empatpuluhlima

90 6 0
                                    

           

Rasanya hati tara ingin meledak saat pintu utama sudah di hadapannya, mesa benar-benar gila. Ribuan kupu-kupu bertebrangan menggelitik perut tara, mesa terus menggenggam tangannya memberi keyakinan bahwa semuanya baik-baik saja.

            Mesa mengetok pintu dengan berani. Tidak di buka. Mesa mencoba sekali lagi hingga pinut terbuka menunjukkan wajah keterkejutan wenda, mesa mencoba tersenyum.

            "jadi kamu yang membawa kabur anak saya" ucap wenda dingin.

            "ma?" sergah tara.

            "diam kamu" ucap wenda membentak tidak menyuruh tara memotong ucapannya sedikitpun.

            "ma, mesa memang salah membawa tara keluar tanpa izin dari mama. Tapi mesa ber hak lakuin itu ma" wenda terdiam. Mesa menghela nafas berat menatap wajah mama mertuanya, dengan yakin mengungkapkan apa yang seharusnya dia jelaskan.

            "ma, mesa lakuin semua itu karena ada sebabnya. Mesa nggak mau lihat tara terlihat lemah di depan semua orang, mesa tahu tindakan mesa salah. Tapi sesudah menikah dengan tara mesa sadar kalau tara butuh seseorang disampingnya di setiap saat yang bisa melindungi dia. Dan mesa bakal menjadi imam yang baik untuk tara" wenda tercekat mendengar penjelasan mesa, dia benar-benar berubah.

            Tara yang berdiri di samping mesa juga menangis mendengar semua penjelasan mesa ternyata selama ini mesa membullynya karena mesa ingin melihat tara kuat tidak terlihat lemahlebih tepatnya terbalut dengan masalalu.

            "ma, jangan misahin mesa dengan tara" wenda menghapus airmata terharu tidak bisa menjawab ucapan mesa.

            "mesa tulus mencintai tara ma" sambung mesa mebuat tara menahan nafas.

            "maafin mama mes yang udah misahin kalian karena mama takut tara kenapa-napa"

            "mesa ngerti gimana perasaan seorang ibu" ungkap mesa. Tara tersenyum melihat wenda memeluk mesa mengucap maaf. Akhirnya, masalah selesai. Tara menghapus airmatanya saat mesa mencium pucuk kepala tara di depan mamanya sendiri.

            Setelah adegan melow selesai, mesa akhirnya bisa membawa tara pulang ke apartemen menggandeng erat tidak mau melepaskan sedikitpun tangan tara. Tara mengucapkan salam saat memasuki apartemen, melirik segala apartemen. Tidak ada yang berubah masih sama letaknya hanya saja sedikit berantakan.

            "aku nggak nyangka bakal pulang kembali ke sini, apalagi kembali dengan perasaan berbeda" ucap tara membuat mesa tersenyum mengelus rambut tara lalu mesa membalikkan tara untuk berhadapan.

            "aku minta maaf atas apa yang aku lakuin selama ini ke kamu ra, aku baru nyadar kamu itu pantas di cintai bukan di sakiti" tara sangat tersanjung mendengar ucapan mesa. Mesa menatap tara dalam lalu mencium pucuk kepala tara dan meemluknya.

            Bryan mesa ganetta.  Gue baru sadar kalau perasaan lo tulus buat gue, gue senang atas perlakuan lo selama ini. Apapun itu, tapi gue nggak suka kalau lo memperlakukan cewek lain selain gue dengan semanis-manisnya. Contohnya sekarang ini, mulai sekarang gue nggak bakal sia-siain perjuangan lo saat lo menjelaskan ke mama. Sumpah gue terharu tau....

            "dengan bismillah aku bakal jadi imam yang baik buat kamu dan juga untuk keluarga kita" tara tidak lepas tersenyum melihat mesa.

            Mesa meraba kantung celana nya lalu membri sebuah kotak kecil dan di berikan kepada tara, tara menerima dengan senang hati lalu membuka kotak kecil itu. Tara tercekat melihat liontin berbentuk kristal serta cincin bermata kecil, tara mendongak heran meminta penjelasan.

            "senang?" tanya mesa.

            "nggak" jawab tara. Mesa ber-oh pelan mebgira bahwa tara akan senang memeluknya dan berterimakasih.

            "senanglah, siapa yang nggak senang di kasih beginian" jawab tara tertawa pelan. Mesa mengurucut kesal tidak suka di kerjai oleh tara lalu mengambil cincin tersebut dan memasangnya di jari manis tara begitu pula dengan liontin.

            "aku sengaja beli liontin kristal karena menggambarkan gimana perjuangan aku untuk mencairkan perasaan kamu ke aku" ungkap mesa.

            "aku senang lihat kamu gini nggak cuek atau ngomong hemat" sambung mesa membuat tara menitikkan airmata. Mesa menghapusnya dengan ibu jaru lalu mencium mata tara.

crazy vs calm (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang