18. Arti Teman

964 75 0
                                    

~Happy Reading~

"Memiliki satu teman yang selalu siap mendengarkanmu jauh lebih baik, daripada memiliki banyak teman tapi tak ada satupun yang paham akan keadaanmu"

__________

HARI ini di sekolah Maudy di dekati banyak siswi, mulai dari teman sekelasnya maupun dari kelas yang berbeda. Alasan mereka yaitu ingin berkenalan dengan Andra, itu semua karena Airin yang sekelas dengan Rey menyebarkan cerita mereka kedatangannya ke kampus Andra kemarin.

Sebelumnya memang Tasya dan Devi sudah minta kontak Andra kepada Maudy, namun ia enggan memberinya. Maudy beralasan bahwa Andra sedang menyusun skripsi dan mereka akan membuat Andra terganggu. Maudy tidak bohong kan? Gadis-gadis itu menghampiri kelas Maudy, sementara yang dicari sedang duduk manis di bangku kelasnya sendirian.

"Maudy, ayo dong kenalin kita sama si Andra," kata Nadia teman Airin.

"Iya Dy, lo pelit banget sih. Memangnya dia pacar lo?" Airin menyelidik. Airin memang sedikit blak-blakan kalau bicara.

"Ayo dong Maudy." Kali ini semuanya kompak merajuk. Sukses membuat Maudy luluh karena merasa risih dengan perlakuan mereka yang terkesan memaksa.

"Oke-oke, hari ini kalian ikut ke rumah gue gimana? Gue ada jadwal les," kata Maudy pasrah.

"Lho, apa hubungannya lo mau les sama Andra?" Tasya bersuara nadanya begitu penasaran, Teman-teman Maudy memang belum ada yang tahu, kalau selama ini ia menggunakan jasa les private. Hanya Nabila, Rey dan Intan saja yang mengetahuinya. Kira-kira respon seperti apa yang mereka berikan saat mengetauinya.

"Andra kan guru les gue," jawab Maudy.

"Kok lo nggak pernah bilang?" Devi bertanya wajahnya terlihat kaget, lalu duduk di sebelah Maudy.

"Lo nggak pernah nanya," sahut Maudy santai.

"Oh begitu ya, baru tau gue." Devi kembali berkomentar.

"Wah enak banget dong lo bisa deket-deket terus sama si ganteng," kata Tasya.

"Ya udah mau pada ikut nggak nanti? Tapi gue ekskul dulu gimana?" Maudy kembali mengajukan pertanyaan.

"Ikut aja yuk guys," ajak Tasya.

"Tapi nunggu Maudy ekskul sampai sore dong," kata Devi ragu.

"Ya terserah, gue kan cuma nawarin. Lagipula sekarang Andra ngajar lesnya cuma seminggu sekali, soalnya dia sibuk skripsi." Maudy menjelaskan.

"Tuh guys kapan lagi ketemu Andra." Tasya menambahkan, ia paling semangat diantara yang lainnya.

"Ya udah ikut deh, sekalian main ke rumah Maudy." Devi terlihat semakin bersemangat.

"Bareng supir lo lagi kan?" Airin bertanya untuk memastikan.

"Iya," jawab Maudy, lalu berdiri. Mereka semua akhirnya berjalan bersama menuju kantin.

Selesai pelajaran, Maudy segera berjalan ke ruang ekskul. Namun belum sampai tujuan, Airin memanggilnya sambil berlari ke arahnya.

"Maudy, lo dapat pesan dari kak Intan nggak?" Airin bertanya sambil mengatur napasnya karena sehabis berlari.

"Memangnya ada apa?" Maudy membuka tas dan mencari di mana ponselnya berada.

"Hari ini nggak ada ekskul, kak Intan ada keperluan keluarga katanya. Barusan gue dapat pesannya," kata Airin memberitahu.

"Oh iya nih Kak Intan kirim pesan ke gue juga," balas Maudy. Matanya tak lepas dari layar ponsel membaca pesan yang dikirimkan choirmaster mereka.

I LOVE YOU, MY PRIVATE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang