OOPS NC ALERT!! Bijak membaca ya~
Krista ga bakal bikin cerita di private biar di follow dulu kok.
∆NC ALERT!∆
Joji - I Don't Wanna Waste My Time
Jimin menyusuri leher jenjang Minah, memberikan bekas kemerahan. Sisi buasnya kembali datang, karena bayangannya tadi. Ia tidak bisa menahannya. Tangan Minah memeluk punggung Jimin, melepaskan jaket yang masih menempel di tubuhnya.
Bunyi kecapan kasar memenuhi ruangan itu ketika Jimin mencium lalu melumat bibir Minah. Gigi mereka saling beradu, lidah Jimin meliuk-liuk ahli di dalam rongga mulut wanita itu. Menyisakan deru nafas tak karuan diantara keduanya.
Memabukkan. Satu kata yang mendefinisikan kegiatan mereka. Gairah mengalahkan segalanya. Terbuai dalam nuansa romansa, tangan Jimin mulai melepaskan syal dan mantel Minah. Ia melepaskan kancing baju Minah satu persatu, dengan cekatan tangan Jimin membuka kait bra Minah yang langsung menunjukkan dua gunduk sempurna Minah.
Kecupan, hisapan kecil sukses membuat Minah menggeliat, punggungnya bergerak tanpa henti.
"Ahhk Jihh Min"
Minah meremas rambut coklatnya tak kuasa menahan rasa nikmat yang disuguhkan laki-laki itu.
Jimin menyeringai, ia melanjutkan dengan menciumi perut Minah, turun dan terus turun. Tangannya memeriksa milik Minah yang ternyata sudah basah, ia menoleh menangkap wajah wanita itu yang sedang menggigit bibir bawahnya.
"Damn" umpat Jimin
Sekali tarikan, celana dalam Minah telah menggantung di dekat mata kakinya. Jimin bermain di area klitoris Minah, menekan, menggesek, menjilati terkadang menghisap. Lidahnya begitu pandai membuat Minah meminta lebih.
Buku-buku putih Minah terlihat jelas karena wanita ini mencengkram tangannya sendiri. Pinggulnya terkadang sedikit terangkat, reaksi dari permainan Jimin.
"Ahhkku mauhh khheeluar" desah Minah terbata-bata
Jimin tidak akan menyia-nyiakan waktu ini, ia akan menghabisi Minah malam ini. Tak lama cairan bening keluar dari milik Minah. Jimin sukses membuat Minah orgasme.
Wanita itu mengatur nafasnya yang tak karuan, sekarang giliran Jimin. Lelaki ini mengeluarkan miliknya yang berdiri tegak, mengeras dari tadi.
Minah melihat ketika Jimin memasukkan miliknya pelan. Membuat wanita ini mendesah panjang.
"Jhiih Min ahhh"
Desahan Jimin dan Minah menyatu sesaat milik Jimin telah sukses masuk.
Minah memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat meminta orgasme yang kedua. Jimin membungkukan punggungnya kemudian mencium bibir Minah, melumatnya sambil menggoyangkan bokong dan otot pahanya.
Semakin cepat sehingga memunculkan suara decapan tak karuan. Diiringi desahan penuh gairah dari mereka berdua. Seluruh tubuh mereka bergetar berirama, atas dan basah secara bersamaan.
Jimin memelankan gerakannya, otot pahanya menegang dan mengeras, seperti merasakan sesuatu yang keluar dari tubuhnya. Tubuhnya bergetar sepersekian detik.
"Ahh" suara berat Jimin keluar beserta cairan miliknya yang memenuhi milik Minah
"Kau milikku sekarang, tidak ada orang yang boleh memilikimu selain aku" ucap Jimin kemudian mencabut keluar miliknya sambil mengatur nafasnya.
----
Tanpa disengaja, ketika Jimin hendak membuka internet. Ia melihat pesan elektronik alias e-mail. Ternyata e-mail Minah belum dikeluarkan, sehingga Jimin menjadi penasaran kemudian membuka satu pesan berjudul "Pengajuan Peminta Donor"
Perihal: Pengajuan Peminta Donor
Email: kimseokjin@sthospital.com
'Selamat malam Jang Minah.
Saya dr. Kim Seokjin memberikan pernyataan bahwa donor yang sedang dicari oleh pasien belum ditemukan yang cocok, sehingga proses operasi harus ditunda dikarenakan pendonor yang belum ditemukan.Mohon maaf,
TtdKim Seokjin'
'Ini tanggal dimana kemarin Minah meminjam laptopku, dia menyembunyikan penyakit apa?' Gumam Jimin seorang.
Tanpa banyak pikir, Jimin menuju rumah sakit yang tertera di e-mail dokter tersebut. Mencari tau dan ia mempunyai niat menjadi pendonor bagi Minah apapun yang terjadi.
"Sus, saya ingin bertemu dengan dr. Kim Seokjin"
"Apa Anda punya janji temu?"
"Ya, atas nama Jang Minah"
"Maaf, tapi baru saja sejam yang lalu Jang Minah datang"
"Saya mau menjadi pendonor Jang Minah!" jawab Jimin dengan sedikit emosi karena suster yang mempersulitnya bertemu dengan dokter.
----
"Apa kau yakin ingin menjadi pendonor? Penyakit Minah ini tergolong langka, ia sudah mampu bertahan selama 2 tahun ini"
Terjadi jeda dalam pembicaraan mereka berdua, terbesit wajah keraguan di raut Jimin. Ia menimbang-nimbang semua resiko.
Dengan satu tarikan nafas ia mengucapkan.
"Kalau cocok saya mau menjadi pendonor rahasianya"
"Kalau begitu kita akan mengambil sampel darahmu dan sedikit sumsum tulang belakang"
"Baiklah"
Ia baru menyadari jika Minah telah lama menderita, ia merasa kasihan akan takdir hidupnya. Sehingga Jimin ingin menjadi pahlawan bagi hidup Minah ke depannya, agar ia bisa kembali tersenyum lagi.
----
"Jimin pemutaran film akan segera dimulai" ajak seorang kru yang memberi tahu bahwa film Heroin mereka akan segera tayang.
"Tapi Minah belum datang" jawab Jimin cemas
Jimin terus menghubungi nomor telepon Minah, tapi tetap saja nada sibuk.
'Ada apa dengannya'
TBC~
Vote yaaaa
Terima kasih sebelumnya💜
![](https://img.wattpad.com/cover/125327784-288-k224733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC 21+] |PJM| HERO(IN)
FanfictionBermain blue film dengan Park Jimin? Hal buruk atau baik? Kedua-duanya mungkin #2 Jimin (09.08.18) #7 BTS (09.08.18) #3 ParkJimin (25.05.18) #6 Marriage (23.05.18) #5 fanfiction (14.09.18)