5 jam berlalu seorang wanita keluar dari ruangan operasi dengan lampu yang telah dimatikan bertanda operasi telah selesai. Wanita itu berjalan menemui keluarga pasien yang telah menunggunya untuk memastikan bahwa operasinya berjalan lancar. Sesampainya wanita itu didepan seorang pria tampan yang sepertinya adalah kakak pasien.
"Bagaimana dengan operasi adik saya dok ?" Ucap pria itu dengan wajah khawatirnya
"Operasi berjalan lancar pak. Mungkin sebentar lagi pasien akan dibawa keruangannya dan anda bisa menjenguknya dan kemungkinan dia akan sadar setelah efek obat biusnya telah habis"ucap dr.queen
"Baiklah kalau begitu dok. Saya berterimakasih pada dokter telah membantu adik saya. Nama saya Arkan dr.queen" ucap pria itu dengan senyuman diwajahnya
"Ya sama sama pak, Saya senang bisa membantu. Anda bisa memanggil saya queen pak arkan"ucap queen
"Baikalah queen kalau begitu panggil saya arkan saja. Saya permisi ingin kekamar inap adik saya dulu queen semoga kita bisa bertemu lagi" ucap arkan dengan senang
"Ya, sampai jumpa"ucap queen datar dan berbalik menuju ruangannya.
Didalam ruangan kerjannya queen membersihkan dirinya dan mengganti bajunya menjadi baju dinas malam dan mengenakan jas dokternya. Namun sebelum queen keluar dari ruangannya dia melihat makanan yang diletakan diatas meja kerjanya. Dia tersenyum kecil lalu mendekati meja kerjanya dan melihat isi note terebut
Dear cilla
Maafkan aku atas kejadian tadi aku hanya mengkhawatirkanmu. Aku membelikan makanan kesukaanmu jika kau sudah selesai melakukan operasi maka makanlah ini. Kau tau sayang aku tak menerima bantahan atau penolakan aku juga tau kau memakannya atau tidak. Aku mencintaimu selalu sayang..
-MFM ❤
Setelah membaca notenya queen tersenyum sekilas. Pertengkaran sebesar apapun dengan kakak kakaknya pasti akan selesai dihari yang sama saat mereka bertengkar. Bagi mereka bertengkar itu wajar namun mereka harus saling memaafkan sebelum masing-masing dari mereka tidur kembali karena mereka meyakini "Umur manusia tidak ada yang tau jika Tuhan mencabut nyawamu saat kau dalam keadaan tidur dan belum memperoleh pengampunan dari orang-orang yang kau ajak bertengkar dan kau lukai maka berdosalah kamu" jadi itulah sebabnya mengapa mereka tak pernah bertengkar seperti kakak adik pada umumnya.
Queen memakan makanan dengan santai dan lahap namun sampai pada dua suapan terakhir queen mengingat undangan yang dikirim oleh albi dan disimpan nya didalam tasnya.
Queen berdiri dari kursinya dan mengambil undangan yang ada didalam tasnya. Dia melihat undangan berwarna rosegold dengan pita hitam dengan inisial A&S pada bagian depannya. Dengan tangan bergetar queen membuka undangan tersebut berharap albi hanya mengantarkan undangan dari teman kuliahnya seperti biasanya. Namun, harapan queen musnah seketika didalamnya tertulis nama Albifraza Al-Ghazali dan Sheila Mahendra bersanding dengan indah diatas undangan dengan latar gold itu. Tak terasa queen meneteskan air matanya. Dan mengucapkan "sesakit inikah saat mencintaimu dalam diam bi? Apakah aku tak pantas mendapatkan kebahagiaanku saat semua orang berhak atas kebahagiaan mereka ? Mengapa kamu juga memilih pergi bersama mereka dan berhenti berjuang untuk selalu disisiku ? Apakah janjimu itu palsu bi ? Apakah kau hanya ingin melukaiku saja ? Kalau iya kau berhasil bi ! Aku terluka amat sangat dalam karena mu !!!" Ucap queen dengan melempar undangan albi isakan yang sangan memilukan di dalam ruang kerja nya mungkin tak dapat didengar oleh orang lain karena ruang kerjanya kedap suara. Queen duduk dipojok ruangan kerjanya sambil memeluk kakinya dan menengelamkan kepalanya di antara lututnya. Queen terluka lagi untuk kedua kalinya dia mencintai orang yang salah lagi. "Tuhan sesakit inikah jika aku berharap pada manusia? Jika iya maka aku tak akan berharap selain pada mu Tuhan" ucap queen lirih. Air matanya sudah tidak lagi mengalir dilihatnya jam didinding ternyata sudah jam 5 subuh sudah 3 jam dia menangisi kesalahannya. Akhirnya dia bangkit menuju kamar mandi di ruangannya dan membasuh muka kemudian mengambil air wudhu. Setelah selesai diambilnya sajadah dan mukena dan dia melakukan sholat subuh dengan khusyuk dan hikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENBEE
Action"Aku tak pernah mengenal ampun untuk mereka yang ingin menyakiti prioritas dalam hidupku. Melukai mereka sama dengan menyerahkan nyawamu pada neraka" -Queenbee- "Aku akan melindungi apa yang telah di anugrahan Tuhan untuk ku bahkan dengan nyawaku" ...