[ERERI] - Fortune Cookies - (Completed)

🚫Fortune Cookies - Ch.7B🚫

Pairing : Eren x Levi
Genre : Drama, Slice of life, Shounen Ai, Boy x Boy, Yaoi, comedy.
Background Music : -

!!!WARNING!!!
Chapter kali ini mengandung unsur kekerasan seksual/pelecehan

🔞🔞🔞

============ (7B) ===========

(Levi's POV)

"ㅡ!!? ",
Tiba-tiba salah satu dari mereka mengunci tanganku dari belakang.

("Dammit! "), pekik batinku.

"Sayang sekali ya, kau tidak bisa bergerak sekarang. " ucap salah satu dari mereka sambil memegang dan menaikan daguku.

("Bau alkohol, Tch! Sepertinya mereka pemabuk, aku harus melepaskan diri segera! ")
"Don't touch me with your filthy hand! ", otomatis aku pun langsung menyingkirkan wajahku dari tangan kotor mereka.

"Aww~ jadi kau ingin kami menyentuhmu lebih dalam ya? Baiklah ", setelah mengatakan hal bodoh tersebut mereka membawa ku ke sebuah lahan kosong tak jauh dari tempat sebelumnya kami berhadapan.

"OI! Lepaskan aku, dasar kalian bajingan! ", pekik ku.

("Kenapa aku tidak bisa melepaskan diri dari mereka!!? Ughh! Ini gawat" )
"TOㅡ", baru saja aku ingin berteriak meminta tolong, salah satu dari mereka membekap mulutku dengan sehelai kain yang entah dari mana mereka dapatkan.

"Mm!!! Ngg!! "

"Kau berisik sekali, sudah tenang saja dan nikmatilah, Hihihi.. "

Kemudian salah satu tangan mereka mulai menyentuh bagian-bagian sensitif ku, dan membantingku ke tanah yang berumput.

Bajuku dirobek paksa oleh mereka, belt pinggangku dibuka dan mereka menyentuh apa yang mereka juga miliki.

''Nn!!! Ngg!! "
("Shit! Why the hell this is happening to me!?? Ugh! I can't fight back!..... I hate this!... "), meskipun tidak bisa melawan aku masih berusaha melepaskan diri dari mereka meski sulit rasanya.

Kemudian mereka melepaskan celanaku dan mulai menyentuhku lebih brutal lagi, disamping itu mereka juga memainkan nipple ku dengan liarnya.

"Nnh! Ugh! Nnggg! ", meskipun tidak jelas apa perkataanku, aku masih meminta mereka melepaskan aku.

Rasa takut, kesedihan juga penyesalan membuat mataku mengeluarkan setetes air mata,

("Eren... ")

"*DUAGH!* ",

Suara pukulan yang amat keras terdengar dari hadapanku,

Dan yang memukulnya adalah Eren.

("EREN! ")

"ㅡYOU FUCKING BASTARDS! HOW DARE YOU TOUCH LEVI-SAN! ", dengan emosinya Eren memukuli ketiga berandalan tersebut.

"ㅡI'M GONNA KILL ALL OF YOU! WITH MY OWN HANDS!! ", baru kali ini aku melihat Eren yang termakan emosinya begitu dalam.

Belum puas ia menghajar para berandalan itu, mereka sudah lebih dahulu melarikan diri dan Eren mencoba mengejar mereka namun ke cegat dengan memeluknya dengan erat dari belakang dan memintanya untuk tidak melanjutkannya lagi karena aku takut hal buruk menimpanya.

"Eren! Sudah! Jangan diteruskan! Mereka bisa mati dan bisa menjadi skandal bagi kaㅡ "

"ㅡLevi-san! Cukup! Berhentilah mengkhawatirkan ku sebagai orang lain! "

Belum selesai aku menyempurnakan perkataanku, dengan segera Eren memotongnya dengan berbalik menatap ku kesal kemudian tertunduk sambil memegang kedua lenganku dengan erat.

"Aku mohon Levi-san... Berhentilah mengkhawatirkan ku sebagai seorang Bintang... Aku mohon... ", meskipun ia tidak mengunjunkan mimik sedihnya, aku tahu dia sedang dalam kesedihannya.

•

•

•

Setelah kejadian itu, Eren pun mengantarkanku pulang dengan mobilnya.

Setelah sampai rumah, lekas aku pun membersihkan diriku tanpa membiarkan sedikitpun celah kubiarkan kotor.

•••

[Di samping itu, Eren yang berada di ruang tamu sedang pusing tertunduk memegang kepalanya, khawatir akan kekasihnya itu yang baru saja diperlakukan tidak senonoh oleh orang asing ]

•••

(Eren's POV)

Setelah melihat kejadian buruk yang menimpa Levi-san, aku hanya dapat bernaung dalam pikiranku dan menyalahkan diriku.

Disela-sela lamunanku, tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi ponsel yang bukan milikku, tapi milik Levi-san yang berada di atas meja tak jauh dari tempat ku duduk sekarang.

Karena rasa ingin tahu ku, aku pun mengambil ponselnya dan melihat pesan dari 'Shitty Glasses'.

("Shitty glasses? "), tanya benakku.

Kemudian karena semakin penasaran, aku pun membuka isi pesan tersebut, dan melihat percakapan yang Levi-san bicarakan dengan orang ini.
Hingga akhirnya ia keluar dari kamar mandi.

"Eren... Terima kasih karena telah menolongku... ", katanya setelah duduk disampingku.

"... Aku minta maaf, karena tidak selalu berada bersamamu, sampai-sampai Levi-san menjadi korban pelecehan para bajingan itu. " balasku sambil mengepalkan erat kedua yang ku genggam.

"Itu bukan salahmu Eren, jadi kumohon jangan menyalahkan dirimu! ", seru nya sambil menggenggam erat tanganku.

"Tapi tetap saja, seharusnya aku bisa membagi waktuku untuk Levi-san, tapi aku malahㅡ", belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, tiba-tiba saja Levi-san memelukku dengan melingkarkan lengannya di sekitaran leherku begitu erat.

"Eren, aku merindukanmu... Sangat merindukanmu... "

"... Levi-san... ", pelukan yang menggambarkan kerinduan Levi-san padaku selama ini akhirnya kurasakan.

"I miss you so much too, Levi-san... "

Kemudian aku pun duduk menyamping menghadap ke arah Levi-san dan memeluknya kembali dengan erat, disusul dengan ciuman yang pernah kami lakukan sebelumnya dan sebuah kecupan dikening Levi-san dari ku dan hanya untuknya.

"Ngomong-ngomong, Eren? Kenapa malam-malam begini kau berada di luar? ", tanya Levi-san setelah melepaskan kerinduan kami barusan.

"Aku diberikan cuti seminggu karena jadwal padat yang kujalani selama sebulan itu, dan aku datang untuk menginap dengan Levi-san. " jawabku dengan memasang senyuman.

"Benarkah?? Ah, tapi hanya ada satu kamar dan... "

"Tak apa, aku bisa tidur di sofa ", tanpa perlu mendengar lebih jelas aku sudah lebih dulu mengetahui isi pikirannya.

"Ah! Jangan nanti kau kau sakit, aku tidak ingin kau sakit disaat cutimu... Umm.. Kurasa.. tak apa berbagi ranjang denganmu.. ", ucapnya malu-malu sambil menyembunyikan wajahnya di balik dadaku.

("He's look so cute when he was embarrassed" ), pikirku sambil memeluk nya.

"Thank you, Levi-san ", ucapku dengan senyuman hangat dan masih memeluknya.

===== (7B END) =====

FORTUNE COOKIES
CH. 8