Seorang wanita memasuki sebuah apartement yang cukup mewah bukan tanpa alasan dia datang. Wanita itu melihat ke sekelilingnya banyak terdapat bingkai foto dan pernak pernik lainnya membuat apartement itu terasa hidup dengan warna yang cukup cerah menurutnya sangat menggambarkan jika sang pemilik merupakan orang yang ceria. Cukup lama dia berada di dalam apartement itu sampai indera pendengaranya menangkap suara kunci yang diputar namun langkah yang terburu-buru dari seseorang itu membuat sang wanita sedikit heran namun dahinnya lebih mengerinyit saat tak hanya ada satu pasang langkah kaki namun ada hampir tiga pasang kaki lah yang memasuki apartement itu. Indera pendengaran wanita itu sangat tajam bahkan dia bisa mendengar barang yang bergeser, pintu lemari yang dibuka dan lain hal yang dilakukan orang-orang yang ada diluar sana namun dirinya tetap pada posisinya setelah cukup lama menggeledah beberapa kamar tersisa lah kamar yang di tempatinya saat mendengar langkah kaki yang mendekat dia sengaja menyembunyikan dirinya dibalik selimut. Dan didengarlah pintu kamar tersebut dibuka dengan cukup keras. Langkah kaki itu mulai mendekat kearahnya badannya yang seolah tenang membuat seseorang yang memasuki kamar tersebut mengira jika dirinya tertidur tanpa menyadari kehadiran mereka dibekapnya hidung dan mulut sang wanita yang tertidur itu. setelah merasa wanita itu tak memberikan respon ditutuplah kepala sang wanita dengan penutup kepala yang sudah dibawanya dengan sebelumnya memberikan perekat pada mulut sang wanita. Setelah menyelesaikan tugasnya mereka membawa sang wanita melalu tangga darurat menuju bassment. Ternyata disana udah menunggu seorang dari mereka yang langsung membukakan pintu untuk mereka semua masuk.
Tanpa mereka sadari wanita yang mereka letakan di kursi belakang mereka sebenarnya tidak pingsan melainkan hanya berpura-pura pingsan saja dia hanya ingin melihat seberapa jauh permainan mereka. Wanita itu mencari cincin yang digunakanya dan menekan mata cincin tersebut. Setelah itu dia focus mendengarkan percakapan orang yang membawanya sekarang
"sebenarnya aku tak mau melakukan ini mengingat yang kita hadapi nanti adalah keluarga Millan namun jika dibanding dengan hal itu ibuku jauh lebih penting sekarang" curhat sang pria yang jika didengar hanya dari suaranya memiliki tinggi badan sekita 170 cm
"ya sebenarnya aku juga serba salah yang disana yang tidak dituruti aku mati namun jika sampai berurusan dengan keluarga besar Millan aku juga mati jadi untuk cari aman ikuti saja dulu yang disana setidaknya itu menunda kematian ku" sahut yang lain
"yak kau benar" sahut mereka semua tak lama terdengar dering ponsel salah satu dari mereka
"hallo bos"
"...."
"ya kami sudah membawanya"
"..."
"baik bos segera"
Setelah hampir setengah jam mobil yang membawa mereka berhenti. Di keluarkan lah sang wanita dari dalam mobil dan dibawa kedalam. Samar-samar tercium bau peceran dan suara air mengalir tak jauh darinya, langkah kaki orang yang membawanya juga terdengar menggema menandakan bahwa gedung tersebut kosong, dan dari balik penutup kepalanya terlintas sedikit cahaya jingga warna matahari yang sedang ingin beranjak dari peraduan dan saat itu sang wanita mengetahui lokasi dirinya berada. Dan dia kemudian merasakan dirinya didudukan disebuah kursi yang using bahkan sekali dilepar saja akan hancur tak berbentuk namun dia tetap diam pada posisinya saat dirasa tangannya dibawa kebelakang dan diborgol bahkan kakinya pun diikat. Ketukan heels terdengar menggema di seluruh penjuru menandakan kan sang pemilik permainan telah menampakan dirinya lalu terdengarlah suara merdu tersebut
"aku mendapatkan mu adik kecilku ternyata calon adik ipar mu itu tak sehebat yang ku pikir" ucapnya sang wanita tetap mendengarkan
"jika aku tak dapat memilikinya maka dirimu pun juga tidak. taukah dirimu jika aku sudah mencintainya lebih dulu darimu ? bahkan kau tak tau seberapa besar usahaku untuk mendapatkanya ? kenapa ? kenapa dia memilihmu ? padahal aku yang lebih dulu mencintainya ? kenapa dirimu selalu mendapatkan apa yang aku inginkan ? kenapa semua yang aku inginkan malah memilih mu bukan aku ? kali ini saja aku ingin egois Vio kali ini saja" terangnya yang sayup-sayup terdengar sedikit bergetar namun yang diajaknya bicara tetap diam mematung di kursinya. Merasa tak ada respon dari orang yang ada didepannya dilangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut dan tersisa lah anak buahnya yang menjaga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENBEE
Action"Aku tak pernah mengenal ampun untuk mereka yang ingin menyakiti prioritas dalam hidupku. Melukai mereka sama dengan menyerahkan nyawamu pada neraka" -Queenbee- "Aku akan melindungi apa yang telah di anugrahan Tuhan untuk ku bahkan dengan nyawaku" ...