Beside

12K 651 19
                                    


Ada sedikit adegan dewasa di bawah ini~

Krewella - Be There

"Apa ini rencanamu?" Bisik Minah pada Jimin.

Lelaki itu hanya menjawab dengan senyuman, lagi-lagi matanya melengkung membentuk bulan sabit. Memang ini semua sudah diatur Jimin sebelumnya. Dari sekian banyak dokter kandungan, Jimin memilih dokter Shin, karena dokter Shin adalah teman dekat noona-nya, dan ia yakin bahwa dokter Shin tidak akan membocorkan hal ini kepada publik.

Setelah berkonsultasi dengan dokter Shin, mereka hendak makan, tetapi teringat pada keramaian yang akan mereka alami, Jimin mengganti rencananya.

"Loh, kukira kita mau makan ke mcd?" Tanya Minah dengan polos

"Apa kau mau dikejar dengan wanita-wanita gila disana? jam segini pasti ramai. Aku punya rencana lain"

"Haiss tapi aku ingin makan burger" pinta Minah yang tiba-tiba menggunakan nada manjanya

"Kau kenapa?"

Jimin yang menyetir mobil pun jadi memandangi Minah dengan tatapan bingung, alisnya berkerut, ia sedikit menahan tawanya, karena suara Minah benar-benar imut barusan.

Minah mengabaikan pertanyaan Jimin, ia asyik dengan ponselnya, berpura-pura menghiraukannya.

"Oppa?" Ucap Minah sesaat ia menempelkan ponselnya di telinganya. Matanya melirik memandang gerak gerik Jimin.

"Oppa, aku lapar" ujar Minah lagi. Ia tampak memprovokasi Jimin untuk menuruti keinginannya atau oppa-nya sendirilah yang akan membelikannya makanan.

"Baiklah, ayo" ujar Jimin yang disusul dengan wajah gembira Minah. Ia mematikan panggilannya. Kemudian mengecup pipi Jimin tiba-tiba.

"Gomawo oppa"

Jimin tersenyum malu ketika mendapat ciuman dari Minah dan segala tingkah imutnya.

'Maafkan aku tidak bisa membuatmu bahagia Jimin'

---

"Kenapa lidahku terasa aneh ya, sepertinya aku kenyang" gumam Minah setelah menggigit burger miliknya.

"Ahhh" Jimin membuka mulutnya, sontak Minah kebingungan. Matanya menatap Jimin.

"Loh, katanya kau kenyang, berikan padaku"

"Makanlah sendiri, bagaimana jika ada yang melihat?"

"Tenang saja, kau tau kan kalau kaca mobilku itu hanya satu sisi, orang dari luar tidak akan tau apa yang kita lakukan Minah-ya" papar Jimin diakhiri dengan smirk.

Badan Jimin semakin lama semakin condong mendekati Minah. Tangan kanan pria itu bertumpu pada senderan jok Minah. Sedangan tangan kirinya mulai meraba paha Minah. Berjalan perlahan hingga ke daerah sensitif Minah.

Ciuman pun tidak bisa dihindari, udara di dalam mobil terasa memanas, kecapan-kecapan yang ditimbulkan karena bibir Jimin dan Minah yang bertemu. Nafas mereka berdua semakin tak karuan, ditambah Jimin yang mulai menuruni tubuh Minah. Mobil yang sempit tidak menjadi masalah.

Tangan kanan Jimin mendorong tuas di samping tempat duduk Minah, dengan sekejap tempat duduk Minah berubah posisi.

Kepala Minah bisa saja terhantuk keras seandainya Jimin tidak menahan kepala wanita itu.

"Jimi- ahh" ucapan Minah terpotong karena kejutan yang Jimin berikan, ia meremas payudara Minah. Sedikit bermain disana. Memberikan rasa nikmat dan sakit yang bersamaan.

Tangan Jimin membimbing tangan Minah untuk membuka retselting celananya.

Tiba-tiba ponsel Jimin berbunyi.

"Shit" gumam Jimin seorang.

Minah terdiam dikarenakan Jimin merogoh ponsel di saku celananya.

"Sudah kubilang aku akan datang, jadi jangan telepon aku lagi!" Raut wajah Jimin terlihat kesal setelah ia mematikan panggilan itu.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Minah sambil menyentuh lembut pipi Jimin.

Tangan kanan Jimin memegang jari-jari Minah yang sedang menyentuh pipinya, ia tersenyum getir.

"Maaf aku harus pergi, akan kuantar kau pulang" ucap Jimin singkat.

TBC~
Jimin kemana???? 😢

Sorry Kris lama tidak muncul, sedang sibuk mencari rupiah. I work 24/6 but it feels like every day. That's bcs I have to pay my college 😴 it feels like I'm being Min Yoongi in his past life right now he he.

Once again, give applause to my readers, I'm so happy to have you guys😘

Vote if you like it~

[NC 21+] |PJM| HERO(IN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang