Hari ini Olive sangat malas untuk pergi ke sekolah, ia merasa sangat mengantuk karena tidak bisa tidur semalaman saking senangnya dengan hadiah yang diberikan Ryan kepadanya.
"Hei heii putri tidur, kamu nggak mau bangun dan berangkat sekolah?" tanya Alif yang kini tengah bersandar di pintu kamarnya dengan seragam lengkap.
"Masih ngantuk," ujar Olive berusaha mengumpulkan nyawanya.
"Karena kamu sudah tau impianmu, bukankah harusnya kamu lebih bersemangat untuk belajar?"
Olive berdecak sebal mendengar omelan Alif yang merusak paginya yang indah,
"Jam berapa sekarang?" tanya Olive
"Ehmm.. Jam 7 kurang 30 menit, dan yah 30 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup, aku pergi dulu ya bye," ujar Alif santai lalu melenggang pergi.
"Ah masih lama," ujar Olive kemudian membungkus dirinya dalam selimutnya.
Lalu sedetik kemudian,
"Oliiiivvveee," teriakan seseorang hampir saja memecahkan gendang telinga Olive"Ay ay kapten Olive akan mandi," balas Olive dan segera masuk kekamar mandi.
Setelah mandi dan merapikan dirinya, Olive turun dengan disambut tatapan horor ibunya,
"Masih santai?" tanya ibunya sambil melihat jam tangan.
"5 menit lagi gerbang ditutup," lanjut ibunya.
"Whaattt?!!!"
Olive langsung berlari menuju sekolahnya, tak lupa ia membawa bekal yang telah disiapkan ibunya beserta roti bakar untuk mengganjal perutnya dipagi hari,
'Tin.. Tinn..'
"E bangs*at," sebuah klakson mobil hampir membuat Olive berjingkat saking kagetnya,
Si pengemudi mobilpun menurunkan kaca mobilnya dan memberikan senyum hangat kepada Olive,
"Ehehee maaf yaa, mau berangkat bareng?"Melihat si pengemudi membuat amarah Olive hilang seketika, ia mengiyakan dan langsung masuk kedalam mobil.
"Lain kali jangan begitu kak, kalau aku kena serangan jantung gimana?" ujar Olive sambil berpura - pura marah.
"Kalo kamu jantungan nanti aku kasih nafas buatan," senyum Ryan.
"Heh apa hubungannyaa--" dasar modus,"
Ryan hanya tersenyum melihat celotehan Olive yang membuat paginya menjadi indah,
"Byee Liv, jangan lupa nanti sore jam 5 oke," ujar Ryan saat Olive turun dari mobilnya.
Olive melambaikan tangannya, menunggu hingga Ryan hilang di tikungan.
"Masuuuukkkk!" teriakan guru olahraga Olive menyadarkannya bahwa waktinya sudah tidak banyak lagi, ia segera berlari dan masuk kedalam kelasnya.
Untungnya si guru killer yang mengajar dikelasnya masuk tepat saat Olive duduk di bangkunya,
"Huh untung nggak telat," gumam Olive.
Rey yang duduk disamping Olive menopang kepalanya diatas meja dan menatap Olive yang terlihat semakin cantik setiap harinya,
Olive yang merasa tak nyaman ditatap Rey langsung melotot menatapnya,
"Apa lo liat - liat ha?""Lo cantik deh," ujar Rey dengan posisi yang masih tak berubah.
"Apaan sih gaje lu. btw punya minum nggak? Haus nih," balas Olive.
Rey pun mengangkat kepalanya dan menendang kursi Oktaf yang berada didepannya,
"Weii ada minum nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me (Complete)
Ficção AdolescenteKembar dan identik, itu sangat menyenangkan bukan? kamu bisa berbagi banyak hal termasuk pakaian,tempat tidur dan cerita.. namun tidak dengan Olivia Arabella Putri, dia harus bisa menerima bahwa dirinya hanyalah bayangan sampah yang selalu membayang...