DUAPULUHEMPAT

90 12 0
                                    

Tara terbangun dengan posisi duduk memeluk mesa menyadari bagaimana badannya terasa pegal, tara mengucek mata melihat ke arah mesa yang memperhatikannya. Pipinya memanas mengingat bagaimana posisinya sekarang.

"Sejak kapan lo bangun?" tanya tara dingin mengalihkan pandangan, jantungnya memompa hebat.

"Gue nggak lihat jam karena gue sibuk liatin lo tidur sampai ileran" tara melotot memeriksa ada iler atau tidak, mesa tertawa geli menyadari tingkah konyol tara yang mudah di bohongi. Polos banget jadi cewek.

"Iiiih nyebelin, gue nggak pernah tidur sampe ileran" bantah tara memukul selimut yang menyelimuti mesa.

"Ini buktinya, selimut gue sampai basah karena iler lo" tara terdiam menyadari sesuatu, semalam lupa ganti baju.

"Kenapa?" tanga mesa membuat tara bersikap dingin mengganti baju dan menuju dapur menyiapkan bubur ayam untuk mesa.

"Gue udah tau semuanya, gue dengar penjelasan lo semalam" langkah tara berhenti menoleh ke arah mesa, jadi semalam mesa mendengarnya. Dia harus bagaimana? Jangan sampai mesa marah dan bersikap kasar, dia tidak mau itu terjadi.

"Ra maafin gue udah merusak dinner li, gue sadar gue bukan cowok baik yang nggak ngajakin lo kayak yang yang lain" jelas mesa menghela nafas dengan tatapan kosong. Tara menahan tangis, dia tidak mau membahas yang sudah lalu karena dia mulai mencintai mesa.

"Gue yang salah udah bohongin lo" ungkap tara berbalik meninggalkan mesa tapi mesa menahan langkah tara memeluknya dari belakang, tara menangis mengungkapkan kesalahannya.

Mesa mengelus rambut tara lalu menciumnya agar tara diam. Tara ada sesuatu yang harus lo tau, setiap berada di dekat lo gue merasa nyaman...

" gue nyebelin ya?" tanya mesa menghapus airmata tara. Tara mengangguk memberi jawaban, mesa tertawa kecil kembali mendekap tara.

"Maafin gue yang selalu nyebelin, tapi nyebelin gini bikin lo jadi kangenkan" tara mencubit perut mesa lalu mesa terbahak.

"Omongan lo basi"

"Basi2 gini bisa buat pipi lo merah"

"Gak ya, pipi gue merah karena dingin"

"Oh jadi kalau lagi dingin pipi lo bakal merah, sini gue peluk biar merahnya nambah" tara mengerucut membalas pelukan mesa.

crazy vs calm (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang