Warning typo berserakan, cerita abal-abal, alur berantakan, BL, DLDR.
.
Happy Reading
.
"BOO!!"
Singto terkejut ketika ada orang yang menepuk pundaknya dan mengagetkannya. Ia menoleh mendapati Pui yang nyengir tidak jelas. Saat ini mereka sedang berada di jembatan penghubung gedung fakultas teknik.
"Dasar tidak sopan. Seharusnya kau memberi wai pada seniormu bukan mengagetkannya" tegur Singto.
"Maaf P. Aku becanda jangan kaku seperti itu. Pantas saja P'Krist kabur" canda Pui yang dibalas tatapan tajam oleh Singto. "Jangan menatapku seperti itu P' itu menakutkan"
"P' kenapa kau tampak murung?" tanya Pui.
"Kau tau Pui, ketika kamu sudah memutuskan untuk memilih maka jagalah pilihanmu dengan sebaik mungkin. Jangan pernah meninggalkannya hanya demi sesuatu yang menjanjikan kebahagiaan baru. Kalau kamu tetap pergi demi sesuatu yang hanya menjanjikan kebahagiaan semata. Sadarlah bahwa keinginanmu salah, karena kamu belum tentu bahagia" ucap Singto dengan pandangan menerawang.
"Apa ini ada hubungannya dengan P'Krist?" tanya Pui hati-hati. Singto menoleh dan tersenyum lembut.
"Apa yang berhubungan denganku?" ucap Krist yang tiba-tiba berdiri bersama Oaujun tidak jauh dari mereka membuat Pui dan Singto terkejut.
**
Fiat sibuk mengerjakan tugasnya namun matanya sesekali melirik pada seseorang yang duduk disebelahnya yang sedang membolak – balikkan buku. Fiat menghembuskan nafas pelan dan memandang wajah orang itu. Fiat tidak mengerti dengan orang itu, tiba-tiba datang dan membantunya mengerjakan tugasnya. Dia tidak tau kenapa akhir-akhir ini ia malah sering bersama orang yang dianggapnya senior aneh yang suka ikut campur urusannya ini.
"Kenapa memandangku begitu?" tanya Oaujun yang masih sibuk dengan buku yang dipegangnya. Sedangkan Fiat dia terkejut dengan pertanyaan seniornya ini. Padahal sedari tadi Oaujun sibuk dengan bukunya bagaimana bisa ia tau bahwa Fiat memandangnya.
"A-aku hanya heran saja denganmu. Kenapa kau selalu mendekatiku?"
Oaujun menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap Fiat.
"Menurutmu kenapa?"
"Emm..aku tidak tau pastinya. Tapi menurutku kau hanya ingin menghiburku"
Oaujun tersenyum lembut. Ditatapnya Fiat dalam-dalam.
"Kau menanggapi serius perkataanku waktu itu ya?"
"Tidak juga, aku tau itu hanya omong kosong"
Oaujun mendekatkan wajahnya membuat wajah Fiat mundur. Kini wajah mereka berhadapan cukup dekat. Fiat menjadi gelagapan. Ia sedikit panik. Matanya melirik kekanan kekiri. Taman belakang kampus cukup sepi.
"Kenapa wajahmu merah? Kau sakit?" tanya Oaujun.
Fiat mendorong dahi Oaujun dengan jari telunjuknya. Setelah wajah seniornya menjauh, Fiat berdehem mencoba terlihat baik-baik saja padahal ia malu setengah mati dan tiba-tiba saja dadanya berdegup.
"Aku sehat. Emm...P' kita lanjutkan saja belajarnya"
Oaujun tertawa kecil melihat Fiat yang tampak salah tingkah. Merekapun kembali berkutat dengan buku-buku itu.
"Nong, kau belum berbaikan dengan Pui?"
"Itu bukan urusan P"
"Nong, kau tau? Terkadang meski kamu mencintai seseorang, kamu harus melepasnya karena belum tentu orang yang kau cintai akan mencintaimu. Cobalah melihat disekitarmu karena tanpa kamu sadari ada orang lain yang terluka." Ucap Oaujun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You [Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION; COMPLETED~ Perasaanku padamu tidak akan terhapus walau kucoba untuk hilangkan. Kenangan bersamamu terus menjelma tak terlupa olehku, tak terhapus olehku. Aku bertanya adakah kalanya kau terfikirkanku? Kau sungguh kejam. semua yan...