~Happy Reading~
"Diam-diam aku menangis di dalam hati
karena ku tau cintamu bukan untukku lagi
kebahagiaanmu adalah ceriaku entah mengapa ceria itu terganti
Terganti dengan cemburu atau iri hati"__________
BERITA Rey mengantar Maudy pulang ternyata tersebar dengan cepat, bahkan Maudy mendapatkan berbagai macam teror dari para fans-nya Rey. Mereka tidak rela, kalau idolanya harus jalan dengan Maudy.
Menurut fans Rey, Maudy sangat tidak cocok dengan idola mereka karena Maudy adalah gadis yang sombong dan jutek. Hanya Maudy yang dengan sok-nya menolak Rey, padahal jelas-jelas semua orang mengidolakan seorang Rey Bastian.
Maudy geram mendapatkan perlakuan buruk dari haters-nya. Ada yang menaruh tinta merah di tempat duduknya membuat Maudy seperti sedang kedatangan tamu bulanan. Beruntung ada koperasi di sekolahnya, jadi ia bisa membeli rok yang baru. Ada juga yang menyiramnya dengan air ketika Maudy berada di dalam toilet. Ada pula yang mengirimkannya pesan berantai dengan beberapa umpatan-umpatan bertemakan kebun binatang.
Lebih parah lagi ia ditampar saat hendak ke kantin, dan yang menampar Maudy tidak lain adalah Siska mantan pacarnya Rey.
Siska masih merasa sakit hati saat ia diputuskan oleh Rey, ia mengira semua itu akibat ulah Maudy padahal memang Rey yang sudah tidak tahan dengan sikap posesif Siska. Sialnya Maudy yang ikut terkena masalah hubungan mereka berdua.
Maudy semakin kesal saja pada Rey, gara-gara fans fanatiknya itu ia jadi kena sasaran empuk para haters. Coba saja waktu bisa diputar ulang, Maudy tidak akan mau menerima ajakan Rey untuk pulang bersama. Maudy tidak habis pikir karena hal sepele, kejadiannya menjadi rumit seperti sekarang ini. Sungguh, Maudy kesal setengah mati.
"Lo apa-apaan main tampar orang seenaknya aja?" Nabila membentak gadis yang sudah menampar sahabatnya. Maudy masih memegang pipi kirinya yang masih terasa panas akibat tamparan Siska.
"Itu pantes buat cewek ganjen kaya dia. Sok jual mahal, tapi mau juga sama cowok gue," jawab Siska dengan tatapan sinisnya.
"Kalau punya mulut tuh di sekolahin ya, kelakuan lo udah mirip preman pasar tau nggak? Main tampar orang sembarangan." Kali ini Maudy bicara dengan sedikit mendorong tubuh Siska, membuat gadis itu mundur satu langkah ke belakang.
"Lo tuh emang pantes ditampar, dasar cewek ganjen!" Siska balas mendorong Maudy.
"Lo kenapa kecewa, nggak bisa balikan sama Rey? Mantan lo udah muak kali sama sifat lo, makanya jadi cewek tuh jangan egois!" Maudy balas menatap sinis ke arah Siska.
"Lo yang udah rebut Rey dari gue, dasar cewek PHO lo!" Siska berkata dengan nada yang semakin tinggi.
"Kurang ajar lo! Dasar cewek idiot, hidupnya cuma ngejar-ngejar cowok kasian banget sih lo." Maudy mencibir. Terlihat beberapa murid sudah beramai-ramai menonton adegan mereka berdua.
Melihat antusias murid yang semakin menggila, Nabila menarik tangan Maudy untuk pergi dari tempat itu. Ia tidak ingin hal ini diketahui salah pihak guru di sekolahnya. Kalau sampai itu terjadi, bisa rumit urusannya dan mereka akan berakhir di ruang guru BK.
"Ody, udah kita pergi aja! Cuekin aja cewek stres kayak gitu." Nabila menarik lengan Maudy. Namun, ketika hendak berbalik tiba-tiba saja rambut Maudy ditarik oleh Siska dan membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Aw ... Bil, rambut gue. Eh cewek sarap lepasin sakit tau!" Maudy berteriak, mencoba melepaskan namun gagal, karena Siska menarik rambutnya dari arah belakang dan itu membuat Maudy kesulitan untuk melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, MY PRIVATE TEACHER
Teen Fiction[COMPLETED] Silakan FOLLOW untuk membaca! #DESTINY SERIES 1 *Tulisan masih berantakan Maudy dan Nabila akhirnya berteman dengan Andra. Namun, Maudy berpura-pura menjadi Lily, seorang gadis yang akhirnya dicintai oleh Andra. Berharap hal ini dapat m...