Author baru nih, mohon dukungannya ya 🙂
***Kamu yang pertama dan terakhir.
Karena aku memilih jalan seperti ini.
-Goblin-
..
.
."Shit! Kau menangis, bitch?!"
"Shut up! Kau ini wanita batu, tidak punya perasaan! Lelaki tadi benar-benar mencintai wanitanya, tapi kenapa wanita itu tidak percaya? Oh my God!"
Debora menghela nafas jengah. Ya, film seromantis apapun tidak akan berpengaruh bagi hati batunya. Tidak sedikitpun. Hatinya sudah terlalu keras.
"Come on, girl! That's just a movie! Kenapa kita harus menangisi film menggelikan itu?"
Alice menatap Debora tidak percaya dengan sisa air mata yang masih terlihat disekitar matanya.
"Seharusnya memang aku tidak mengajakmu menonton film ini, Deb."
"Aku sudah menolak. Kau yang memaksaku, bitch. Ayo berangkat, si tua itu tidak akan senang jika kita terlambat hanya karena menonton film picisan ini."
.
.
.
.Another side...
Dorr.. Dorr.. Dorr..
Tiga tembakan melesat menembus kepala lelaki paruh baya yang duduk mengenaskan. Ketiga orang disekitarnya begidik ngeri melihat kejadian yang baru saja mereka lihat dengan jarak kurang dari 2 meter itu.
"Pastikan mereka mati." Reev meletakkan pistol yang menjadi saksi kekejamannya ke tangan anak buahnya, Arnold.
"Baik, Mr. Albert."
Reev melenggang pergi menuju mobil mewahnya tanpa menampakkan raut penyesalan sekalipun. Mengambil sapu tangan dan membersihkan sisa darah yang masih menempel disekitar tubuh kokohnya yang masih dibalut jas hitam. Reev sudah terbiasa dengan keadaan ini. Karena dia adalah agent MI5 yang paling ditakuti diseluruh dunia.
.
.
.
.Maaf ya author baru sempet nulis segini, takutnya gaje :( nanti kalo udh banyak yang baca dan banyak vote, author lanjutin deh 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bastard Kill Me
RomanceWarning! Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan beberapa adegan kekerasan. Mohon kebijakan dari pembaca. ** "Kau sedang memikirkan apa sih?" Debora tersenyum canggung menanggapi pertanyaan Steve. "Permintaanku terlalu sulit ya? Kau akan mening...