~Happy Reading~
"Sampai kapan aku harus menanti kabarmu?"
__________
MAUDY sedang merapikan pakaian serta barang-barang pribadinya di asrama kampus. Ia sekamar dengan empat orang teman lainnya dari berbagai negara. Kebetulan Maudy satu kamar dengan teman-teman dari Asia Tenggara, Ada Hanyn dari Malaysia, Christine dari Singapura, Mia dari Brunei dan Angel sama dengan Maudy dari Indonesia.
Asrama atau(toad hall) memiliki ruang kamar yang nyaman, dan dilengkapi denganfasilitas seperti : kamar mandi, dapur dan ruang rekreasi (common room).
Setelah semua pakaian miliknya masuk ke dalam lemari, Maudy mulai merebahkan tubuhnya di atas single bed. Ia sangat kelelahan, dan rasanya ingin tidur untuk mengembalikan energinya yang sudah terkuras selama perjalanan menuju ke sini.
Beberapa jam kemudian.
Maudy bangun dari tidurnya, sedikit demi sedikit membuka matanya dan mengembalikan kesadarannya setelah tidur selama tiga jam. Maudy melihat ke sekeliling ruangan, dan ia mulai menyadari kalau dirinya sedang berada di asrama kampus.
Maudy belum menemukan teman-temannya, mungkin mereka masih mengurus berkas-berkas masuk ke universitas ini. Beruntung Maudy punya sang Papa sudah mengurus semuanya. Adelio mempunyai rekan di kampus ANU, jadi semua keperluan data pribadi dan sebagainya sudah selesai dibereskan.
Sampai ponsel saja sang Papa sudah menyiapkan untuknya, lengkap dengan sim card Australia untuk memudahkan Maudy berkomunikasi selama berada di sini. Adelio memang sangat menyayangi putri satu-satunya itu, ia tidak hanya menyuruh Maudy belajar, tapi juga fasilitas untuk Maudy tidak dilupakannya.
Maudy mengambil ponselnya, ia sudah men-setting sesuai prosedur negara ini. Lalu Maudy mencoba menghubungi orangtuanya.
"Halo Mah, ini Ody." Maudy menyapa saat panggilannya sudah terhubung.
"Sayang, kamu sudah sampai nak?" Manda bertanya dengan nada yang terdengar khawatir,
"Udah Mah, maaf Ody baru ngasih kabar tadi Ody tidur dulu abisnya ngantuk banget Mah." Maudy mengeluh pada sang Mama.
"Iya nggak apa-apa sayang yang penting kamu sampai dengan selamat. Kamu lagi apa?" Manda bertanya penasaran.
"Ini Ody abis beres-beres aja sih, Papa mana Mah?" Maudy juga ingin mendengarkan suara sang Papa.
"Halo sayang, jaga kesehatan kamu di sana ya," kata Adelio perhatian. Suaranya terdengar begitu antusias saat bisa berbicara dengan putri kesayangannya dari jauh.
Maudy merasa sangat senang, setelah beberapa menit berbicang-bincang dengan orangtuanya. Apalagi mendengar suara Mama dan Papanya, sedikit mengurangi kerinduannya yang saat ini jauh dari mereka. Walaupun belum dua puluh empat jam, Maudy berpisah dengan kedua orangtuanya namun rasa rindu itu selalu ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, MY PRIVATE TEACHER
Teen Fiction[COMPLETED] Silakan FOLLOW untuk membaca! #DESTINY SERIES 1 *Tulisan masih berantakan Maudy dan Nabila akhirnya berteman dengan Andra. Namun, Maudy berpura-pura menjadi Lily, seorang gadis yang akhirnya dicintai oleh Andra. Berharap hal ini dapat m...