Queenbee 20

1.5K 72 9
                                    

Maaf ya baru update sekarang karena saya baru banget beres UAS.
Thanks untuk kalian yang sangat excited banget sama cerita saya dan mau nunggu lama buat saya update dan Thanks juga untuk kalian yang mau ngeluangin waktunya buat baca cerita saya dan support saya dengan meninggalkan jejak kalian di tanda bintang 😊😊

-------------------------Start--------------------------

   Setelah Queen pergi dari kediaman keluarga Orlando. Queen menjalankan mobilnya munuju tempat yang diberitahukan oleh anak buahnya yaitu bagian barat Kota New York. Jalan yang begitu gelap dan sunyi dan desiran suara angin  menemani perjalanan Queen. cukup jauh jarak yang harus ditempuhnya tapi tak masalah baginya.

    Setelah cukup lama dia menjalankan mobilnya tibalah dia didepan sebuah rumah besar. Dari luar terlihat usang, menjijikan, dan tak layak huni namun bagi Queen itu hal biasa. Dia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu. Ketukan sepatu boots nya membuat siapa saja bergedik ngeri karena dia hanya menggunakan Boots itu ketika dia sedang berada di ujung kesabarannya. Dan mereka a.k.a anak buah Queen semua tau apa yang sebentar lagi akan terjadi.

"Hallo Tuan Frans" sapanya merdu

"Apa mau mu ?" tanya Frans yang sedikit terdengar bergetar

"Memberimu sebuah pelajaran hidup"

"Cihh.. kau baru anak kemaren sore mau sok mengajariku" sahutnya dengan tatapan meremehkan

"Lalu apa masalahmu" tanya Queen santai namun membuat wajah orang yang duduk dihadapannya dengan kaki dan tangan terikat dikursi mengeras.

"Aku hanya memberimu pelajaran masalah kau mau menerima atau tidak itu bukan urusanku" lanjut Queen dengan tangan yang dilipat dibawah dadanya dan masih dengan tatapan tenangnya.

"Ah.. ya Tuan Frans kau tau kenapa aku membawa mu kesini ? Bukan menyerahkanmu pada pihak berwajib" tanya Queen yang setelah itu bangkit dari kursi yang didudukinya

"Apa peduli ku"jawab Frans dengan santai dan membuat Queen mengankat satu alinya menatap nya

"Baiklah biar ku beritahu pak Tua. Kau menyetuh adik perempuan ku dan aku tak suka itu. Ahh.. bukan hanya itu kau menamparnya bukan ?? Kau tahu aku pastinya ?? Dengan sekali menyentuh hidup mu kau bisa kehilangan segalanya dalam hitungan detik" ucap Queen tajam

"Aku tak pernah menjadikan obsesimu menggulingkan Aldrich Commpany dan mengambil Alih perbisnisan Amerika Serikat dari tangan mereka adalah kesalahan Tuan Frans. Tapi jangan bermain kotor seperti ini. Jangan menjadikan keluarga sebagai bahan lelucon. Bukankah kau tau bagaimana rasanya kehilangan seorang anak karena percobaan pembunuhan bermotif kecelakaan. Kau malah ingin orang lain yang bisa saja membantu mu dalam usaha mu merasakan apa yang kau rasakan. Padahal kau sangat tau hal itu sangat amat menyakitkan bagi siapapun. Jika aku menjadi dirimu aku tak akan terluka dengan ucapan Tuan Vanno dan mendendam begitu dalam. Tuan kau hidup sebelum aku. Kau merasakan pahit dan manisnya dunia lebih banyak dariku. Jika ucapan Tuan Vanno membuat kepercayaan mu padanya luntur maka jangan membenci nya buat dia melihat kesungguhanmu bukan dengan mengalahkan dan menjatuhkan nya tapi berdiri berdampingan disebelahnya dan kau akan dihargai. Tuan kau tau ?? Aku juga pernah percaya sama seperti mu aku dikecewakan tapi aku tak memilih untuk membenci karena bagiku membenci seseorang lebih sulit dari memaafkannya atau memecahkan rumus fisika kesukaan Rixi" Jelas Queen dengan sedikit senyum karena mengingat kakak keduanya itu. Ah.. ya sudah lama mereka tidak saling mengabari bukan bukan mereka tapi hanya Queen karena Rixi sering mengiriminya pesan tapi tak pernah di tanggapi oleh adik sombongnya ini. Dan ingat kan Queen untuk menghubungi Rixi setelah masalah ini selesai.

   Setelah mendengar apa yang dijelaskan Queen orang yang sudah memasuki paruh baya itu pun meneteskan air matanya penyesalan mengerogoti hatinya. Anakmuda yang ada didepan nya bukan lah wanita biasa karena dia mampu menyadarkan seorang frans dengan tak menyalahkan obsesinya adalah kesalahan.

QUEENBEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang