SATU

332 16 7
                                    

Tara berlari sekuat tenaga menghindar dari semua murid agar tidak di permalukan, dia benar-benar sangat membenci mesa si tukang bully sekolah. Mempermalukannya sebagai bahan ejekan, cukup. Airmata sedari dari tadi di tahan turun mengalir mengenai wajahnya, mengepalkan tangan ingin membalas dendam. Sekarang tara berada di aula tempat di mana ia sembunyi dan bisa membuat fikirannya sejuk. Tiba-tiba hpnya berbunyi segera menyeka airmata dan berdeham.

"Halo ma?"

"Halo sayang, pulang sekolah langsung ke rumah ya jangan keluyuran soalnya kita bakal kedatangan tamu" belum sempat tara bertanya mama sudah memutuskan sambungan.

Setelah menenangkan diri tara kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran, diam tanpa melirik ke arah belakang. Dia tahu bahwa mesa memperhatikannya. saat menulis catatan pulpen tara di tarik oleh mesa, tara sudah cukup sabar menghadapi sifat mesa. Belum sempat tara berbicara mesa merobek catatannya yang hampir selesai.

"Gak guna kalau lo nulis catatan sendiri, tugas lo cuma nulis catatan gue" bentak mesa menyerahkan buku tulis bercampur cokelat.

"Ayo ambil, lo mau gue kasarin?"  seisi kelas mendelik kaget termasuk tara yang menahan tangis.

"Nurut juga lo kan" tara hanya bisa diam menulis catatan mesa.

crazy vs calm (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang