~Happy Reading~
"Cinta itu tidak bisa dipaksa apalagi direkayasa"
__________
KEDUA sahabat itu saat ini sedang berada di kamar Maudy, kamar yang selayaknya di tempati oleh seorang gadis. Kamar bernuansa hijau mint, di setiap sudutnya di penuhi dengan aneka macam pernak pernik serta beberapa boneka doraemon kartun kesayangan Maudy.
"Ody, lo dapet salam tuh dari Mas Raka."
"Oh," jawabnya singkat.
"Kok cuma OH sih," komentar Nabila.
"Ya terus gue harus jawab apa?" Maudy balik bertanya sambil merapikan beberapa buku miliknya yang belum sempat ia rapikan ke rak buku.
"Ya kan lo bisa loncat-loncat kegirangan atau lo salam balik buat Mas Raka," ujar Nabila sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer milik sahabatnya.
"Apaan sih Bil, biasa aja."
"Mungkin Mas Raka kangen sama lo, memang lo beneran nggak suka sama Mas Raka? Dia kan ganteng, pinter, dewasa, baik lagi. Bukannya tipe lo?" Nabila antusias bercerita tentang Raka lalu mulai menyisir rambutnya yang sudah hampir kering.
Maudy hanya mengangkat bahunya menandakan ia tidak tahu harus menjawab apa. Entahlah ia juga tidak tahu mengapa tidak sedikit pun hatinya tergerak untuk Raka.
***
Raka adalah anak dari Tante Resty, teman kuliahnya Mama Maudy. Mereka berdua pertama kali bertemu pada saat acara arisan teman-teman Mama Maudy, yang kebetulan acaranya diadakan di rumah Maudy, sementara Raka ikut menghadiri arisan tersebut karena ia yang mengantar Tante Resty.
Raka merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Ia sedikit pendiam, dibandingkan saudaranya yang lain. Raka juga pria yang bertanggung jawab, gentle, dan dewasa sesuai umurnya sekitar 27 tahun. Wajah Raka termasuknya baby face, tubuhnya tinggi, rambutnya hitam dan matanya sipit. Pesonanya membuat beberapa wanita tertarik padanya, karena Raka termasuk pria yang hangat dan tak salah jika banyak wanita yang salah mengartikan sikapnya.
Raka mempunyai butik, yang sebenarnya butik tersebut milik sang Mama. Namun, karena tante Resty lebih fokus ke bisnis skin care-nya. Akhirnya usaha butiknya dialihkan kepada anak bungsunya yaitu Raka. Tante Resty sangat beruntung memiliki anak seperti Raka, ia penurut dan sangat menyayangi sang Mama.
Raka juga mengizinkan Nabila kerja paruh waktu di butiknya. Tahun ini sudah memasuki tahun ketiga Nabila bekerja di butik Raka, oleh dari itu Nabila sedikit banyak tahu sifat Raka.
Raka sudah menyelesaikan S1-nya di jurusan Manajemen bisnis. Kini ia sedang melanjutkan S2-nya di Universitas Swasta yang berada di Jakarta. Walaupun sudah mempunyai sebuah bisnis keluarga, tapi menurut Raka pendidikan sangatlah penting. Oleh karena hal itu, ia terus melanjutkan study-nya sambil mengurus bisnis.
"Memangnya Mas Raka nggak punya pacar Bil?" Maudy akhirnya bertanya, ia perlu tahu hal ini juga.
"Setahu gue belum deh, soalnya nggak pernah lihat ada cewek yang dia bawa ke butik" jawabnya. Nabila menuju berjalan ranjang, lalu duduk di sebelah Maudy yang masih merapikan buku-bukunya.
"Eh tapi pernah ada ya cewek yang marah-marah waktu itu datang ke butik, kayaknya sih mantannya Mas Raka. Soalnya dia minta balikan gitu, tapi Mas Raka cuek aja." Nabila menjelaskan dengan hati-hati.
"Masa sih? Terus Mas Raka nemuin cewek itu?" Maudy bertanya dengan rasa penasaran.
"Sama sekali nggak, malahan dia nyuruh security buat usir tuh cewek." Nabila menjawab dengan penuh antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, MY PRIVATE TEACHER
Ficção Adolescente[COMPLETED] Silakan FOLLOW untuk membaca! #DESTINY SERIES 1 *Tulisan masih berantakan Maudy dan Nabila akhirnya berteman dengan Andra. Namun, Maudy berpura-pura menjadi Lily, seorang gadis yang akhirnya dicintai oleh Andra. Berharap hal ini dapat m...