30. Kebenaran

1.1K 90 0
                                    

~Happy Reading~

"Bagaimana bisa dikatakan cinta, sedangkan kamu tidak pernah jujur"

__________


ANDRA menjemput Nabila ke kampusnya, lalu mampir dulu ke kafe miliknya untuk makan malam dan membantu Nabila mengerjakan tugas kuliahnya. Aktivitas ini sudah biasa mereka lakukan semenjak Nabila masuk kuliah. Nabila sangat menikmati saat-saat bersama pria itu, ia bersyukur memilikinya.

Sebisa mungkin Andra selalu menemani hari-hari Nabila, pria itu selalu menyempatkan waktu untuknya di kala kesibukannya mengelola kafenya. Andra merupakan pacar idaman baginya, selain perhatian, pria itu sangat romantis dan bertanggung jawab.

Sebelum mengerjakan tugas kuliahnya, Andra mengajak gadis itu untuk makan terlebih dahulu karena waktu sudah menunjukkan jam makan malam. Andra memberikan soto buatan sang Bunda pada Nabila. Gadis itu terlihat menyukainya, ia pernah mencoba soto tersebut sat berkunjung ke rumah Andra. Nabila jadi ketagihan dengan soto buatan Ayu. Pantas saja warung soto Ayu selalu ramai pengunjung, rasanya sangat lezat dan pas di lidahnya.

"Kamu tadi pulang dulu atau Bunda yang ke sini?" Nabila bertanya sembari menyantap sotonya.

"Tadi aku pulang dulu sebelum jemput kamu, terus balik lagi ke kafe. Setelah itu baru jemput kamu," tutur pria itu. Andra menyeruput es jeruk miliknya.

"Kamu pasti capek banget ya, maaf ya selalu ngerepotin kamu. Padahal kamu nggak perlu lho antar jemput kuliah, aku bisa sendiri kok. Kamu kan tau aku udah biasa sendiri," ujar Nabila yang tak lepas memerhatikan Andra menyantap makan malamnya.

"Itu dulu Bil, sekarang kamu punya aku. Aku selalu siap kapanpun kamu butuh, aku nggak merasa keberatan sama sekali. Semua aku lakukan karena aku sayang sama kamu, jadi nggak usah merasa sungkan oke!" Andra mengusap punggung tangan gadis itu dengan lembut, membuat Nabila merasa sangat istimewa dengan segala perlakuan pria itu. Andra merupakan pria yang sempurna menurutnya, dan ia sudah begitu jatuh cinta.

Selesai makan malam, keduanya sudah duduk di kursi sofa untuk mengerjakan tugas kuliah Nabila. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, namunsuasana kafe masih terlihat ramai pengunjung. Andra kembali ke belakang karena ada hal yang harus diurusnya.

"Nih kesukaan kamu." Andra memberikan es krim rasa strawberry kepada Nabila, saat pria itu kembali. Gadis itu menerimanya tanpa langsung memakannya. "Kok, nggak langsung dimakan es krimnya nanti keburu mencair lho." Andra melihat ke atas meja, es krim pemberiannya belum disentuh oleh gadisnya.

"Iya nanti," sahut Nabila masih berkutat dengan tugas-tugas kampusnya.

Andra meninggalkan Nabila karena ada pelanggan yang mencarinya untuk bertanya sesuatu. Saat itu juga, Nabila mencari tong sampah dan membuang es krim tersebut. Jujur saja Nabila memang tidak suka dengan strawberry. Ia tidak suka dengan rasa asam di buah strawberry, menurutnya buah itu terasa sangat aneh di mulutnya.

Nabila tidak menyadari tindakannya diperhatikan oleh Andra, bahkan sejak pertama kali ia memberikannya. Andra penasaran kenapa Nabila terlihat tidak senang saat ia memberikan es krim rasa strawberry itu, bukankah Lily sangat menyukainya?

Namun akhir-akhir ini, Andra yakin kalau Nabila hanya berpura-pura menyukainya. Satu hal lagi, Lily mengatakan sangat menyukai bunga Lily. Tapi saat Andra memberikan sebuket bunga lily pada Nabila, gadis itu malah bersin-bersin bukankah itu pertanda adanya alergi. Tapi, ia beralasan hanya sedang flu, padahal Andra memerhatikan Nabila hanya bersin pada saat memegang bunga lily saja. Lalu kalau Nabila alergi terhadap bunga Lily, kenapa ia tidak jujur?

I LOVE YOU, MY PRIVATE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang