Satu minggu berlalu ...
Queen asik dengan pekerjaannya tak terasa sudah menunjukan waktu makan siang queen mulai merapikan mejanya dan tak lama berselang teman baru Queen yang bernama Natalie menghampirinya. Ya, Queen memiliki teman baru dari 3 hari yang lalu.
Tiga hari yang lalu...
Saat dia mengembalikan laporan yang janggal baginya ke bagian divisi Natalie. Namun dia tak menemui kepala divisi di sana melainkan hanya ada Natalie
"kemana orang-orang?" Tanya Queen pada Natalie
Queen melirik nametag yang digunakan Natalie.
"A..ah itu mereka.. mereka-" ucapan natalie terpotong karena Queen
Menyelanya"Kemana mereka Natalie ? Ini masih jam kantor dan kau disini sendiri dimana yang lain bukan kah tak ada rapat. Jika ada pasti kau tidak disini jawab aku natalie" ucap Queen dingin dan datar membuat Natalie menciut mendengar suara Queen tak seramah tadi.
Natalie memang sudah sering seperti ini ditinggalkan seolah tak dianggap ada karena semua yang berada divisi itu wanita sok sosialita sedangkan Natalie tak ingin seperti itu.
"Mereka...merekaa pergi bu" jawabnya takut
"Kemana?" Tanya Queen lagi dengan nada yang mulai melunak
"Saya juga tidak tahu bu" ucapnya gemetar ingin menangis
"Baiklah jika mereka kembali suruh menemuiku" ucap Queen final dan berlalu pergi.
Queen kembali kemejanya dengan menahan amarah wajahnya sudah merah padam siapapun yang melihatnya dapat dipastikan akan ketakutan saat itu juga.
*pov Queen
Kulemparkan laporan design keatas mejaku dan menghempaskan bokongku pada kursi kebesaran ku
"Perusahan macam apa yang membiarkan karyawan berkeliaran pada saat jam kerja ?"
"Aku rasa perusahaan ini tak akan bertahan lama jika karyawannya seperti ini"
"Aku bisa gila jika beruang itu menagih laporan nya selesai rapat dan itu sebentar lagi"
"Aku tak akan membiarkan mereka lolos kali ini lihat saja"
"Merepotkan ku saja"
"Siapa yang merepotkan Mrs.Rose"
"Suara itu oh Astaga" dewi batin ku
"Ahh.. itu Mr. Bukan apa apa" jawabku sedikit gugup dia mendengarku tadi
"Berikan laporan dari divisi design pada ku sekarang Mrs Rose ku tunggu di dalam" perintahnya dan melangkah masuk kedalam ruangannya
"Sialan" umpatku
Aku pun masuk dan menyerahkan laporan yang berantakan itu pada atasan ku ini.
"Apa ini Mr.Rose kau ingin mengejek ku dengan ini" Marahnya dengan melempar laporan itu padaku.
Aku sudah menahan emosiku sejak tadi dan dia memancingnya kembali Oh Tuhan ampuni aku."Kau pikir siapa yang harus disalahkan Mr.Aldrich? Kau tak perlu kasar padaku karena ini bukan kesalahan ku" balas ku padanya yang langsung dihadiahi tatapan tajamnya
"Lalu siapa yang harus kusalahkan Mrs.Rose?" Tanya nya dengan nada meremehkan
"Cih meremehkan ku hee" dewi batinku
"Salahkan dirimu sendiri Mr.Aldrich. salahkan dirimu yang tak bisa tegas pada bawahanmu sehingga kau di remehkan oleh bawahanmu sendiri. Jika hanya wajah mu yang kau buat datar dan dingin seperti itu takan ada yang takut padamu. Kau tau ini ketiga kalinya dalam seminggu ini aku mengembalikan laporan mereka dan mereka malah memintaku langsung memberikannya padamu tak perlu aku periksa. jika kau mau marah datang lah ke divisi mereka. Tapi jika mereka ada disana" bentak ku dengan emosi yang sudah di ubun ubun.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENBEE
Action"Aku tak pernah mengenal ampun untuk mereka yang ingin menyakiti prioritas dalam hidupku. Melukai mereka sama dengan menyerahkan nyawamu pada neraka" -Queenbee- "Aku akan melindungi apa yang telah di anugrahan Tuhan untuk ku bahkan dengan nyawaku" ...