[NC 21+] |PJM| HERO(IN)

Bearing

"Aku?"

Melanie Martinez - Pacify Her

"Minah!" Panggil Minseok memecah suasana. Ia tidak ingin adik tersayangnya diperlakukan kasar oleh Jimin. Terlihat Jimin menolak tawaran Minah membuat Minseok naik pitam.

"Buatku saja" ucap Minseok sambil memegang cup tersebut.

"Ya! Hyung, Minah memberikannya untukku" ucap Jimin sedikit marah

"Tapi dari tadi kenapa kau tidak mengambilnya?" Sahut Minseok asal

"Aku baru saja mau mengambilnya, sesaat setelah hyung datang, gomawo Minah-ssi" ucap Jimin sambil menarik cup coklat itu dari tangan Minah

"Tsk" ucap Minseok kesal

Jimin sepertinya mulai membuka hatinya untuk Minah, ia sempat meminta wanita itu datang untuk makan malam di rumahnya, tapi Minah menolaknya karena ia ada janji lain.

----

3 bulan berlalu, film mereka telah dipersiapkan, Minah dan Jimin kembali menjalankan rutinitas masing-masing. Seminggu yang akan datang mereka diundang untuk menghadiri tayangan sebelum dirilis.

Sekarang Jimin sibuk dengan jadwal kesana kemari, daftar terbarunya adalah liburan keluarga di benua Eropa, liputan khusus pun telah dipersiapkan untuknya.

Minah sibuk menjalankan bisnis kuenya, ia dan kakaknya yang mempunyai usaha ini. Mereka terlihat sibuk mengatur posisi meja dan kursi di dalam bandara. Toko kue mereka terletak di dalam bandara, berjejer dengan toko-toko lain yang menjual berbagai macam barang, makanan atau minuman.

"Astaga, oppa aku lupa ponselku, sepertinya ada di dalam mobil"

"Haiss ceroboh sekali, ini kuncinya" ucap Minseok sambil menyerahkan kunci mobil Minah.

Minah berjalan santai saat keluar dari toko tersebut. Tak sengaja ketika ia menoleh pada gerbang arrival yang kebetulan ramai dengan teriakan wanita-wanita, manik matanya menangkap seseorang yang ia kenal. Park Jimin.

Kacamata hitam dan kemeja putih, perawakannya sangat sempurna, sesekali tangannya menyusuri rambut coklatnya ke belakang.

'Damn, he looks so sexy right now' rutuk Minah pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba kerumunan itu semakin mendekatinya, panik Minah berjalan mundur, tapi terlambat seorang petugas keamanan tak sengaja mendorong Minah hingga terjatuh. Kerumunan itu seakan tidak perduli, mereka terus mengikuti Jimin.

Minah pun meringis kesakitan, seorang wanita yang mengikuti Jimin dari belakang melihat kejadian itu, ia berhenti dan membantu Minah berdiri. Wajahnya cantik, kulitnya putih, senyumnya tampak seperti malaikat.

"Kau tidak apa-apa? Tunggu, apa aku mengena-"

"Ya tidak apa-apa" ucap Minah memotong pembicaraannya sambil menepuk-nepuk celananya.

Jimin yang merasakan keanehan segera menoleh ke belakang dan memberikan kode dengan bisikan pelan. Bibirnya terbuka kecil.

"Noona ayo cepat!"

Saat ia melihat wanita yang diajak berbicara oleh kakaknya adalah Minah ia sedikit terkejut.

Pertama bagaimana bisa ia bertemu Minah di bandara. Kedua ia terlihat sedikit kurus dari yang ia ingat. Ketiga kenapa tidak ada yang menyadari kalau dia Jang Minah. Kemungkinan semua orang terfokus pada diriku. Pikir Jimin seorang diri.

Wanita itu membantu mengangkat Minah kemudian beranjak pergi. Ia adalah Cheonsa kakak kandung Park Jimin.

Wanita itu pun meninggalkan Minah yang sedikit linglung, sepertinya Minah canggung ketika melihat Jimin.

Jujur saja ia menyukainya, ia merindukan setiap inci dari sentuhan kulitnya. Aroma tubuhnya yang selalu membuatnya bergairah, suara beratnya. Semuanya, ia menginginkan Park Jimin lagi.

Ia telah mengambil ponselnya.
Baru saja Minah menghidupkannya, ponsel wanita itu berbunyi.

'Temui aku di dalam mobil hitam SUV dengan plat 109139N'

'Nomor siapa?' Batin Minah kebingungan.

Minah mengunci kembali mobilnya dan segera mengembalikan kunci mobil tersebut kepada kakaknya sambil berpamitan. Ia beralasan akan bertemu temannya.

Minah sedikit ragu dengan navigasi yang telah diberikan. Sekarang ia berdiri di depan toko kaset yang letaknya tidak jauh dari bandara.

Ia mencoba menghubungi nomor tersebut tapi nihil, tidak ada jawaban.

'Ah sepertinya hanya orang yang usil'

Sesaat Minah melangkahkan kakinya tiba-tiba ada suara seseorang yang memanggilnya, ia pun menghentikan langkahnya.

TBC~
Jangan lupa vote jika suka cerita ini