Disalah satu perusahaan besar yang sangan terkenal dimata dunia dengan gedung yang menjulang tinggi dan design yang membuat siapa saja akan mengagumi setiap inci dari gedung itu membuat mereka nyaman dan betah untuk berlama lama disana. termasuk juga seorang wanita cantik yang duduk dibalik meja yamg sangat mewah dan sedang berhadapan dengan laptop yang memiliki logo buah apel digigit. Dengan keseriusannya menyelesaikan berkas-berkas yang menumpuk diatas mejanya membuatnya terlihat lebih cantik dan menarik. Sampai ada sebuah ketokan pintu ruang kerjannya yang mengintrupsinya.
Tok..tok..tokk....
"Masuk" kata wanita itu datar dan dingin
"Maaf bu, saya hanya ingin mengantarkan undangan ini untuk ibu" ujar sang wanita yang telah berada didepan atasannya sambil meletakkan undangan berwarna rose gold dengan pita hitam yang terlihat elegan di atas meja sang pimpinan.
"Dari siapa sil ?" Tanya wanita itu tanpa mengalihkan wajahnya dari laptopnya.
"Dari pak Albi bu. Beliau mengantarkan undangan ini saat ibu sedang meeting dengan para direksi dan beliau sepertinya juga sedang terburu-buru"jelas silvia sang sekertaris.
"Oh, baiklah kau boleh kembali. Terimakasih" ucap pimpinan dengan hanya melirik undangan yang diletakan sekertarisnya diatas mejanya.
"Sama-sama bu saya permisi dulu"ucap silvia sebelum melangkah keluar ruangan sang pimpinan
"Ya" jawab sang pimpinan.
Seketika dia mengingat siapa yang mengantar undangan tersebut membuatnya berpikir "mengapa dia tak langsung memberikannya padaku? Biasanya sesibuk apapun aku dia akan menungguku ?" Tetapi sebelum pemikirannya benar benar menggangu konsentrasinya dia menepis segala kemungkinan buruk yang ada diotak cantiknya dan melajutkan pekerjaannya yang tertunda.
Setelah semua pekerjaannya selesai pukul 5 sore hari dia bergegas pulang karena malam harinya dia mendapatkan shift malam untuk berada dirumah sakit.
Sesampainya di lantai basement dia bertemu dengan asisten pribadi yang menyapanya"Selamat sore Bu bos"ucap pria itu formal
"Ya selamat sore juga jo" ucap wanita itu
"Apakah kau ingin langsung pulang queen?" Kata pria itu lagi namun tidak menggunakan bahasa formal karena queen bilang apabila sudah diluar kantor cukup memanggil nama tanpa embel embel lain. Meskipun queen pimpinan yang tegas dan berwibawa dia tetap menjunjung tinggi rasa sopan santun terhadap seseorang yang lebih tua darinya. Dan jo lebih tua 3 tahun darinya sehingga queen lebih nyaman di panggil nama saja jika berada diluar kantor.
"Ya jo" jawab queen singkat. Ya wanita itu adalah queensa pricillia.
"Oh, kalau begitu berhati-hatilah"
"Iya, sampai jumpa jo"
"Sampai jumpa queen" queen memasuki mobilnya dan melesatkannya menuju ke kediaman kedua orang tuanya. Sebenarnya queen memiliki sebuah apartement mewah tetapi orang tuanya tidak mengizinkan queen untuk tinggal sendiri bukan karena queen anak yang manja melainkan orang tua queen kesepian karena anak sulungnya telah memiliki keluarga sendiri sedangkan anak keduanya memilih untuk mandiri dengan tinggal di apartement. Sisalah queen sebagai anak bungsu yang paling disayang untuk dirayu karena tidak tega dengan melihat ibunya sakit dengan alasan kesepian didapatlah hasil kesepakatan. Bahwa queen boleh ke apartementnya apabila queen pulang hingga larut karena apartement queen lebih dekat dari pada rumahnya. Jika dia tidak pulang larut atau tidak lembur maka dia harus pulang kerumahnya.
Saat sampai didepan pekarangan rumahnya yang luas seperti istana kerajaan. Kalian pasti tau bukan seberapa besar kekayaan keluarga Millan dan Smith jadi bisa dibayangkan bagaimana kediaman queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENBEE
Action"Aku tak pernah mengenal ampun untuk mereka yang ingin menyakiti prioritas dalam hidupku. Melukai mereka sama dengan menyerahkan nyawamu pada neraka" -Queenbee- "Aku akan melindungi apa yang telah di anugrahan Tuhan untuk ku bahkan dengan nyawaku" ...