24

3.2K 235 18
                                    

"Kemana Somin dan Hoseok hyung?"

Taehyung mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan singkat kepada Somin.

Tapi selang beberapa menit, tidak ada balasan satu pun.

Apa Somin sudah pulang? Baiklah, aku akan pulang. Batin Taehyung.

Taehyung keluar restoran dan langsung jalan menuju mobilnya.

***

"Somin-ah. Apa kau didalam?" ucap Taehyung sesampainya ia dia apartemen.

Kenapa sepi sekali? Pikir Taehyung.

Taehyung membuka pintu kamarnya, tapi nihil tidak ada Somin.

Taehyung mengambil ponselnya disaku celana, lalu mendial nomer Somin untuk melakukan panggilan.

"Aish, kenapa tidak diangkat?!"

Sudah berulang kali Taehyung mencoba menghubungi Somin, tapi hasilnya nol besar.

Taehyung berjalan menuju sofa dan berfikir sejenak.

"Dimana Somin? Kenapa telfon dariku tidak diangkat? Ah kenapa aku tidak mencoba menghubungi Hoseok hyung? Siapa tau dia tau dimana Somin berada." Taehyung bermonolog."

Taehyung langsung menghubungi Hoseok, dan syukurlah panggilannya dijawab.

'Ada apa, Tae?'

"Apa kau tau dimana Somin, hyung?"

'Tidak. Memangnya kenapa?'

"Ah, aniya. Ku kira kau tau dimana dia. Yasudah, aku tutup dulu."

Tut.

"Kau ini sebenarnya dimana Somin-ah?!" Taehyung frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
Taehyung benar-benar frustasi. Lebih tepatnya ia bingung.

To: Somin.
Kau dimana, eoh? Jangan membuat ku khawatir.

Send.

***

Ting!

Somin mengecek ponselnya, dan ia mendapatkan pesan yang dikirim Taehyung.

"Cih, mau apa lagi dia?"

Somin membaca pesan itu, tidak ada niatan untuk membalas. Buat apa? Penting kah?

Somin merebahkan badannya dikasur, cukup lelah hari ini.

"Somin-ah, keluarlah untuk makan!"

"Ne, oppa!"

Sejak Somin keluar restoran tadi, kakaknya—Hoseok meneleponnya. Dan ya sekarang ia berada dirumah kakaknya.

Padahal Somin sudah berbohong tadi untuk pulang sendiri, tapi malah Hoseok meneleponnya dan memintanya untuk menunggu Hoseok.

Feeling seorang kakak, mungkin?

"SOMIN! KAU TIFAK TULIKAN?!" teriak Hoseok dari luar kamar.

Somin menggembungkan pipinya, punya kakak kok gitu banget.

"NE OPPA! SOMIN AKAN KELUAR! NGENG!"

Somin keluar dengan gaya seperti menyetir motor, kalau saja motor biasa tidak apa. Ini ia berhaya seperti menyetir motor gede.

"NGENG NGENG. BRUMM! TIN! TIN! AWAS TUAN PUTRI MAU LEWAT!"

Hoseok mengelus dadanya.

Adek saya gini amat Ya allah. Batin Hoseok.

"NGENG!"

Somin duduk disebelah Hoseok dengan nafas yang tidak beraturan.

"Capekkan?"

MysterKim [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang