Hari ini, mereka berdua- Taehyung dan Somin sedang pergi ke salah satu tempat untuk memesan makanan yang akan mereka pakai waktu acara pernikahan mereka. Sebenarnya sudah selesai dari tadi, tapi entahlah Taehyung malah menghilang dan Somin sudah menunggu cukup lama didekat mobil Taehyung.
Somin melihat Taehyung dari kejauhan yang sedang sibuk dengan ponselnya dan berjalan sangat lambat. Bahkan lebih lambat daripada siput.
"Taehyung-ssi! Cepatlah. Kau sangat lambat." Teriak Somin.
Taehyung hanya diam karena Taehyung tengah sibuk mengirimkan pesan pada Min Ra.
"Taehyung-ssi, cepatlah." teriak Somin.
Taehyung memasukkan ponselnya ke saku celana lalu berkata,
"Sudah selesaikan? Aku ingin pergi. Kau bisa pulang sendirikan?."
"Kemana?" tanya Somin.
"Bukan urusanmu."
"Sekarang menjadi urusanku. Kau ingin pergi kemana Taehyung?"
Taehyung hanya diam.
"Kau tidak menjawab mau pergi kemana, kan? Kalau begitu ikut saja denganku."
Taehyung bingung.
Lalu Somin langsung menarik tangan Taehyung membuat pemuda itu sedikit tersentak kaget karena ulahnya yang tiba-tiba. Tanpa Taehyung sadari, mereka sudah sampai di rooftop saat ini. Dan hal itu jelas membuat Taehyung merasa kesal pada Somin.
"Kenapa mengajakku kesini. Aku mau pergi. Dasar bodoh, apa kau tidak tau arti kata 'mau pergi'?" tanya Taehyung tak suka dengan tindakan Somin.
Somin hanya diam melihat ke sekitar.
Indah.
Itu yang terlintas dipikiran Somin.
Selama beberapa menit mereka sama sama bungkam.Somin melihat kedepan sedangkan Taehyung sibuk bergelut dengan hatinya.Dia bisa pergi kan. Tapi hatinya menyuruhnya untuk tinggal. Dan Taehyung bingung harus menuruti yang mana.
Taehyung ingin pergi, tapi bahkan kakinya menolak untuk lari. Menolak untuk menjauh dari gadis itu.
"Jangan sering sering ke club. Tidak baik."
"Apa urusanmu?!" Kata Taehyung dengan nada yang masih terdengar begitu kesal.
Somin tertawa pelan, "kau calon suamiku. Aku berhak mengatakannya."
"Baru calon kan?" Taehyung menaikkan satu alisnya, "bisa berubah kan. Mungkin saja besok kakekku memberikan surat warisan pada ayahku dan membatalkan perjodohan gila ini."
"Kau berharap kakekmu meninggal."
"Kakekku bahkan belum bangun sejak 3 Bulan yang lalu."
Somin membungkam mulutnya dengan satu tangan, "Tae? Kakekmu koma?"
"Sakit. Mungkin sebentar lagi pergi."
Plak!
"Akh! Mwohae?!" Taehyung memekik kesakitan karena Somin tiba-tiba memukul punggungnya.
"Tidak pantas mengatakan itu. Kau harus doakan yang terbaik untuk kakekmu bukannya malah berkata seperti itu. Cucu durhaka."
Taehyung tertawa. Bukan tawa datar. Melainkan tawa yang hampir menyerupai tawa terbahak. Dan itu membuat Somin membulatkan matanya karena terkejut.
"Kau.. tertawa?"
"Aku juga bisa tertawa dasar cerewet."
Somin ikut tersenyum.
Tawa Taehyung masih belum terhenti. Somin gemas kemudian mencubit pipi Taehyung selama beberapa kali.
"Kau membuat suasana hatiku jadi lebih baik."
"Apa?" ucap Somin tak percaya.
"Lupakan." Kata Taehyung dengan wajah yang kembali berubah datar.
Aku tidak tuli, Tae.
"Hmm, Tae?" Panggil Somin.
"Nde?" kali ini suara Taehyung lebih lembut dari sebelumnya. Dan itu membuat entah kenapa degup jantung Somin begitu cepat.
"Aku ingin bertanya." tanya Somin ragu.
"Tentang apa? Perjodohan? Kenapa aku menerimanya? Aku menerimanya agar perusahaan ku tidak bangkrut. Dan aku tidak ingin membuat kedua orang tua ku kecewa. Kau tau itu Somin."
"Tapi... Bagaimana kalau nanti aku mencintaimu Taehyung-ah?"
Taehyung terkejut.
"Jangan mencintaiku." ucap Taehyung.
"Kenapa? Eoh, aku hampir lupa. Kau sudah mempunyai kekasih bukan? Gadis itu. Ya, aku sekarang ingat." ucap Somin sambil tersenyum hangat.
"Kalau begitu, aku pulang sendiri saja. Seharian ini aku sudah merepotkanmu Taehyung-ssi gomawo."
"Dan bukankah kau ingin pergi Taehyung-ssi?" Somin menghela nafas panjang, menutup matanya, lalu membukanya lagi. "Bersenang-senanglah oppa."Setelah mengucapkan kalimat itu, Somin meninggalkan Taehyung.
Kekasih? Gadis apa? Dan kenapa dia memanggiku oppa? Tumben sekali. Gadis aneh. Batin Taehyung.
***
Taehyung duduk dikursi kosong, terdiam melihat keramaian kota. Taehyung menopang dagunya, ucapan Somin beberapa menit yang lalu membuatnya sedikit berfikir. Kekasih?Kekasih yang mana?, siapa yang kau kira kekasihku Somin-ah? gumam Taehyung.
Drrttt! Drrrttt!
Taehyung mengecek ponselnya, "Ada apa menelepon ku?"
"Kau dimana? Apa kau tidak rindu dengan suasana kleb Kim Taehyung?"
"Sedang ada urusan, nanti malam kita bertemu ditempat biasanya ya Jim."
Sambungan telepon terputus, dan siapa lagi kalau bukan Jimin yang meneleponnya hanya untuk diajak ke kleb?
"Kekasih yang kau maksud itu siapa? .." Taehyung terdiam sebentar, "Ah! apa Min Ra yang kau maksud Somin-ah?"
Taehyung sangat mempercayai dugaannya, bagaimana tidak? hari dimana mereka bertemu Taehyung mengajak Somin ke kleb biasa dia bertemu Min Ra. Dan bisa saja kan, Somin melihat Taehyung sedang..?
"Pasti yang kau maksud itu Min Ra."
To be continued
Maaf ya kalau ngebosenin huhu :(
Salam cinta dari author <3🧡
Eh ada jayhop 😙
❤ Saengil chukkae jayhop ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MysterKim [SEDANG REVISI]
Fanfictionstay here, I really really love you. - Kim Taehyung.