Q&A masih dibuka ya. Tanya apapun and I'll answer your bloody questions.
Alice Kristiansen - Moon and Back
Suara Seokjin terngiang di dalam telinganya. "Kesempatan berkembang menjadi kanker sel darah putih hanya 20%. Jadi jangan terlalu khawatir akan hal ini. Fokuslah pada perkembangan janinnya saja." Ucap dokter Seokjin pada Minah. Hari ini genap ia telah tinggal 3 hari di rumah sakit.
---
Obat-obatan, jarum suntik, makanan membosankan membuat Minah tidak betah di dalam ruangan ini terus menerus. Suara pintu dari luar mengkagetkan Minah, ia melihat Minseok kakaknya berwajah panik.
"Oppa kenapa?" Tanya Minah sedikit ragu.
"Bisakah kita keluar dari sini sebentar?"
"Tapi aku kan..lagipula kenapa aku harus pergi?" Tanya Minah lagi
"Ini tentang Jimin.." Ucap Minseok pelan
---
Mobil hitam metalik Mercedes milik Minseok melaju kencang di antara kabut pagi. Minah panik, ia tidak berani menanyakan hal ini pada Minseok, pagi ini sungguh dingin, ia gemetaran ditambah hawa yang menusuk hingga ke tulang.
Tak lama, mobil Minseok terhenti, pemandangan perkotaan terlihat jelas dari atas sini, bukit yang tinggi menjulang dan mereka pun berhenti di jalan kecil yang sedikit menanjak, seandainya tidak ada rem tangan, pasti mobil mereka akan termundur tanpa ampun.
"Apa dia disini?" Gumam Minah pelan dengan berusaha membuka pintu mobil dengan segera.
Wanita itu melangkahkan kakinya keluar mobil, angin dingin menyambut datangnya Minah. Ia pun mengosok-gosokan kedua lengannya, sehingga kedua tangannya membentuk posisi menyilang, sembari menghangatkan tubuh bagian depan.
Ia menoleh ragu pada Minseok, ada apa gerangan, kenapa kakaknya tidak mengantarnya keluar, malah ia memberikan isyarat untuk berjalan terus. Rasa penasaran Minah semakin membesar saat ia melihat sosok laki-laki dari kejauhan, ia tau betul postur tubuh Jimin, dan laki-laki itu sedang menunggunya di atas.
Sesampainya di atas, Jimin memeluk Minah, lebih lama, ia merindukan aroma tubuh Minah. Wajah Jimin tenggelam di antara leher dan pundak wanita itu. Pelukan pun dilepas, ia tersenyum begitu manis kepada Minah. Tiba-tiba Jimin memasangkan jaket tebal untuk wanita kesayangannya itu.
"Maaf membuatmu panik pagi ini, tapi ini satu-satunya cara yang bisa kulakukan untuk berduaan denganmu di tempat ini"
Kemudian, jari Jimin tertaut diantara jemari Minah, ia menarik Minah untuk duduk di ujung gunung bebatuan tersebut. Minah tidak bisa berkata-kata, bukan hanya cuaca dingin saja yang membuat bibirnya beku, tapi kejutan Jimin yang aneh ini membuatnya terharu.
"Matahari terbitnya sebentar lagi, sebelum ia terbit, aku ingin mengucapkan bahwa aku mencintaimu dari sini hingga ke bulan" ucap Jimin sambil menggenggam tangan Minah. Ia menatap dalam mata wanita itu. Matanya seperti berbicara, tidak ada wanita yang kuinginkan selain dirimu, aku selalu mencintaimu.
"Aku mencintaimu dari sini ke bulan hingga kembali lagi ke sini Park Jimin"
Minah tersentak saat kedua tangannya tiba-tiba saja ditarik oleh Jimin mendekat ke bibirnya. Ia meniup-niup tangan wanita itu, memberikan rasa hangat tersendiri, tidak hanya di tangan, tapi mengalir begitu cepat ke dalam tubuhnya. Minah pun tanpa aba-aba menarik wajah Jimin memberikan ciuman kepadanya, ia menghisap kemudian arah kepala mereka berpindah posisi, yang tadi miring ke kanan, sekarang sebaliknya, mencari suatu kenikmatan. Jimin membalas dengan melumat, menggigit kecil bibir bawah Minah, dan bermain-main dengan lidahnya.
Gairah sudah memenuhi mereka berdua, sama-sama mencari kehangatan. Tak lama sinar hangat mulai menyapa pipi beku Jimin dan Minah, warna kuning sedikit mendung menembus rambut mereka, memantulkan warna-warna indah.
Tangan Jimin mulai meraba, mencari-cari pusat gairah Minah. Ia meremasnya, memberikan sengatan-sengatan pada otak Minah.
"I..hh..Lohhve..you.." Ujar Jimin ditengah permainan mereka dengan nafas setengah.
"Jim..bisahhkahh..ki..ahh" ucapan Minah belum usai, karena ia melonjak. Bagaimana bisa tangan Jimin telah sampai di bagian bawah Minah.
"Aku ingin daftar" lanjut Minah dengan cepat.
Jimin menghentikan permainan jari di milik Minah di saat ia menikmatinya, Jimin bingung dengan maksud daftar yang ia ucapkan tadi.
"Daftar katamu?"
Tbc~
Vote jika suka ya lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
[NC 21+] |PJM| HERO(IN)
FanfictionBermain blue film dengan Park Jimin? Hal buruk atau baik? Kedua-duanya mungkin #2 Jimin (09.08.18) #7 BTS (09.08.18) #3 ParkJimin (25.05.18) #6 Marriage (23.05.18) #5 fanfiction (14.09.18)