BAB 22| Sister's fight

23.6K 1.3K 22
                                    


REVISI : 8 OCT 2018


Jangan lupa vote dan komentar ya setiap habis baca! Aku suka baca komentar kalian lho!

Hari ini adalah jadwal piket kelas untuk Kinan. Seperti biasa setelah jam pulang sekolah mereka harus menyapu dan membersihkan kelas terlebih dahulu. Jadwal Kinan bersamaan dengan Yuli. Dan Ana mendapat giliran keesokan harinya.

Karena rasa setia kawan yang tinggi, Ana memilih menunggu mereka di depan kelas. Kinan mendapat bagian menyapu deretan mejanya. Yuli membersihkan papan tulis dan meja guru. Yang lain dengan tugas masing-masing.

Setelah selesai piket, mereka berjalan bersama untuk pulang. Namun di bawah tangga ternyata sudah ada Fino dan Doni yang sedang berdiri disana. Kinan mencoba tenang dan pura-pura tidak melihat. Ia berlalu tanpa menoleh.

"Gak usah pura-pura gak ngelihat gue." Ucap Fino datar. Ana dan Yuli buru-buru mencolek lengan Kinan. Gadis itu menoleh ke arah Fino.

Fino melambaikan tangan kanannya tanda memanggil Kinan mendekat. Kinan berjalan perlahan ke arah Fino.

"Kalian tunggu didepan. Gue ada urusan sama dia." Ucap Fino pada yang lain. Doni bergerak pergi diikuti oleh Ana dan Yuli.

Suasana disekitar mereka sudah mulai sepi. Dan hanya beberapa orang saja yang berjalan di tengah lapangan dan tidak menghiraukan mereka.

Beberapa saat Fino hanya diam dan melihat ke arah Kinan. Ia menatap wajah itu. Tampak guratan kesedihan disana yang membuat fino ingin tahu lebih jauh, namun seketika perasaan itu hilang jikalau ia ingat soal kedekatan ranu dan gadis itu yang membuatnya mati penasaran. Kemudian fino membuang wajahnya ke arah lain dengan helaan napas berat.

"Ada apa?" Tanya Kinan gusar karena ia sudah menunggu lama.

"Lo ada hubungan apa dengan Ranu?" Tanya Fino dengan nada datar namun penuh rasa penasaran.

"Gak ada apa-apa."

"Gak usah ngeles. Gue tahu banget siapa Ranu. Dia gak bakal ngomong sama orang yang gak dia kenal." Intonasi fino masih datar dan tanpa ekspresi.

Kinam terdiam.

"Gue tahu hubungan kalian bukan sekedar hubungan kemarin pagi." Ujar fino yakin.

"Maksud lo?" Kinan merasa heran dan bingung.

"Dia belain lo didepan gue. Tarik tangan lo dari gue. Lo pikir gue bego? Bahkan Ranu dengan resti gak segitunya." Ada perasaan yang muncul yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat ia mengucapkan kalimat itu.

Kinan masih diam seribu bahasa.

"Cepet bilang ke gue ada hubungan apa lo dengan Ranu?" Paksa Fino tetap tenang. Entah kenapa ia sangat ingin tahu.

"Gue udah bilang kalo gue sama dia gak ada hubungan apa-apa. Beneran gak ada apa-apa." Kinan menarik napas. "Lagian ada pengaruhnya sama lo. Apa untung ruginya buat lo?"

Fino yang malah terdiam mendengar kalimat kinan.

"Kenapa sih lo mau tahu banget? Ngerjain gue selama ini belom cukup? Sekarang lo juga mau tahu soal gue?" Kinan terpancing emosi.

Fino membuang wajah ke arah lain. Kinan merasa ada sedikit kemenangan dalam dirinya melihat Fino terdiam. Ia berbalik dan berniat pergi.

"Ana pasti cerita sama lo soal Megan?" Ucap Fino tiba-tiba. Langkah Kinan terhenti.

"Ana pasti juga cerita soal hubungan gue dengan Megan." Ujar fino.

Kinan berbalik menghadap fino kembali,  "Terus?"

Kinan's Life Story (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang