Sabtu, artinya chapter baru...
Gangguan di update chapter ini, jadi di reupload lagi. Maaf ya..NC ALERT ON THIS PART!!!
NC ALERT ON THIS PART!!!
"Minah-ssi"
"Park Jimin?"
"Karirku bergantung di peran ini, aku tidak mau terlihat jelek nanti" Ancam Jimin
"Lalu?" Tanya Minah sinis
"Aku tidak mau kalau nanti permainanmu jelek dan itu akan berefek kepadaku"
"Yaa! Jadi menurutmu kalau aktingku jelek begitu? Aissh kau membuatku sakit kepala tau!"
"Buktikan kalau aktingmu bakal lebih bagus dari aku"
"Aishh, kenapa lift ini tidak turun-turun sih!" Minah mengalihkan perhatian dengan memencet-mencet tombol lift
"Aku sedang berbicara Minah-ssi" Bentak Jimin yang kemudian melumat bibir wanita ini. Sontak Minah membulatkan matanya, ini ciuman pertamanya, dan dilakukan oleh pria yang baru ia kenal sejam yang lalu.
"Apa yang kau lakukan?" Jawab Minah yang melepaskan pagutan mereka secara paksa.
"Bukti"
Minah menaikan salah satu alisnya. Ia mengeluarkan smirk kecilnya.
'Jadi ia meminta bukti'
Minah memajukan kepalanya perlahan, ia melihat wajah Jimin yang gugup, Minah pun menambah smirk-nya.
"Bukti katamu?" Goda Minah
Bibir wanita itu segera mendarat di bibir Jimin, diam tanpa gerakan.
Tiba-tiba tangan Minah meraba leher Jimin, menekan lebih dalam ciuman mereka, bibir Jimin pun terbuka, lidahnya mulai bermain-main di dalam mulut Minah. Terdengar erangan kasar Jimin. Ia mengganti posisi kepala agar memperdalam ciumannya dengan Minah.
Secara alami, tangan pria ini menelusuri perut hangat Minah, lalu tangannya semakin ke atas mencari-cari titik kenikmatan Minah. Jimin berhasil memegang payudara Minah, yang kemudian memunculkan reaksi bagi wanita berkulit putih ini. Ia menahan lengan Jimin, dan menghempaskannya.
Minah berhenti mencium bibir Jimin, ia memundurkan langkahnya, sedikit limbung. Tiba-tiba pintu lift terbuka.
'Aishh, kenapa tidak dari tadi, terbukanya' batin Minah
Minah meninggalkan Jimin sendirian di dalam lift. Laki-laki itu tertawa kecil mengingat kejadian tadi.
---
Minah membolak-balikan naskah film mereka, tebal seperti buku-buku bacaan para dokter.
"Kenapa banyak sekali adegan romantis disini, aku tidak bisa membayangkan bermain dengan Park Jimin" Minah menekankan nama laki-laki itu.
Ia mengingat kejadian dimana Park Jimin meraba payudaranya, lalu menggelengkan kepalanya.
"Andwae, cepat atau lambat dia juga akan melihatnya. Aku harus bisa bersifat profesional"
Minah memandangi salju turun yang berada di luar rumahnya. Ia kembali menonton referensi di laptopnya. Ia merasa ngeri, takut, dan malu ketika menontonnya.
Minah sudah memikirkan ini matang-matang, ia yang menyetujui untuk bermain film ini. Mau tidak mau ia harus bersikap profesional, mengikuti kemauan sutradara. Ia kembali fokus pada referensinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[NC 21+] |PJM| HERO(IN)
Fiksi PenggemarBermain blue film dengan Park Jimin? Hal buruk atau baik? Kedua-duanya mungkin #2 Jimin (09.08.18) #7 BTS (09.08.18) #3 ParkJimin (25.05.18) #6 Marriage (23.05.18) #5 fanfiction (14.09.18)