Alif

5.9K 277 3
                                    

Seperti biasa, hari senin tampak selalu membosankan. Hari ini Olive dengan malas pergi kesekolah bersama Ryan. Tentu saja ia masih marah terhadap perlakuan Ryan kemarin, namun ia juga cukup sadar diri karena posisinya sekarang adalah penumpang dirumah Ryan.

"Liv, hati - hati ya. Belajar yang rajin," ujar Ryan setelah sampai didepan kelas Olive yang membuat murid - murid lainnya berteriak heboh.

Olive memutar bola matanya kesal, pria didepannya ini suka sekali menebar pesona kepada semua wanita disekolah. Harusnya kan Ryan hanya boleh tebar pesona untuknya seorang. Eh.

"Nggak usah sok manis, sana pergi," usir Olive yang langsung masuk kedalam kelasnya.

Keadaan didalam kelas ternyata lebih buruk dari dugaan Olive. Semua anak membicarakan tentang kedekatan Olive dan Ryan sang ketua osis yang tadi ketahuan tengah berangkat bersama kesekolah.

"Ciee.. Kayaknya ada sesuatu nih antara lo dan kak Ryan," ujar Oktaf saat Olive baru saja duduk dibangkunya

"Apaansih Taf," ujar Olive bersemu malu.

Berbeda dengan Olive yang tengah bahagia. Rey justru terlihat marah. Ia sangat kesal saat semua orang berkata bahwa Olive dan Ryan sangat cocok. Bagi Rey, Olive hanya untuknya dan tidak ada yang bisa mengambilnya darinya.

"Rey, kok lo diem aja sih?" tanya Olive khawatir. Tidak biasanya sahabatnya itu menjadi diam.

Sebelum Rey sempat menjawab pertanyaan Olive, Bu Dyah masuk kedalam kelas dengan raut muka sedih.

"Anak - anak. Ibu baru saja ditelfon oleh orang tuanya Alif. Beliau mengatakan bahwa Alif tidak akan bisa masuk sekolah sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan karena kondisinya sedang kritis. Ibu harap kalian bisa mendoakan yang terbaik untuk Alif dan juga ibu ingin sepulang sekolah nanti ada perwakilan yang akan menjenguk Alif. Sekian, selamat pagi,"

Olive shock mendengar penuturan wali kelasnya itu. Bahkan seharian, ia tidak bisa konsen dengan pelajaran sekolahnya. Yang ia pikirkan sekarang hanya satu, ia harus segera melihat Alif.

Sebenci - bencinya Olive kepada Alif, rasa sayangnya masihlah lebih besar daripada egonya. Dan ia tidak akan membiarkan Alif menderita sendirian.

*****

Akhirnya dari sekian banyak siswa dikelasnya, hanya Olive dan Rey yang bisa menjenguk Alif. Yang lainnya tentu saja punya berbagai alasan untuk kabur. Olive merengut kesal melihat sifat teman - temannya yang menyebalkan, Alif tentu saja punya image buruk dimata teman - temannya karena dia, tapi tetap saja Alif itu teman mereka, bagaimana bisa mereka tidak mau menjenguknya?

"Ya, saat kesal aja lo cantik, apalagi senyum," ujar Rey yang sejak tadi terua memandangi Olive

Olive tidak menanggapi ucapan Rey, kini yang ia fokuskan adalah mencari ruangan Alif secepatnya.

*****

"Olive," Ratih langsung memeluk Olive erat, membuat Olive kebingungan. Tumben.

"Mama," lirih Olive.

Ratih langsung bersimpuh dihadapan Olive sambil berlinang air mata,

"Maafin mama sayang, mama salah. Maafin mam yang udah bikin semuanya jadi sulit untuk kita," ujarnya

"Ma bangun," ujar Olive sambil membantu mamanya bangun kemudian memeluknya erat.

It's Me (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang