Best

8.3K 411 74
                                        

Gomen baru publish, hp Krista error waktu itu :( bayangin ga pegang hp selama hampir 2 minggu, merananya hatikuuu tidak melihat kalian para pembaca setiaku 😘😘

Oh iya ini follower sdh 1k aja terhura aku tuh 😭 ntar kalau tembus 5k bikin giveaway kah?? Atau kalau 2k? 3k? 4k?😄😄

Special update because today is my birthday😜

Tedy - Hold On Tighter To Me

Minah masih tidak sadarkan diri, 2 hari pasca operasi. 2 hari juga Jimin tidak meninggalkan kamar itu, ia rela membatalkan panggilan entertainment-nya hanya demi Minah. Suara pintu terbuka pun membuyarkan pikiran Jimin yang sedari tadi memandang wanita yang terbaring disana.

"Jimin-ie seharusnya kamu juga beristirahat, tubuhmu itu pasti lelah juga,coba liat wajahmu" ucap Minseok dengan nada sedikit tegas

Jimin yang merasa ditegur segera menatap layar ponselnya yang gelap sehingga memantulkan bayangan wajahnya, terlihat kantung mata yang hitam samar-samar, rambut-rambut halus di atas bibirnya pun mulai tumbuh tidak beraturan. (Hehe kumisnya tuan Park😂)

"Nooo..Aku harus berada di samping Minah kapanpun"

"Tolonglah jangan keras kepala seperti itu, bagaimana jika kau jatuh sakit saat Minah memerlukanmu" jawab Minseok

Jimin mempertimbangkan pernyataan Minseok barusan dan itu terdengar masuk akal.

"Baiklah hyung, tolong jaga Minahku selama aku beristirahat"

—-

"Loh, Minah sejak kapan kamu disini?" Tanya Jimin heran

Ia baru saja terlelap tadi malam dan tiba-tiba saja pagi ini Minah berbaring di samping Jimin. Kasur berukuran king membuat Jimin menjadi malas beranjak dari tempat tidur, ditambah Minah yang terlelap cantik di sebelahnya.

Karena suara Jimin wanita itu mau tak mau membuka matanya dengan alis yang sedikit mengkerut karena sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela itu menghias wajahnya.

"Hmm pagi sayangku" ucap Minah dengan suara berat khas bangun tidurnya

Jimin terlihat tersenyum lebar, ia merasakan ini hanyalah mimpi, karena baru saja kemarin Minah di ruang operasi bersamanya sekarang ia menyapa pagi harinya Jimin. Tanpa pikir panjang Jimin melancarkan niatnya.

"Can I get morning kiss?" Tanya Jimin sambil mengelus pipi putih Minah

Minah menaikkan alisnya memastikan pertanyaan Jimin, lalu tertawa sehingga deretan gigi rapinya menambah mood Jimin.

"Ohh ayolah, kita jarang melakukan itu" ucap Jimin dengan memajukan mulutnya memberikan kesan imut

Minah memajukan lehernya untuk mencium Jimin sekilas, 1 detik, tidak terasa.

"Apa-apaan tadi?" Tanya Jimin kesal

Minah usil sekali, ia kembali tertawa dan menarik selimut tebal mereka untuk menutupi wajah wanita itu.

"Ohh jadi kau ingin bermain ya??"

Jimin pun bangun dari posisi tidurnya, ia menggelitiki Minah yang bersembunyi di balik selimut. Suara tawa mereka berdua mengisi kamar itu. Hari itu sangatlah bahagia.

"Jimin hentikan" ucap Minah di sela-sela tawanya

"Dengan satu syarat"

"Baiklah, baiklah"

Pria kecil itu berhenti mengganggu Minah, ia tersenyum penuh makna. Iya senyuman smirk. Membuat semua orang yang melihatnya tambah jatuh hati.

"Aku mau mandi saja" potong Minah sebelum Jimin melaksanakan evil thing-nya

Tapi sayang saat Minah beranjak dari kasur, pinggangnya ditahan oleh tangan Jimin, tangan laki-laki yang kuat tapi lembut saat menyentuh wanita terkasihnya itu.

"Tidak secepat itu nyonya Park" ucap Jimin sambil memutar badan Minah menghadap ke dirinya

Jari jemari Jimin mulai membuka kancing piyama Minah satu persatu, biasanya ia membuka dari atas, tapi kali ini berbeda. Ia membuka kancing piyama Minah dari bawah.

Satu kancing

Dua kancing

Mata Jimin menatap tajam ke dalam diri Minah, wanita itu hanya melingkarkan tanggannya di belakang rambut Jimin.

Tiga kancing

Kulit putih Minah mulai terlihat dari situ, Jimin menciumnya sambil menghirup aroma tubuh Minah disitu.

Empat kancing

Belahan dada Minah terlihat jelas disitu, dan tentu saja Minah tidak mengenakan bra saat tidur.

Lima kancing

Semua sudah terbuka tangan Jimin mulai melepaskan pakaian Minah secara perlahan, semua terlihat sensual disana, Jimin membuat wanita itu memamerkan kedua titik terlemahnya padanya.

Tangan Jimin mulai bermain di payudara Minah, gerakan memutar dan meremas sontak membuat wanita itu bereaksi. Ia mendesah lalu menggigit bibir bawahnya untuk menahan gairahnya yang meledak-ledak.

"Jim-ahh"

Jimin menciumi bibir Minah, bermain lembut di bibir merah wanita itu, ia menghisap pelan. Minah pun membalasnya, lidahnya menelisik ke rongga mulut Jimin.

Cukup lama, sehingga mereka berdua kehabisan oksigen, pagutan mereka pun terlepas. Mata mereka saling memandang, Jimin tersenyum bahagia disitu, senyuman yang jarang dilihat oleh orang lain. Ia hanya bisa tersenyum seperti itu jika di dekat Minah.

Tangan Jimin melingkar di pinggang Minah dan sekali hentakan Minah kembali lagi tertidur di atas kasurnya. Jimin pun telah siap menghabiskan Minah, ia berada di atas wanita itu. Celana tidur Minah dengan mudahnya dilepas oleh pria itu.

Suhu ruangan kamar yang tadinya dingin sekarang terasa seperti sauna. Karena darah mereka berdua mengalir begitu cepat, deru nafas tak karuan Minah saat Jimin bermain di titik titik tertentu yang membuat wanita itu menginginkan lebih.

Milik Jimin terus saja memanggilnya, ia mengeras karena suara Minah yang membuatnya bergairah sehingga hormon-hormon pria itu meningkat dengan pesat.

"Akkh pelan-pelan" ucap Minah sambil menahan kesakitan

Iya sudah sejak lama mereka tidak berhubungan sehingga membuat milik Minah kembali ke ukuran semula.

Baru saja Jimin mengatur posisinya di dalam milik Minah. Suara ponsel miliknya mengganggu kegiatan mereka.

Tingggg....
Tingggg....
Tingggg....

'Jimin?' Suara Minah menjadi samar-samar

Tiba-tiba saja semua menghilang dan menjadi gelap.

Jimin tersadar. Ternyata ia bermimpi.

"Aisshh sialan" ucap Jimin frustasi sambil mengacak rambutnya

Semua itu terkesan nyata baginya, adegan-adegan indah yang membuatnya terbuai dalam kelembutan Minah. Bagaimana tadi ia menghabiskan harinya disamping Minah. Berdua saja.

Teringat Minah, ia segera mandi untuk menenangkan dirinya, karena sehabis itu ia harus berada di samping Minah seperti biasanya.

"Minah aku merindukanmu, cepatlah sadar" gumam Jimin seorang

Tbc~

Terima kasih sudah mau membaca
Love yaaa~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[NC 21+] |PJM| HERO(IN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang