Chapter 13

3K 335 158
                                    

Warning typo berserakan, cerita abal-abal, alur berantakan, BL, DLDR.

.

Happy Reading

.


Krist dan Pin duduk berhadapan dicafe milik Tum. Pin memilih tempat ini karena selain tempatnya nyaman dan tidak jauh dari kampusnya juga pemilik tempat ini adalah temannya sendiri. Jadi jika terjadi apa-apa akan segera teratasi karena Pin punya feeling tidak baik saat ini. Krist menatap tajam wanita didepannya ini. Mereka duduk tepat ditempat Pin dan Singto duduk kemarin. Apa wanita itu sengaja agar Krist teringat kejadian waktu itu.

Beberapa menit sudah berlalu dan Pin belum bicara sedikitpun. Krist jengah dengan Pin yang membuang waktunya hanya untuk berdiam-diaman seperti ini.

"Jika kau hanya membuang waktuku lebih baik aku per-"

"Tunggu Krist jangan pergi dulu, setidaknya tunggulah sampai minuman kita datang"

Krist menurut dan akhirnya mereka menunggu pesanan minuman mereka datang. Tak berselang lama minuman mereka datang. Pin menyesap teh hijau yang dipesannya.

"Krist, bagaimana kabarmu?"

Krist mendecih. "Kenapa bertanya kabar? Kau berharap aku tidak baik-baik saja begitu?"

"Bukan begitu, aku hanya-"

"Langsung pada intinya ada apa?" potong Krist cepat.

Pin menghela nafasnya.

"Mungkin aku sedikit bercerita. Terserah kamu mau mendengarnya atau tidak." Ucap Pin. Krist memutar bola matanya bosan.

"Krist, kau tau? Ketika Singto mengatakan bahwa aku cinta pertamanya dan memintaku menjadi kekasihnya, kami menjalani hari-hari begitu menyenangkan, Singto mengikuti apa yang kusuka begitu juga sebaliknya. Hingga sampai suatu hari Singto mengenalkanku pada pho nya, kau tau apa yang terjadi? Pho Singto sangat tidak menyukaiku karena aku adalah orang yang bebas. Sejak saat itu kami sering bertengkar, mengucapkan putus setelah itu nyambung lagi. Aku lelah dengan hubungan kami yang putus nyambung seperti itu hingga aku melakukan kesalahan fatal, aku hamil dengan orang lain. Singto begitu kecewa padaku, bahkan dia tidak berbicara padaku. Tapi melihatku melahirkan tanpa didampingi siapapun membuatnya tiba-tiba ingin bertanggung jawab. Aku menolaknya karena ini perbuatanku sendiri. Aku memutuskan meninggalkannya sejak saat itu."

"Apa maksudmu menceritakan ini padaku?" sela Krist.

"Bukankah Singto orang yang baik hmm?" tanya Pin dengan senyum lembutnya.

"Jika dia baik dan bertanggung jawab, dia tidak akan mudah menghianati hubungan kami" ucap Krist sarkastik.

"Itu...aku yang salah, aku datang padanya dan menggodanya. Awalnya dia menolak karena dia memikirkanmu Krist, tapi aku selalu berusaha untuk mengalihkan perhatiannya sehingga dia lupa padamu. Maafkan aku Krist, saat itu aku tidak suka dengan kedekatan kalian. Tatapan cinta Singto yang dulu hanya milikku sudah tergantikan olehmu. Aku sangat iri melihat itu. Jadi...maafkan aku Krist"

Krist yang terkejut dengan pengakuan Pin sontak berdiri dan mengambil segelas jus jeruk dihadapannya disiramkan tepat diatas kepala Pin.

Byuurr

"Terima kasih atas penjelasanmu, tapi sayang itu tidak berpengaruh apapun padaku. Dan maaf aku menyirammu, itu sebagai gantinya karena kau berani menggoda kekasihku dulu" ucap Krist dingin.

Setelah mengucapkan itu Krist beranjak. Fon dan Tum yang melihat semua kejadian itu segera menghampiri Pin yang sudah menjadi pusat perhatian pengunjung cafe.

Back To You [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang