Chapter 11

35.5K 4.2K 50
                                        

AUTHOR POV

Lift berhenti di lantai empat. Alba melangkahkan kakinya ke luar dan segera berjalan menuju ke ruangannya. Sudah nggak terhitung lagi berapa kali ia mengacak rambutnya dengan resah, pun juga mengumpat dalam hati. Bagaimana enggak, baru saja dia melakukan hal di luar kendalinya: mengenalkan Zeva sebagai kekasihnya pada ayahnya. Alba pikir, dirinya sudah gila.

Alba sedikit melonggarkan dasinya yang terasa sedikit mencekik. Beberapa orang yang berpapasan dengannya sedikit menatapnya aneh. Pasalnya, Alba terkenal sangat perfeksionis, bahkan tentang penampilan sekalipun. Penampilannya nggak pernah brantakan.

Begitu memasuki ruangan divisinya, Alba disambut oleh tatapan heran dari Beni.

"Eh, kenapa kau?" Tanya Beni ketika melihat ada yang nggak beres dengan Alba. Laki-laki itu nggak menghiraukan pertanyaan Beni. Dia ikutan duduk di sofa ruang tengah.

"Shit, I made mistake," ujar Alba. Kini laki-laki itu memijit keningnya perlahan dengan mata terpejam. Kebodohan yang barusaja ia lakukan terputar lagi di memori otaknya.

"Kenapa? Presentasinya nggak berjalan lancar, kah? Zeva membuat masalah, kah?" Beni mencoba menebak, namun semua tebakannya salah.

Alba menegakkan badannya lalu menatap Beni lekat-lekat. "I made mistake, Bang."

"Bebicaralah yang jelas kau ini! Mistake apa? Mana aku tahu kalau kau tak ngomong, bocah!"

"Aku nggak bisa menceritakannya padamu sekarang, bang." lalu Alba beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan menuju ruangannya sendiri, meninggalkan Beni yang masih melongo tak percaya. Aneh sekali bocah itu, pikir Beni.

Begitu memasuki ruangannya sendiri, yang Alba lakukan adalah mengacak rambutnya lagi. Teringat ekspresi wajah ayahnya ketika ia mengenalkan Zeva sebagai kekasihnya, membuat Alba tahu kalau ayahnya nggak bisa dia tipu untuk kedua kalinya.

Ayahnya memberikan dua pilihan padanya. Pertama, dia harus menjadi direktur Mandala Architeam, atau kedua, yaitu menikah. Menjadi salah salah satu ahli waris Mandala Architeam yang sudah ikut berkecimpung di dunia arsitek membuatnya mau nggak mau harus melanjutkan estafet kepemimpinan.

Zafran, kakaknya, lebih memilih menjadi seorang dokter. Keluarganya nggak mungkin menggantungkan nasib Madala Architeam pada Zafran. Dan hanya dirinya lah satu-satunya kandidat utama.

Alba sudah meminta waktu pada ayahnya untuk memikirkan itu semua. Ia belum bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai arsitek. Ia masih sangat mencintai pekerjaan itu dan enggan untuk berhenti. Namun, ayahnya tetap bersikeras untuk membuat Alba mengikuti perintahnya.

Alba memang nggak bisa menjadi direktur dan meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang arsitek, namun dia juga belum ingin menikah. Alba bahkan sempat membulatkan niat bahwa ia nggak ingin menikah dalam jangka waktu dekat. Dari lubuknya yang paling dalam, Alba nggak ingin ada perempuan yang mendapatkan kesialan berupa kematian apabila berhubungan dengannya.

Ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Kekasih pertamanya sekaligus satu-satunya meninggal saat hendak menuju apartemennya, tiga tahun lalu.

Alba punya pikiran nggak ingin menikah dalam jangka waktu dekat, namun dia juga nggak ingin menjadi direktur se dini ini.

Berbicara mengenai Zeva, dirinya sendiri nggak mengerti mengapa memilih perempuan itu. Padahal Alba sudah berjanji untuk nggak melibatkan perempuan manapun ke dalam masalahnya lagi. Akan tetapi semuanya terjadi begitu saja.

Dulu Alba juga pernah meminta tolong seorang teman untuk menjadi kekasih palsunya. Ayahnya sudah percaya dan memberikan ia waktu lebih lama pada dirinya untuk berpikir. Namun, masalah muncul pada perempuan itu. Meskipun perempuan itu tahu bahwa Alba hanya meminta tolong untuk menjadi kekasih palsunya, namun ternyata perempuan itu menginginkan sesuatu yang lebih dari Alba. Perempuan itu menginginkan sebuah hubungan yang lebih nyata ketimbang sebuah hubungan palsu. Alba nggak bisa memenuhi keinginan perempuan itu. Hal itulah yang membuat Alba nggak mau lagi menyeret perempuan manapun ke dalam masalahnya.

InterlockingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang