"Ah, kenapa dadamu sangat rata eoh?"
Somin mendelik setelah mendengarnya.
Ia lalu berdiri dengan tegak dan menatap nyalang ke arah Taehyung.
"YA!! BYUNTAE!!"
"Memang dadamu sangat rata. Aku bahkan bisa melihatnya dengan-"
Bugh!
Langsung saja Somin menendang keras perut Taehyung hingga pria itu memekik kesakitan. Setelah itu, Somin memilih berlalu ke dapur daripada mendengarkan ocehan tidak bermutu Taehyung.
Sampai di dapur, Somin kebingungan ingin melakukan apa. Dia ingin memasak sesuatu tapi ia tidak tahu apa yang harus ia masak. Dia ingin makan tapi tidak tahu apa yang harus ia makan. Pokoknya serba salah.
Setelah lama berkutat dengan pikirannya, akhirnya Somin memutuskan untuk duduk saja di kursi meja makan. Menaruh kepalanya diatas meja dan memejamkan mata.
Istirahat sebentar sebelum kembali mengurus rumah adalah ide yang bagus.
Tapi belum sempat keinginannya terlaksana, ia sudah dikejutkan dengan tepukan sebuah benda padat dan empuk diatas kepalanya.
Somin mendongak. Menoleh kebelakang dan mendapati Taehyung tengah berdiri menatapnya sambil membawa kaus berwarna abu dan celana pendek putih.
"Celananya milik sepepuku. Bajunya milikku. Pakailah jika kau mau." Kata Taehyung sambil meletakkan kedua benda tersebut diatas meja makan. "Sebaiknya kau pakai sebelum aku melakukan sesuatu yang buruk padamu." Taehyung tersenyum miring kemudian pergi.
Mesum, batin Somin.
***
tingtong!
Taehyung segera melangkahkan kakinya menuju pintu depan untuk melihat siapa yang datang.
Dan dia melihat Jimin disana. Berdiri dengan sebuah tas disampirkan disalah satu bahunya. Dengan baju putih dan skinny jeans berwarna hitam.
Taehyung membukakan pintu untuk temannya itu meski dalam hati ia tidak ingin Somin bertemu dengan Jimin. Bisa-bisa membuat hatinya terbakar, pikir Taehyung.
"Tidak. Apa yang kau pikir, Kim Taehyung." Taehyung segera menggeleng dan meralat kata-kata yang ada dipikirannya.
Pintu terbuka dengan lebar.
"Mau apa kau kesini?" Tanya Taehyung pada Jimin dihadapannya.
"Eyy, santai saja Tae. Kau itu kenapa? Aku hanya ingin menyelesaikan pekerjaan kita berdua."
"Pekerjaan apa?"
"Kerjasama soal dana pembangunan Restoran di Busan."
"Harus disini, ya. Kenapa tidak di rumahmu saja atau di kantor atau di cafe?" Taehyung menaikkan satu alisnya.
"Kau takut Somin jatuh cinta padaku makannya kau seolah-olah tidak mau aku berada disini, benar?" Jimin menatap Taehyung dengan tatapan menantang. "Atau jangan-jangan kau sudah mencintainya dan melupakan Min Ra?"
"YA!"
"Oppa," terdengar seruan Somin memanggil Jimin dari dalam. "Apa yang kau lakukan disini?"
Sekarang Somin sudah berdiri di ambang pintu, tepat disamping Taehyung.
"Taehyung-ssi kenapa kau tidak menyuruh Jimin oppa masuk?" Tanya Somin pada Taehyung.
Taehyung yang semula menyandarkan tubuhnya pada kusen pintu, tiba-tiba berdiri dengan tegak setelah mendengar kata 'Jimin oppa' dari mulut Somin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MysterKim [SEDANG REVISI]
Fanfictionstay here, I really really love you. - Kim Taehyung.