empatpuluh

88 6 0
                                    

Reta mama mertuanya menelfon tara saat pulang sekolah mengakatan bahwa nanti malam ada acara pengenalan perusahaan seluruh benua asia termasuk perusahaan investor milik ayah mesa yang sangat maju, tara tidak bisa menolak perintah ibu mertuanya itu, jadi dengan terpaksa dia harus pergi dengan mesa dan berekting di depan umum seperti biasa.

Mesa : 07.00 gue jemput jangan luoa dandan yang cantik ya tuan putri

Tara membuka pesan mesa malas, dia bingung harus memakai baju apa dan berdandan seperti apa. Tara memeriksa baju dress dina, terlalu banyak baju dress dina sehingga dia bingung memilih yang mana.

"ya ampun ra lo belum juga siap, ini udah jam berapa sekarang lo mandi biar gue yang milih dress yang cocok buat lo" tara mengiyakan lalu berjalan menuju kamar mandi.

Tidak perlu lama tara sudah selesai dengan baju dress pilihan dina yang benar-benar indah melekat di tubuhnya, dina tersenyum melihat tara lalu menyuruh tara duduk agar dia bisa mengemasi tara.

Tara menolak saat dina menaruh bedak-bedak yang tidak tahu namanya membuatnya ingin lari atau menjahui wajah, tapi dina tidak menyerah malah mengancam tara. Tara hanya bisa pasrah menyerahkan diri kepada dina, sekali-kali membuat dina senang.

pukul 07.00 malam terdengar suara bel membuat dina bersemangat membereskan alat make up dan menilai penampilan tara yang WOW, dina harus akui bahwa tara malam ini benar-benar cantik. Dina berharap dress tara senada dengan baju mesa, dugaanya benar mesa memakai merah marun tidak lupa jas berrwarna abu-abu serasi dengan dress tara.

"hai" sapa dina ceria saat membuka ointu menyuruh mesa masuk, mesa tersenyum berterimakasih.

"bentar gue panggilin tara" tinggal dina menuju kamar melihat tara yang gugup, dina tersenyum menyuruh tara segera keluar agar mereka tidak terlambat.

Tara melangkah ragu keluar kamar tapi dina mendorongnya agar berjalan sedikit cepat, atara mendengus sebal dan terdiam melihat mesa yang menatapnya. Jujur mesa malam ini benar-benar ganteng membuat atar harus menahan nafas begitu juga dengan mesa yang harus ia akui bahwa malam ini tara sangat cantik.

"cantik" gumam mesa tanpa sadar membuat tara melongo tidak habis pikir. Mesa berdeham menghilangkan suasana cangugung pamit dengan dina, dina melambai pelan melihat tara yang gugup berjalan di samping mesa.

Di dalam mobil tidak ada satupun yang berbicara hanya suara radio mengalun menghilangkan rasa canggung, mesa berusaha rileks. Fokus ke arah jalan karena mereka akan sampai.

Tara turun dari mobil dnegna mesa membuka pintunya, tadi mereka sempat berdebat karena mesa menyuruh atara tidak usah membuka pintu tapi tara menolak mentah dan ujung-ujungnya mesa juga yang menang. Mesa tertawa dalam hati, senag melihat tara yang menggamit tangannya tersenyum menyapa kerabat ayahnya walaupun ini hanya ekting.

"ma, pa" sapa mesa saat menemuka kedua orang tuanya yangn sedang berbincang dengan rekan kerjanya.

"hallo sayang, kahirnya kalian sampai" tara tersenyum menanggapi lalu mencium pipi reta.

"nggak mungkin kami nggak datang ma" sergah mesa tertawa sopan.

"kenalin bram ini anak kami mesa putra tunggal dari keluarga ganetta" ucap ayah mesa kepada rekan kerjanya, mesa menyalami bram yang dikenalkan ayahnya.

"waahh masih muda anak kamu ret" sergah istri bram menanggapi, mesa hanta tersenyum sopan.

"kenalin ini tara istri mesa" ucap reta menimpali, tara tersenyum menyalami istri bram.

"cocok banget mereka ret" timpal istri bram kembali.

"kerja dimana sekarang?" tanya bram kepada mesa, mesa terdiam bingung menjawab apa. Tara ingin tertawa tapi dia juga di tanyakan oleh bram membuat keduanya terdiam.

"aduhhh nis, mereka belum kerja masih sekolah. Sengaja di nikahkan sekarang takut terjadi apa-apa" bela reta membuat istri bram setuju menaggapi.

"sekolah dimana?" tanya bram,.

"di SMA 48 bangsa tan" jawab mesa.

"wahh pas sekali di situ juga ada anak tante yang seusia kalian" mesa bertanya penasaran.

"ada kok, nah itu dia" tunjuk istri bram membuat mesa dan tara bungkam melotot shok, tara benar-benar kaget siapa yang dilihatnya.

"nah ini mes anak tante selli pasti kalian saling kenal" sama dengan halnya selli shok berat melihat mesa dan tara bergandengan tangan di depannya.

"selli pasti kamu kenal anak tante mesa dan ini istrinya tara" ucap reta membuat selli ingin menjerit menahan sakit. Dia masih shok dnegan semua ini? Termasuk tara dan mesa. Keadaaan cangggung para orangtua meninggalkan mereka, tara berdeham meninggalkan mesa dan selli. Dia tahu mereka butuh bicara, mesa segera menarik seli keluar ruangan menjelaskan semuanya.

"sellli gue mau jelasin semuanya"

"jelasin apa kalau yang gue lihat tadi emang fakta" pekik selli tidak bisa menahan tangis.

"maafin gue sel" mesa merasa bersalah.

"lo emang cowoj yang paling jahat di dunia ini yang pernah gue temui" mesa hanya diam mendengarkan segala makian selli.

"apa yang kurang dari gue sehingga lo lebih milih dia daripada gue?" tanya selli membuat mesa hanya bisa diam bingung harus menjawab apa.

"gue benar-benar nggak nyangka ternyata yang selama ini lo bully orang yang akan nemenin lo hingga akhir masa" mesa memeluk selli menyruhnya diam meminta maaf karena tidak menjelaskan dari awal.

"gue tulus mencitai lo mes dan dia belum tentu tulus mencintai lo" ungkap selli terguncang dalam dekapan mesa.

"gue nggak mau hubungan kita berakhir tapi gue harus menerima kenyataan, makasih mes atas segalanya dan makasih karen lo udah nyakitin hati gue" ucap selli mendorong mesa dan berlari meninggalkan mesa dengan segera mesa mengejarnya takut selli berbuat nekat.

Tanpa sadar di balik itu semua tara mendengar pembicaraan mereka dan membuat dia merasa bersalah, tapi gue merasa sakit saat selli mutusin hubungan dan lo ngejar dia sedangkan lo nggak pernah lakuin itu ke gue.....

crazy vs calm (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang