SEMBILAN

120 16 0
                                    

"Sayang, kamu suka yang mana? Polos atau bermotif?" tanya selli menunjukkan dua pasang baju yang akan dibelinya. Mesa tanpa berfikir dengan cool menunjuk baju berbentuk polos karena menurutnya yang bermotif terlalu norak.

"Iya sayang, aku sebenarnya juga suka yang polos. Modelnya Elegant sayang, kamu tau nggak sayang ?ini keluaran baru loh dari australia" ucap selli memamerkan seluruh belanjaannya, mesa hanya mendengat dalam diam malas menanggapi.

Sekarang mereka makan malam di rrstoran seafod berbintang, menikmati makanan sambil bercerita. Mesa tidak banyak bicara hanya menyimak ucapan selli lalu ber oh pelan.

"Sayang aku dengar ada ceffe yang nuansanya adem ayem gitu, di situ banyak makanan yang enak, besok kita kesana ya sayang. Aku pingin nyobain makanannya" pinta selli manja. Mesa gemas mengacak rambut selli.

"Besok kalau gitu" selli ber yes ria.

Setelah ngedet dengan selli, mesa berkutik dengan handpbone di ruang tamu sekali2 melihat pintu apartemen terbuka. Ini sudah malam tapi tara masih belum pulang, sebelum beranjak dari sofa pintu apartemen terbuka melihatkan tara dengan wajah lesu tanpa menoleh ke arah mesa.

"Dari mana?" tanya mesa.

"Jam segini baru pulang? Lo cewek atau cowok?" tara tidak menanggapi atau menjawab.

" kalau sampai orangtua lo nanyak ke gue lo kemana, jam segini belum pulang. Apa gue jawab lo ke club?" tara meneguk airputih tanpa mendengar mesa.

"Kenapa lo diam? Lo bisu? Lo tuli? jawab pertanyaan gue" bentak mesa menarik kasar pergelangan tangan tara yang memerah.

"Bukan urusan lo" ucap tara dingin.

"Emang bukan urusan gue, tapi ini gue apartemen gue, lo nggak boleh keluar malam. Ngerti?" bentak mesa kembali.

"Lo sendiri yang bilang ke gue, kita punya hak sendiri. Jadi apa peduli lo?" tanya tara melepas cengkraman mesa dengan dingin. Ini baru pertama kalinya dia melawan mesa, berbicara panjang lebar di hadapan mesa dan jarak mereka sangat dekat hingga nafas merasa mesa terasa dengannya. dekat jantungnya berdegup kencang, oh god dia beru saja menahan nafas.

"It's ok. ingat lo cuma numpang di apartemen gue,jadi gue berhak ngatur hidup lo keluar sampai kapan. Dan lo harus ijin ke gue" mesa mundur lalu berbalik menuju kamar. Tara menghela nafas gusar lebih baik dia segera tidur untuk tidak memikirkan perlakuan mesa yang bisa membuat rambutnya rontok.

crazy vs calm (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang