Taehyung memasuki tempat yang kurang penerangan itu.
Dia mencari seseorang.
Jimin? Bukan.
"Ya! Taehyung-ah!" teriak seorang gadis dari balik punggung Taehyung.
Taehyung berbalik lalu tersenyum.
"Kau sangat cantik malam ini." kata-kata Taehyung membuat wajah gadis didepannya itu memerah."Ada apa kau menyuruhku kemari? Apa ada hal penting?" tanya gadis itu to the point.
"Eohh, aniya. Aku hanya merindukanmu saja. Percayalah."
"Taehyung-ah. Berhentilah bersikap seperti ini. Aku takut nantinya aku akan-"
Ucapan gadis itu terpotong kala Taehyung langsung mengecup bibir mungilnya secepat kilat. Tak hanya bibir, Taehyung juga turut mengecupi kening, pipi, hidung, bahkan telinga dan juga lehernya.
Gadis itu mendesah, membuat gairah Taehyung semakin meningkat. Jika saja malam ini dia tidak ingat bahwa akan ada pertemuan makan malam dengan keluarga Park, Taehyung pasti sudah dengan lancang menggendong tubuh gadis itu dan menguncinya didalam kamar. Bergelut diatas ranjang untuk memuaskan dirinya sendiri.
"Sayang.." Panggil Taehyung sambil membelai rambut gadisnya dengan lembut. "Maaf sebentar lagi aku harus pergi kesuatu tempat."
"Ah Kim Taehyung!!"
"Aku hanya bisa tinggal sebentar saja. Maafkan aku ya."
Gadis itu mengangguk pelan.
Taehyung menggiring gadisnya, Min Ra untuk duduk di bangku paling ujung. Mereka duduk berdua sambil membicarakan hal-hal secara acak. Beberapa menit kemudian Jimin datang bersama seorang gadis dengan pakaian yang hampir serupa dengan Min Ra.
Melakukan tos dengan Taehyung lalu duduk disamping Taehyung.
"Kupikir kau bertemu calonmu, Tae?" Tanya Jimin.
"Tunggu. Tunggu." Min Ra berseru. "Calon apa, Tae. Apa kau akan menikah?." Min Ra mengeluarkan pertanyaan yang terdengar menuntut Taehyung.
Taehyung menghela nafas kasar. Dia meneguk wine dalam gelas yang dipesan oleh Jimin lalu tersenyum. Membiarkan Jimin menatap kesal kearahnya karena Taehyung begitu lancang meminum pesannya.
"Lupakanlah. Itu tidak penting Min Ra." Ucap Taehyung.
Ting!
Appa:
Cepatlah kemari. Jangan membuat keluarga Park menunggu lama.Menyebalkan. Batin Taehyung
Taehyung menghela nafasnya berat.
"Min Ra, aku harus pergi sekarang." Ucap Taehyung seraya mengecup bibir Min Ra sekilas.
"Dan Jimin. Tolong antar gadis ku pulang." Ucap Taehyung.
"Taehyung-ahh." panggil Min Ra. "Katanya kau merindukanku?"
"Aku memang merindukanmu sayang, tapi maafkan aku. Aku benar-benar harus pergi sekarang." Ucap Taehyung, "Kau hati-hati ya."
Taehyung meninggalkan tempat itu dan langsung melajukan mobilnya menuju alamat yang sudah dikirimkan oleh appanya.
***
Di sisi lain.
Min Ra duduk sambil menopang dagunya, kembali mencerna ucapan Jimin. Taehyung tidak mungkin menikah kah?, Batinnya.
"Min Ra, kau ingin pulang tidak? Cepatlah." Pinta Jimin.
"Kau duluan saja, aku bisa pulang sendiri."
Jimin langsung meninggalkan Min Ra,ucapan Jimin tentang calon Taehyung sangat menganggu pikiran Min Ra. Membuat hatinya gelisah, pikirannya kacau, campur aduk.
"Apa yang kau sembunyikan dariku Tae?" ucap Min ra bermonolog sambil menengadah melihat ke atas.
Kupikir kau bertemu calonmu, Tae?
Perkataan Jimin terputar lagi di memori Min Ra, dan membuat Min ra bertanya-tanya untuk kesekian kalinya.
"Calon apa? Apa kau akan menikah Tae? Jika kau menikah lalu bagaimana denganku? Bagaimana dengan perasaan ini? Perasaan yang sudah tumbuh sejak awal kita bertemu." Min ra sudah tidak dapat membendung air matanya.
Dia menangis.
"Aku mencintaimu Taehyung-ah. Sangat mencintaimu. Bagaimanapun, aku harus memiliki mu Tae. Bagaimanapun caranya." Ucap Min Ra seraya menghapus air matanya dan tersenyum simpul.
Sebuah ide gila terlintas di benak Min Ra.
Dia tersenyum.
Jika aku tidak bisa memiliki mu. Gadis itu juga tidak boleh memiliki mu Tae.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
MysterKim [SEDANG REVISI]
Fanfictionstay here, I really really love you. - Kim Taehyung.