tigapuluhlima

83 7 0
                                    

Liam. Teman paling akarab menurut tara, tempat dimana dia bisa mengeluarkan segala unek-unek. Tara mengenal liam 3 tahun dan tidak pernah sadar atas sikap liam yang selalau melindunginya, sungguh dia benar-benar tidak tahu bila liam memiliki perasaan untuknya.

Tara ingat bagaimana liam membelanya saat dia menabrak gerobak bakso milik pak junet dan liam mengganti rugi semuanya. Tidak hanya itu liam juga menggantikan posisi saat tara di lempar dengan telur karena tara melakukan kesalahan. Tara ingat semuanya tapi dia tidak pernah menyadari itu sama sekali, hingga suatu kejadian membuat tara tertutup malas membuka diri dengan orang lain....

Orang berbaju hitam membawa tara ke gudang sekolah mengurung dirinya semalaman, tara menangis meminta tolong untuk menyelamatkannya tapi percuma tidak ada yang mendengarkannya karena gudang berada di lantai 4 dekat dengan rofftop. Tara menangis sesunggukan berusaha mengeluarkan suara, percuma tidak satupun mendengarnya, tara membuka ikatan tali yang melekat di tangan dan kakinya dengan bersusah payah. Hingga ikatan itu terlepas tara segera menggedor meminta tolong untuk membuka pintu gudang.

"tara" seseorang memanggilnya dia sangat mengenali suara itu tapi suaranya sudah habis, tara memukul pintu dengan balok agar bunyinya terdengar keluar.

"tara, lo di sana kan?" teriak liam panik membuka pintu gudang tapi tidak berhasil.

"jangan takut gue bakal nyelamatin lo" teriak liam mendobrak pintu penuh tenaga, tara hanya diam berharap liam bisa membuka pintunya.

Hingga liam berhasil membuka pintu gudang dan memeluk tara, bertanya bagaimana keadaannya, bertanya siapa yang membawanya kesini. Tara menjelaskan dengan detail sehingga liam mengerti siapa yang menculik tara. Dia adalah suruhan ayahnya.

"nggak perlu khawatir, gue selalu lindungi lo" ucap liam mengelus rambut tara, mereka tidak sadar bahwa suruhan ayah liam melihat tara bersama liam. Jack, suruhan terpercaya ayahnya memisahkan liam lalu menjambak rambut tara, liam menendang pundak jack dan menyuruh tara berlari meminta tolong kepada siapa saja tapi jack mendahului semuanya dengan cara menusuk liam di bagian perut. Tara menjerit takut menghampiri liam yang jatuh di atas bongkahan kardus sedangkan jack pergi melarikan diri. Tara melepaskan tusukan itu tapi seseorang salah mengira bahwa tara membunuh liam dengan sengaja.

Semenjak kepergian liam, tuduhan itu menghujam batinnya dan tara sangat merasa bersalah malas membuka diri dengan siapa pun.

Tara memeluk lutut mengingat kejadian 3 tahun besama liam bagaimana kisah bahagia lenyap dalam waktu sekejap, penyesalan kembali meresapi dirinya mengapa dia tidak menolong liam dan tidak mendengarkan perkataan liam?

"ra lo nggak boleh gini, lo udah seharian nggak makan" tegur dina memberi semangat, percuma tara tidak menanggapinya sama sekali.

"kasihan cacing-cacing lo" dina berusaha membawa susana lucu tapi tidak ada tanggapan dari tara, dina menghela nafas berat mungkin tara memang butuh waktu..

"gue nggak mau lihat lo mati kelaparan di apartemen gue, bisa-bisa gue di tuduh yang nggak-nggak" tara menoleh tersenyum kecut tanpa menyentuh nasi di sampingnya.

"gue nggak lapar" sergah tara dengan tatapan kosong.

"yaudah lo mau burger? Kebab? atau spageti? biar gue bikinin" dina tidak menyerah menyuruh tara makan.

Dina tahu bagaimana perasaan tara sekarang, kalau dina berada di posisi tara lebih baik dina mati di samping liam seperti romeo dan juliet. "gue butuh waktu din" sela tara membuat dina pergi menuju ruang tamu untuk menonton drama korea.

crazy vs calm (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang