Belonging

11K 645 17
                                    

Eh masuk rating #15 di marriage ya??
Krista melayang ini karena kalian semua😁😁

Kalau #1 kita selametan yok, ngadain apa gitu biar rame??

*sue Park Jimin because he's born too sexy 😝*

Loote - Your Side of the Bed

Baru saja Minah masuk dalam mimpinya, nada dering ponsel Jimin membangunkan tidurnya. Matanya menyipit mencari lelaki tampan itu.

"Minah-ya maafkan aku" Jimin pun melenggang pergi sambil menggenggam ponselnya yang masih berbunyi.

Akibat kelelahan bermain dengan Jimin, Minah tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, tetapi tangannya mencari-cari ponsel miliknya. Ia berniat mengejar Jimin.

---

Matahari pagi menusuk mata Jimin yang sedang tertidur di mobilnya. Seorang supir dan dua orang berbadan tegap menemani Jimin di dalam mobil. Semalam ia teringat meninggalkan Minah sendirian disana. Disitu juga ia telah mengirim pesan kepada Minah, tapi tidak ada satupun jawaban dari pesannya itu.

Dipandanginya layar ponselnya dengan seksama, tiba-tiba wajah kakak nya Cheonsa muncul dalam panggilan Jimin.

"Kemana Minah? Apa dia bersamamu?"

"Apa?"

Panik, Jimin tidak lagi mendengar suaranya kakaknya, pikirannya berandai-andai tidak karuan. Ia mengacak rambut nya frustasi. Jika bukan karena perjanjian kontrak iklan ini, Jimin bisa saja bersama Minah seharian.

---

Jimin turun dari mobil, semua kru sudah berwajah masam, tampak mereka kesal karena bintang utama yang tidak datang-datang. Hanya Naeun yang bahagia melihat Jimin, ia tersenyum lebar. Mantan pacar yang gila, ia begitu licik. Memanfaatkan popularitas Jimin. Sekarang Jimin sudah tau topeng yang digunakan Naeun.

Beberapa kru segera menarik Jimin menuju ruang wardrobe, tenda kecil menjadi tempat Jimin mengganti pakaiannya, dan merapikan dirinya.

Jimin diberikan pakaian untuk diganti, ia ditunjuk oleh seorang kru untuk mengganti di ruang ganti sebelah kiri. Mata Jimin membulat saat melihat Minah yang sudah menunggu di ruang sempit tersebut.

Jari telunjuk Minah memberikan Kode kepada Jimin agar tidak berisik.

"Aku tidak suka jika kau menghilang begitu lagi" bisik Minah sambil melipat tangan di depan dada, ia mengembungkan pipinya sedikit berakting imut, agar Jimin luluh.

"Maafkan aku" Jimin menyisir rambut Minah kemudian menyentuh pipi wanita itu.

"Berjanjilah kau tidak menggoda Naeun" ucap Minah, tangan wanita itu mulai membuka kancing kemeja Jimin.

Jimin tertawa kecil atas perilaku Minah, ia cemburu, ditambah ia tau nama mantannya, berarti ia sangat perhatian kepadanya. Tangan Jimin menggenggam jemari kecil Minah yang sedang membuka pakaian lelaki itu.

Ia menggiring tangan Minah melingkari lehernya, Jimin segera melumat bibir wanita itu. Menghisap bibir bawah Minah, mereka berdua hampir kehabisan nafas di ruang sempit itu. Jimin menyusuri leher putih Minah, mencium aroma tubuh wanita itu, tiba-tiba suara seorang kru yang memerintahkan Jimin untuk mengganti pakaiannya lebih cepat sedikit. Mereka berdua tertawa geli, Minah pun melanjutkan dengan membuka ikat pinggang Jimin.

---

Minah tertawa sendiri dari dalam mobil, ternyata syuting mereka berbeda scene. Hanya satu adegan saja Naeun dan Jimin bersama. Itu pun mereka duduk di sebuah meja yang berseberangan.

Padahal Minah telah memikirkan hal yang aneh-aneh dengan iklan ini. Baru saja Minah hendak menghubungi kakaknya tiba-tiba tetesan darah menetes di rok wanita ini.

Minah menyetir sendirian ke Busan, ia khawatir jika ia kembali ke rumah sakit dimana Seokjin bekerja, dirinya bisa kambuh kapan saja. Saat mengemudi ke Seoul Minah bisa saja pingsan misalnya.

Minah pun nekat, ia menginjak pedal gas dengan kuat, yang membuat pikiran Jimin teralihkan tiba-tiba karena suara mobil Minah, matanya mengikuti arah mobil itu pergi.

'Kemana dia?' Batin Jimin

---

Keesokan harinya, Minah tersadar di rumah sakit, Seokjin duduk menunggu Minah sadar sejak kemarin. Ia tersenyum lega karena siang ini Minah siuman.

Kemarin, Minah terus menelpon Seokjin untuk memberitahu keadaan dia, untung saja unit ambulans dari st hospital segera membantu Minah.

"Minah, sebaiknya kau beristirahat saja. Aku sudah menghubungi kakakmu dan memberitahu semuanya. Kau harus dirawat disini Minah, kami tidak ingin sesuatu yang buruk menimpamu dan calon bayimu" papar Seokjin panjang lebar.

'Berbulan-bulan tinggal di rumah sakit akan membosankan bagiku' batin Minah

Ia kembali mencari ponselnya, tetapi ia menghentikan aktivitasnya, ia bergidik ngeri karena jarum infus besar sudah menempel di tangannya.

"Dok, apa perawatanku akan menjadi sakit?"

"Kami berusaha agar tidak sesakit yang kau bayangkan, Minah. Kami harus memantau perkembanganmu setiap hari, besok kita akan memulai scanning" ucap Seokjin

"Jimin, apakah ia sudah tau?"

"Kami belum mengabarinya. Apa kau mau aku menghubunginya?"

"Tidak usah dok, jangan buat dia khawatir, biar aku saja yang mengabarinya"

---

Jimin menghentak-hentakkan kakinya kasar, ia berpikir untuk segera kembali ke Seoul, mencari tau apa yang terjadi dengan Minah. Naeun sama sekali tidak mempunyai kesempatan berbicara dengan Jimin. Sedari tadi, jika ada waktu istirahat, Jimin selalu melihat ponselnya.

Saat sang sutradara mengumumkan syuting mereka telah selesai, Jimin segera berpamitan dan menghilang seperti kilat.

---

"Minah!!" Suara Jimin di lorong membuat wanita itu kaget, belum sempat ia mengabarinya, tapi ia telah sampai di depan pintu kamar Minah.

Wanita itu segera merapikan posisi duduknya, tangannya yang memiliki jarum infus disembunyikan di balik selimut.

Pintu pun terbuka, wajah Jimin terlihat berantakan, ia terlihat seperti habis menangis, matanya memerah.

"Aku tau rasanya ditinggal sendirian sekarang" ucap Jimin kemudian memeluk erat Minah, tangannya gemetar. Sepertinya Minah membuat Jimin khawatir.

Tanpa sadar, Minah mengelus punggung lelaki itu, Jimin yang menyadarinya, melepaskan pelukannya dan segera meraih tangannya.

"Infus? Kau dirawat sekarang? Itu berarti pernikah-" Jimin memotong ucapannya.

Tbc~
Kenapa pernikahannya???

Tak lupa Kris bilang makasih banyak buat kalian para pembaca setia cerita ini, para pemberi bintang dan para komentator tercinta yang selalu memberi semangat padaku 😘💜

I love you~
VOTE terus ya~

[NC 21+] |PJM| HERO(IN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang