BAB 31 | Her uniform

24.8K 1.3K 4
                                    

REVISI : 8 OCT 2018


Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Megan termasuk berhasil, karena ia bisa shot bola basket 7 dari 10 dan service bola voli 8 dari 10. Sebagian murid kelas 11IPA1 bertepuk tangan ketika megan selesai mengambil nilai.

Kinan tersenyum bangga pada saudara kembarnya itu. Ia bahkan diam-diam juga ikut tepuk tangan. Tanpa ia sadari kalau ranu melihatnya.

Saatnya giliran Ranu mengambil nilai. Kinan menunduk sepanjang ranu berada di depan teman sekelasnya. Ranu berhasil memasukkan 8 dari 10 bola basket dan 10 sercive bola voli.

Tepukan juga tak kalah meriah untuk ranu. Terdengar samar-samar teriakan megan untuk ranu. Kinan menoleh dan terkaannya benar. Megan memang terlihat sekali menyukai ranu namun ranu tampak mengacuhkannya.

Tiba giliran riki. Cowok itu berhasil menyelesaikan semua persyaratan nilai. Bola basket 10 dari 10 dan bola voli 10 dari 10. Hingga ia besar kepala dan bertepuk tangan bangga didepan murid lainnya dan disambut hangat oleh teman-temannya. Namun jelas terlihat kalau matanya melirik ke arah fino yang duduk dengan wajah tegang.

Pengambilan nilai untuk kelas 11IPA1 telah selesai. Dan mereka dibolehkan istirahat terlebih dahulu. Untungnya Megan memilih untuk pergi dari sana. Walau ranu dan riki memilih berada di gedung olahraga.

Riki menjadi relawan untuk mengambil bola sedangkan ranu memilih duduk.

Giliran ana yang dipanggil. Ia hanya bisa 4 dari 10 bola basket dan 6 dari 10 bola voli. Lalu nama fino selanjutnya. Fino tampak tegang.

"Fino kamu yakin bisa melakukannya dengan tangan kanan? Kamu bisa pakai tangan kiri." Ucap guru olahraga.

"Saya coba pak." Jawab fino.

Perlahan tapi pasti, fino shoot 10 dari 10 bola basket hingga membuat riuh seisi gedung olahraga. Lalu ia mulai mengambil bola voli dan mencoba service menggunakan tangan kanan. Berhasil.

Namun tampak wajahnya meringis halus menahan sakit. Kedua kali ia coba dan berhasil namun sakit ditangannya semakin terasa. Lalu ia mencoba ketiga kali namun gagal. Ia berbalik badan dan melampiskan rasa sakitnya dengan wajahnya tanpa suara.

"Fino kamu yakin?" Tanya guru olahraga.

"Perlu gue tolong tangan lo." Sindir riki yang tak jauh dari tempat fino berdiri.

Fino menatap lekat riki dan membuang wajah. Ia berbalik lalu service menggunakan tangan kirinya. Ia hanya bisa service total 6 dari 10 bola voli.

Walaupun begitu tepukan riuh tetap ia dapat dari teman sekelasnya. Kinan pun ikut bertepuk. Fino kembali ke tempat duduknya semula.

"Tangan lo gak apa-apa?" Tanya doni khawatir.

Fino cuma mengangguk sambil senyum sungging lalu ia mengenggam pergelangan kanannya dan menahan sakit yang perlahan ia rasakan.

Kinan melihat sikap fino dari jauh. Ia tahu kalau fino kesakitan namun gengsi cowok itu harus ia jaga didepan riki. Tak sengaja fino melihat ke arah kanan dan mendapati kinan melihat ke arahnya dengan ekspresi kasihan. Kinan salah tingkah lalu melihat ke arah lain.

Giliran yuli dipanggil ke depan. Dan tiba-tiba ranu berdiri di depan ring untuk menjadi relawan mengambil bola. Kinan kaget. Ia deg-degan karena sebentar lagi ia akan berada diposisi yuli saat ini.

Yuli hanya bisa menyelesaikan 5 dari 10 bola basket dan 6 dari 10 bola voli. Dan tak lama tibalah giliran kinan maju.

Kinan berdiri di tengah lapangan dengan semua pandangan teman-temannya. Seketika ia merasa waktu berhenti dan napasnya sesak.

Kinan's Life Story (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang