak Atthar sama temen-temenku diundang."

Dia menghendikkan bahunya, "Pak Atthar tau dari mana nama akun instagram Ningrum?." Tanyaku menyelidik.

Pak Atthar tertawa "Gampang itu mah." Ucap Pak Atthar sambil menjentikkan jarinya.

Aku mengerucutkan bibirku, kemudia Pak Atthar mencubit pipiku "Ish., Pak Atthar seneng banget sih nyubitin pipi." Protesku.

Pak Atthar hanya terkekeh menanggapi ucapanku, kemudian dia memainkan kedua pipiku. Aku diam saja sambil menatapnya yang sedang tersenyum melihat pipiku.

Pak Atthar mengalihkan pandangannya kemataku, dia menatapku dalam. Dia memajukan wajahnya, aku menutup mataku kemudian dengan cepat menahan wajahnya dengan tanganku "Ningrum ngantuk." Kataku sambil memandangnya.

Pak Atthar mengapit hidungku dengan jarinya "Yaudah., tidur udah malem."

"Iya-iya." Kataku, kemudian aku membaringkan tubuhku, rasanya lelah sekali hari ini.

Pak Atthar melakukan hal yang sama, dia berbaring disampingku, Pak Atthar memiringkan tubuhnya menghadapku.

Kemudian, Pak Atthar menyelimuti tubuhku, aku tersenyum kearahnya, Pak Atthar membalas senyumku.

Aku membaca doa kemudian menutup mataku, sebelum aku benar-benar menuju alam mimpi, aku merasakan seseorang mengecup keningku.

***

Aku memiringkan tubuhku mencari posisi yang nyaman. Aku berusaha memicingkan mataku, menyesuaikan dengan kamar yang gelap.

Allah. Ada orang lain tidur ditempat tidurku. Siapa?

Aku tidak terbiasa tidur dalam keadan yang gelap, aku takut pada kegelapan. Aku memejamkan mataku rapat-rapat sambil membaca ayat kursi. Keringat mulai muncul didahiku, aku tidak sanggup lagi.

"Aaaaaaaaa." Jeritku, berharap orang diluar kamar mendengar teriakanku.

Aku merasakan orang disebelahku terbangun "Astaghfirullah.., Ningrum kamu kenapa?." Tanyanya.

Penantian Halalku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang