NC ALERT!!
Tori Kelly - Hollow
"Oppa, lepaskan tanganmu!" Perintah Minah pada Minseok. Ya laki-laki yang menutup matanya ialah kakak nya sendiri.
Laki-laki itu pun melepaskan tangannya kemudian memegang bahu Minah erat.
"Katakan padaku kau tidak akan melakukannya" ucap Minseok
"Kenapa? Apa kau takut berlari telanjang? Mengingat ucapanmu waktu itu" ejek Minah dengan senyuman
"Bukan, tapi seorang Jang Minah bukanlah tipe dari Park Jimin, ya kan?"
"Benar, tapi aku akan melakukannya, lagipula PD-nim sudah mengatakannya untuk beradegan secara real. Aku akan bersikap professional, percaya padaku. Tipe atau bukan akan kubuat dia tercengang"
Entah angin darimana, Jang Minah berubah. Ia bertekad untuk mengalahkan ucapan Park Jimin, ia akan membuat Jimin menarik kata-katanya tentang tipe wanita yang diinginkannya.
Di lain tempat. Park Jimin masih mencari keberadaan Minah. Ia terakhir melihat wanita itu menuju kamar mandi. Tetapi nihil. Ia tidak menemukan siapapun disana.
"Minah-ssi?" Suara Jimin menggema
"Aku minta maaf atas ucapanku, kau sekarang dimana?" Lanjut Jimin
"Oppa, apa kau mendengarnya? Jimin meminta maaf padaku?" Ucap Minah sambil diiringi tawa kecil lalu meninggalkan kakaknya sendirian.
---
Ruang segi empat dengan batas dinding yang sempit tidak menghentikan gerakan kedua pasangan ini.
Punggung Minah terdorong di dinding berwarna abu-abu, ya dinding pembatas antara satu kamar mandi dengan kamar mandi lain.
Jimin mencium bibir Minah kasar, sesekali lidahnya menelisik ke dalam mulut wanita itu sehingga ia mengeluarkan desahan yang semakin membuat sel darah Jimin mengalir lebih cepat ketika mendengarnya.
Tangan Minah menjadi liar, ia menelusuri tubuh Jimin, tangannya semakin menurun hingga tepat pada titik lemah Jimin.
"Ini hh cara hhmu meminta maaf?" Ucap Minah sambil mencari oksigen demi mengisi paru-parunya yang tampak kehabisan udara akibat ciuman Jimin.
Minah pun berjongkok pelan, ia tersenyum sambil menoleh ke atas, ia memandang mata Jimin dengan tatapan menggoda. Rambut wanita itu terurai menutupi lehernya. Sedikit basah karena keringat.
"Kau milikku sekarang" ucap Minah
'Tipe atau bukan, kau akan meminta lebih Park Jimin'
Tanpa perintah, tangan putih Minah mulai membuka kancing dan retselting celana lelaki itu. Ia menyentuh milik Jimin sedikit bermain dengan irama, yang membuat laki-laki itu meremas rambut Minah.
Ia memerintahkan Minah untuk melakukan pemanasan dengan mulutnya. Remasan Jimin semakin kuat ketika ia menekan kepala Minah lebih dalam. Wanita ini tidak sedikitpun kewalahan, ia menguasai permainan ini.
"Mi..nah..hh..ssi" desah Jimin
Nafas lelaki ini menjadi tidak karuan, begitu juga Minah. Keringat mereka sekarang benar keluar, bukan karena efek make-up. Baju mereka pun menjadi basah.
Jimin merapikan rambut Minah menuju pundak kirinya, tangan lelaki ini pun leluasa menyentuh leher Minah.
Gesekan hangat dari tangan Jimin membuat Minah tersenyum.
Foreplay adalah wujud bonding yang mereka ciptakan selama waktu istirahat.
Minah menghentikan permainannya, ia sedikit menggoda Jimin, dengan meletakkan miliknya di antara milik laki-laki itu yang terasa mengeras.
Posisinya sangatlah intim, terjepit diantara gairah kedua pasangan ini. Sedikit gesekan, yang langsung membuat otot-otot di sekitar milik Jimin berkedut. Bereaksi. Ia ingin merasakan kontak langsung dengan Minah. Sayang, celana dalam Minah kembali menjadi penghalang.
"Ahh..pa yhhaang..kauhh..lahhkukan Minah-ssi?"
Sosok buas di dalam Park Jimin semakin menggila, pikirannya kacau, akal sehatnya hendak menahan segala tindakannya tapi gairah dan nafsunya berkata tidak.
"Adegan kita bukan disini, Jimin-ssi" ejek Minah ketika menyadari Jimin yang semakin tidak tahan untuk memasukkan miliknya yang sedang mengeras pada dirinya.
Minah segera meninggalkan Jimin sesudah ia mengatakan ucapannya. Senyum kemenangan kembali muncul di wajahnya
"Sial!" Umpat Jimin seorang
---
"Park..Ji..min" bisik Minah terputus-putus
Badannya terhentak mengikuti permainan Jimin, tangannya mencengkram punggung seksi lelaki ini. Tidak ada selimut sutra yang menjadi penghalang. Sekarang beberapa kamera sedang mengambil adegan mereka dari beberapa sudut.
Ia tidak tahu apakah ini sungguhan atau bukan, yang ia tau bahwa ia menyukai Jimin, bergairah karena Jimin dan gila karena Jimin.
Seringai Jimin menunjukkan kepuasan, ia senang bisa menyatukan miliknya ke dalam milik Minah.
Sekali hentakan sesaat setelah sang sutradara berteriak action. Demi terciptanya suatu adegan yang baik, Minah benar-benar professional, Jimin pun tanpa pikir panjang segera melaksanakan keinginannya.
Ia melewatkannya ketika di kamar mandi, kali ini ia tidak akan kehilangan kesempatan, ia ingin memiliki Minah seutuhnya.
Hentakan dengan irama yang semakin lama semakin cepat, membuat Minah meminta lebih. Desahan Minah sangat membuatnya bergairah.
Ia memperlambat gerakannya. Memasukkan perlahan kemudian menariknya keluar lalu memasukkannya lagi. Gerakan erotis yang bisa membuat semua orang menahan gairah mereka masing-masing.
Adegan pun di akhiri dengan ciuman di bibir kemudian hidung wanita ini.
"Cut!" Suara sutradara diiringi tepuk tangan dari semua kru. Hanya satu orang yang tidak tepuk tangan, ia adalah Jang Minseok kakak Minah.
"Kau gila Minah-ya!" Ucap Minseok sambil memberikan coklat hangat kepada adiknya yang sedang mengenakan kain untuk menutupi tubuhnya itu.
Minseok melihat ke arah Jimin, matanya sedikit memicing, karena ialah laki-laki yang merobek milik Minah. Adik polosnya menuruti keinginan film demi rating dan penghasilan.
Sifat pekerja keras Minah menurun dari ayahnya.
"Oppa, apa kau membeli satu cup lagi?"
"Oh ya, tentu saja. Ini" jawab Minseok sambil menyerahkan satu gelas coklat hangat kepada Minah.
"Gomawo" Minah segera beranjak meninggalkan kakaknya kemudian berjalan menghampiri Jimin
"Untukmu" ucap Minah sambil menyodorkan satu gelas coklat hangat. Dari kejauhan Minseok memerhatikan kegiatan mereka.
"Aku?"
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC 21+] |PJM| HERO(IN)
FanficBermain blue film dengan Park Jimin? Hal buruk atau baik? Kedua-duanya mungkin #2 Jimin (09.08.18) #7 BTS (09.08.18) #3 ParkJimin (25.05.18) #6 Marriage (23.05.18) #5 fanfiction (14.09.18)