Maaf ga upload di hari Sabtu 🙏
NC ALERT!!
Mia Martina ft. Waka Flocka - Beast
"Bagaimana kalau kita latihan dulu?"
Minah terpatung ketika mendengar tawaran Jimin, hal ini sebenarnya wajar, tapi tidak bisa dipungkiri kalau Minah menyukai suara seksi Jimin, yang membuatnya bergairah.
Setan di dalam dirinya seperti meraung-raung untuk meminta dirinya melakukan hal ini dengan Park Jimin.
Adegan 269 dimana mereka harus bercinta, dimana kulit mereka dua akan saling bersentuhan tanpa ada pembatas sedikitpun. Dimana ciuman-ciuman yang akan menimbulkan sengatan-sengatan listrik hingga ke tulang.
Bergairah satu sama lain, terlepas dari alasan akting. Tapi itu semua benar, Minah ingin memiliki Park Jimin. Ingin menikmati tubuhnya secara langsung. Hormon di dalam tubuhnya meletup-letup kegirangan.
"Latih-" ucapan Minah terpotong dengan perkataan Jimin yang membatalkan tawarannya tadi
"Lupakan saja, lagipula aku tidak akan melakukannya secara cuma-cuma. Besok aku akan melakukannya tapi tidak secara sungguhan. Akting" ucap Jimin dengan penekanan kata di akhir kalimat
"Kau kira aku bodoh? Aku juga tidak mau menerima milikmu dimasukkan ke dalam milikku" jawab Minah bohong
---
Sepulangnya di rumah, Jimin kembali mengingat ucapannya, ia tidak akan tau apa yang terjadi esok hari. Bisa saja sisi buas di dalamnya keluar, bagaimana kalau ia kelepasan. Ah tidak mungkin, Park Jimin adalah lelaki bermartabat. Ia tidak mungkin jatuh cinta dan bergairah saat melihat seorang Jang Minah.
Jimin pun keluar mencari udara malam hari. Ia berjalan kaki tanpa arah. Hoodie hitam dengan masker sukses menutupi dirinya, ia terhindar dari kejaran orang-orang.
Tanpa sengaja ia melihat Minah yang sedang duduk di depan minimarket dengan memakan satu cup es krim.
"Wanita aneh, memakan es krim disaat musim dingin?" Gumam Jimin seorang.
Satu cup es krim Minah telah habis, ia beringsut dari tempat duduknya. Kemudian berjalan menuju halte. Jimin yang penasaran pun mengikutinya.
Minah menaiki bis yang bertuliskan 423 di sampingnya. Jimin menyusul di belakang, ia sedikit berlari untuk mengejar bis tersebut.
Jimin mengambil tempat duduk paling belakang, agar bisa memerhatikan Minah dari kejauhan.
Perasaannya terenyuh saat melihat Minah yang tiba-tiba menangis dengan tangan yang menggenggam secarik kertas.
Entah dari mana asal kertas itu, yang pasti Minah menangis karena membaca hal itu. Berdasarkan observasi Jimin.
Pundaknya naik turun tidak karuan, suara tangisannya seperti ditahan, tidak ada suara.Jimin heran atas tingkah Minah hari ini, di satu waktu ia terlihat lemah, tiba-tiba berubah menjadi cuek, lalu sekarang menjadi seorang yang rapuh.
Perasaan Jimin semakin menjadi, ia sangat ingin memeluknya, menciuminya, dan mengatakan padanya untuk tetap tersenyum. Senyuman Minah adalah yang paling manis yang pernah Jimin temui.
Memang mereka bukan artis yang akrab saat di lokasi syuting. Tapi Jimin selalu memerhatikan gerak-gerik Minah dari jauh.
---
"Apa semua sudah siap? Take 1 scene 269 action!"
Hujan buatan sudah dinyalakan di dalam studio, Jimin mengenakan kemeja putih dan celana hitam sedangkan Minah mengenakan gaun berwarna merah.
"Jaeyoung oppa, bisakah aku pulang sekarang? Hujan sudah mulai deras"
"Tunggu dulu" Jawab Jimin lalu membuang payungnya ke sembarang tempat
"Kau terlihat cantik hari ini" lanjutnya lagi
Kemudian tangan Jimin menyentuh pipi Minah, dingin. Bibir Jimin yang merah mendarat di bibir Minah. Hisapan dan lumatan hampir membuat Minah susah bernapas.
Tangan Minah menelusuri dada Jimin, kemeja putihnya menjadi transparan, basah karena air hujan.
"Jim" desah Minah pelan, ia hampir lupa kalau adegan mereka di rekam.
Jimin menarik Minah ke dalam rumah, ia menggendongnya. Heels Minah dilepaskan ke arah tempat sepatu. Basah dan lengket.
Tangan Minah mulai melepas kancing baju Jimin, ciuman mereka masih tetap berlangsung. Suara nafas mereka dualah yang mengisi ruangan ini.
Bibir Jimin mulai merasakan leher hangat Minah, diberikan tanda merah keunguan, yang membuat wanita ini bereaksi. Ia hanyut di dalam kenikmatan seorang Park Jimin.
"Cut!! Dialogmu Jang!"
"Haiss" umpat Jimin
"Maafkan aku"
Adegan pun kembali dimulai, Minah membuka sepatunya, lalu membuka kancing kemeja Jimin. Jimin mendorong Minah ke dinding lalu menciumi leher wanita ini dengan penuh gairah. Bekas cinta itu sudah terlihat jelas.
"Oppa, lakukan sekarang"
Jimin mengangguk, lalu membuka gaun merah wanita ini, menyisakan dalaman hitam berenda.
Hitungan detik bra Minah sudah terbuka. Park Jimin memang handal. Ia bermain dengan payudara Minah, menciuminya, tangan kirinya bermain pada payudara kanan Minah.
Dada wanita ini semakin dibusungkan, tubuhnya benar-benar menegang. Ia menyukai semua ini. Putaran dan remasan tangan Jimin pada payudaranya, begitu juga ketika Jimin mencium dan menjilatinya.
Semua perlakuan Jimin sudah membuat dirinya basah. Tangan Minah memegang kepala Jimin untuk memaksanya lebih dalam lagi. Tidak ada celah bagi Minah untuk mengatakan berhenti. Jimin sudah membuat Minah bergairah
"Cut!!" Teriak sang sutradara
"Ganti lokasi di kamar!" Lanjutnya lagi
TBC~

KAMU SEDANG MEMBACA
[NC 21+] |PJM| HERO(IN)
FanfictionBermain blue film dengan Park Jimin? Hal buruk atau baik? Kedua-duanya mungkin #2 Jimin (09.08.18) #7 BTS (09.08.18) #3 ParkJimin (25.05.18) #6 Marriage (23.05.18) #5 fanfiction (14.09.18)