Dengan langka gontai Queen mengikuti Orlando yang berjalan didepannya menuju Apartementnya namun siapa sangka sang bos itu berhenti secara tiba-tiba dan membuat Queen menabrak punggung indahnya.
“kenapa kamu berhenti tiba-tiba” tanya Queen kesal sambil mengelus hidung mancungnya yang memerah karena tabrakan tersebut. tanpa berniat menjawab pertanyaan Queen ia hanya menggerakan dagunya menujuk sebuah pintu yang artinya Queen telah sampai didepan pintu apatement nya. namun Queen tak bergeming dari tempatnya cukup lama sampai Orlando berbalik dan meilihat hidung Queen yang memerah lalu tanpa sadar dia menjauhkan tangan Queen yang masih mengusap hidung nya lalu menggantinya dengan tanggannya. Setelah beberapa menit melamun Queen tersadarkan bahwa tanganya tak lagi mengusap hidungnya namun dia merasa aneh karena ada yang mengelus hidungnya dengan lembut kemudian dia mendongkan kepalanya melihat orlando yang menatapnya dengan tatapan khawatir
“apa sakit” tanya Orlando yang masih memegang hidung mancung Queen yang masih memerah itu
“ah, tidak lagi terimakasih” ucap Queen sadar apa yang dilakukan bosnya itu lalu menjauhkan tangan bosnya dari nya dan membuka pintu Apartementnya lebar agar Orlando juga bisa masuk
Queen menaruh tasnya diatas meja ruang tamu apartemenya dan berjalan langsung ke arah dapur mengambil minum untuk dirinya dan juga untuk bosnya karena sedari tadi tenggorokannya terasa sangat kering. Belum lagi isi dari pesan singkat kakaknya yang membuat pikirannya berkecamuk. Ya, tadi sebelum dirinya keluar dari restaurant dia mendapat pesan singkat dari kakaknya
From : Rixiandri
To : Queensa Pricillia
Aku tau kau takakan menggangkat telepon dariku makanya aku hanya mengirimimu pesan ini. Aku selalu ada untuk mu Cilla jika kau membutuhkanku. Dengarkan aku kali ini. Aku tak memaksa mu untuk pulang dan hadir disini serta menyaksikan betapa hancurnya dirimu. Tapi cilla jika ini benar –benar menyakitkan untukmu maka cobalah melupakannya. Namun apabila melupakan pun terasa menyakitkan untukmu maka biarkan saja kali ini hatimu yang memilih sesuai dengan apa yang diinginkannya. Aku selalu menyanyangimu Cilla maafkan aku yang gagal untuk kesekian kaliannya melindungimu dari rasa sakit ini. Aku mencintaimu selalu dan doa selalu menyertaimu sweet.
Seketika mengingat isi pesan singkat itu kaki Queen meluruh kelantai dan gelas yang ada di tanggannya terjatuh dan
Prang......
Mendengar suara pecahan di dapur Orlando yang sedang berada di ruang tamu pun bergegas menuju ke sumber suara dan betapa terkejutnya iya kala melihat Queen yang terduduk dilantai dengan air mata yang membasahi pipi mulusnya dan gelas yang sudah tak berbentuk. Tatapan kosong Queen membuktikan bahwa dirinya tak baik-baik saja. Ya¸masa itu telah kembali masa dimana Queen yang ceria, ramah, dan sering tersenyum menghilang danini adalah hal yang dikhawatirkan keluarganya
Flashback on ...Seorang gadis duduk di kursi taman belakang kampus ternama dengan pandangan bahagia karena dirinya berhasil lulus dari jenjang strata satu dengam predikat cumelaute tersebut diumur yang cukup terbilang muda. Gadis cantik nan pintar anak pengusaha kaya raya putri emas keluarga ke 4 yang paling berpengaruh di perekonomian dunia dan dia adalah Queensa Pricillia Millan Smith. Dia menunggu kehadiran kekasihnya yang sudah hampir 1 tahun bersama mengisi harinya. namun bagai disambar petir disiang bolong seorang yang ditunggunya justru tengah membawa seorang wanita yang tidak lebih cantik dari dirinya ke hadapannya.
“si..siapa dia lan” tanya Queen
“dia kekasihku kami telah berpacaran selama 2 tahun dan aku datang kesini untuk meminta putus dari mu dan menyerahkan ini” jawab Orland ketus dan datar serta melemparkan undangan pertunangan dirinya dengan kekasihnya tersebut.
dengan mata yang sudah memanas Queen menatap lelaki tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENBEE
Action"Aku tak pernah mengenal ampun untuk mereka yang ingin menyakiti prioritas dalam hidupku. Melukai mereka sama dengan menyerahkan nyawamu pada neraka" -Queenbee- "Aku akan melindungi apa yang telah di anugrahan Tuhan untuk ku bahkan dengan nyawaku" ...