REVISI : 9 OCT 2018
Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!
Kinan keluar dari luar wc bersama dewi. Kinan merapikan bajunya dan dewi mengibas roknya yang terkena percikan air.
"Kinan," sapa seseorang dari belakang.
Kinan menoleh. Riki. Cowok itu juga baru keluar dari wc laki-laki."Udah makan?" Tanya riki sopan.
"Udah,"
"Baru aja mau ajak lo makan." Riki tampak kecewa.
"Lain kali deh. Gue duluan ya."
"Oke,"
Kinan dan dewi kembali ke kelas. Belum sempat kinan duduk, fino sudah menghampirinya.
"Tadi ngapain?" tanya fino lembut.
Kinan menoleh, "Apa?"
"Tadi di wc,"
"Ke wc ya buang air. Terus?" Kinan mengerutkan dahinya.
"Bukan. Setelah itu."
"Setelah itu balik ke kelas." Kinan makin bingung.
"Langsung aja, fin. Maksud si fino ini tadi lo ngomong apa sama Riki," jelas doni yang gregetan melihat mantan teman sebangkunya itu.
Kinan menahan tawa. "Kenapa muter-muter sih. Biasa to the point."
"Sekarang urat malu fino sama lo udah tersambung semua. Dulu kan pada putus." Sindir doni.
"Mulut lo gue sumpel dengan penghapus papan tulis, mau lo?" Fino kesal pada ucapan doni.
Kinan menatap fino dengan sesikit menyipit, "Lo masih penasaran sama begituan?" Kinan tertawa kecil, "Gak ada. Ngomong biasa aja." Jawab kinan.
"Bohong." Seru fino cepat.
"Serius." Kinan meyakinkan.
Fino menggeleng. "Setiap kali riki ngomomg sama lo. Lo selalu bilang ngomong biasa aja. Kapan ngomong gak biasa nya?"
"Gue gak ngerti sama lo," malah kinan yang mulai kesal.
"Satu hal yang gue tahu soal fino. Ini baru aja gue temuin." Komentar doni.
"Apa?" Kinan penasaran.
"Dia bakal kayak anak kecil kalo udah penasaran soal kinan." Jelas doni. "Maksudnya sih cemburu." Tambah doni. Gelak tawa kinan merekah mendengar kalimat doni.
"Gak usah ketawa lo!" Kata fino pada kinan. Kinan menahan tawanya.
"Lihat aja lo nanti." Fino keluar dari kelas itu.
"Hmm, habis dah gue dikerjain lagi." Keluh kinan. "Lo sih don, mulai tadi." Kinan menyalahkan doni.
"Habis dia childish." Doni membela diri.
***
Kinan masih termenung memandangi layar laptopnya. Ia menerima email dari Prof. Edward teman owen di kampus dulu, dan kinan mengenalnya. Isi email itu adalah tawaran untuk kuliah di university of toronto.
Professor Edward hanya meminta kinan mengirimkan essay tentang jurusan yang akan ia ambil jika ia kuliah di sana. Kalau essay nya diterima maka ia bisa berkuliah di univeristy of toronto.
"Kak, ngapain?" Didi muncul dari balik pintu.
Kinan kaget dan menutup laptopnya. "Ada apa?"
"Kakak kagi ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan's Life Story (SELESAI)
Teen FictionKinan hanya ingin hidup seperti gadis seumurannya yang lain. Tinggal bersama keluarganya dan bermain bersama saudara kembarnya. Tapi penyakit itu malah membuatnya bahkan harus kehilangan orang yang paling ia sayang dalam waktu bedekatan hingga membu...